1. Seo Haechan

533 35 1
                                    


•••


"SEO HAECHAN!" Seo Ten, Pria manis beranak tiga milik CEO bernama Seo Johnny itu berteriak memanggil anak bungsunya dengan perasaan kesal karena dari tadi yang dipanggil tak kunjung datang.

"IYA MAE KU TERSAYANG, ANAKMU DATANG" Teriak anak manisnya sambil berlari menuruni tangga dengan terburu-buru karena takut dimarahi.

"Astaga Seo Haechan! Mae udah bilang berkali kali kalo turun tangga ngga usah sambil lari! nanti kalo kamu jatuh terus patah kaki gimana?! syukur kalo patah kaki doang, tapi kalo kepala kamu kebentur terus geger otak gimana! kamu juga kalo dipanggil langsung dateng dong, keburu abis suara Mae baru kamu dateng! lama banget abis ngapain sih!?" Omel nya panjang lebar mengingatkan anaknya bungsunya untuk tidak berlari saat menuruni tangga sekalian memarahi anaknya yang sudah sekitar 15 menit lalu dipanggil tapi baru datang sekarang.

"Iya Mae.. maapin Echan, tadi itu Echan telat bangun soalnya semalam Echan susah tidur, kepala Echan sakit tauu.. pusing" Jelas Haechan berpura pura lemas dengan harapan tidak dimarahi atau disuruh melakukan sesuatu.

"Halah bohong dia tu" Ucap pemuda lain yang bernama Seo Hendery, Kakak tertua Haechan.

"Iya, dia main game semaleman tau" Ucap Seo San, anak kedua keluarga Seo

"Bacot amat si, diem ngapa" Balas Haechan yang terlihat kesal karena kehadiran kedua kakaknya yang selalu mengganggunya itu.

"Berantemnya tunda dulu dong, udah laper nih" Ucap sang kepala keluarga dengan tatapan malas, lelah dengan sikap ketiga anaknya yang selalu saja bertengkar setiap hari ini.

"Iya" Ucap ketiga anak keluargaku Seo itu dengan kompak kemudian ikut duduk didepan meja makan bersama kedua orang tuanya.

---

Kini keluarga yang setiap harinya ribut itu sedang makan bersama. Tapi kalo kalian mikir mereka makan dengan tenang, kalian salah besar. Keluarga itu ga akan pernah tenang, apalagi waktu makan.

"Heh itu ayam punya gua ya!" Ucap San menghentikan kakaknya yang hendak mengambil potongan terakhir ayam tersebut.

"Bacot! itu yang ada di piring lu belum abis ya anjing ini punya gua!" Balas Hendery dengan nada tak kalah tinggi dari salah satu Adik laki-lakinya itu.

"Berisik, kalo lagi makan itu jangan berantem!" Ucap Ten memarahi kedua anak tertuanya, yang mampu membuat keduanya langsung terdiam.

"Tau tuh, daripada berantem biar adil mending buat Echan aja" Timpal Haechan kemudian dengan cepat mengambil potongan terakhir ayam tersebut dan memasukannya ke dalam mulut.

"Adil pala lu anjing, gua cuma dapet dua potong! itu seharusnya punya gua ya, main comot aja anak setan!" Ucap Johnny kesal karena menurutnya potongan terakhir itu seharusnya miliknya.

"Idih siapa suruh kalah cepet, lagian udah tua ngalah dong sama anaknya!" Balas Haechan kepada sang Ayah

"Bajingan lu Chan! itu punya gua!" Ucap San kesal

"Jangan serakah dong, lu itu udah makan empat ya!" Ucap Haechan membalas omongan sang Kakak

"Yang serakah lu Seo Haechan! Lu udah makan lima!" Ucap Hendery kesal karena tadinya dia yang ingin memakan ayam itu pertama kali.

"Li ying sirikih yi hicin! Halah brisik, disini itu dilarang dilarang sirik" Ucap Haechan dengan muka seperti tak bersalah mengikuti ucapan sang Kakak dengan nada mengejek kemudian tertawa.

"DIEM! Cepetan abisin makanannya!" Ucap Ten dengan nada membentak, mampu membuat semuanya terdiam dan langsung melanjutkan acara makan yang tertunda sementara karena pertengkaran tadi. Tapi jika kalian berpikir mereka akan makan dengan tenang setelah ini, kalian salah besar. Mereka tetap saja berbicara dan bercerita mulai dari San yang membongkar aib aib masa lalu Haechan, dan Haechan yang berteriak tidak terima.

"Oh iya, nanti Haechan belanja bulanan ya" Ucap Ten disela-sela acara makan mereka, yang membuat Haechan langsung membelalakkan matanya.

"Ih kok Echan?!" Ucap Haechan tidak terima

"Mae sama Papi mau keluar" Ucap Johnny yang langsung disetujui oleh Ten

"Terus Ab- "

"Gua ada janji sama Dejun" Ucap Hendery langsung memotong ucapan Haechan

"Dih iya deh yang mau jalan-jalan sama Ayang" Cibir Haechan menatap Kakak Tertuanya malas. Ya, 'Na Xiaojun' yang kerap kali dipanggil 'Dejun' itu adalah pacar Kakak Tertua Haechan, Hendery.

"Gua mau ngerjain tugas kelompok sama temen" Ucap San dengan cepat setelah sempat kontak mata beberapa detik dengan Haechan.

"Alesan!"

"Ngga tuh"

"Abang boong!"

"Kalo beneran mau ngerjain tugas gimana dong" Ucap San yang terdengar mengejek, semakin membuat Haechan kesal.

"Udah.. Haechan aja ya? soalnya kalo engga beli sekarang besok Mae ngga bisa masak, bahan makanan sama cemilan kalian udah abis semuanya, besok ga makan dong kalo ga beli sekarang." Ucap Ten membuat Haechan sedikit mengerucutkan bibirnya karena kesal.

"Yaudah si Chan, belanja bulanan juga ngga nyampe seharian kok, daripada besok ngga makan, kan kalo pake gofood lama" Ucap San yang langsung disetujui oleh Keluarganya.

"Lu aja kalo gitu!" Ucap Haechan ketus membalas omongan sang Kakak

"Dih ogah" Balas San dengan cepat, membuat Haechan misuh-misuh dalam hati sembari menatap Kakak nya sinis, yang langsung dibalas senyum tampan tapi malah terlihat mengejek dimata Haechan.

"Terus Echan pergi sendirian gitu? Mae ga takut Echan diculik?"

"Emang orang mana yang mau nyulik lu anak bagong" Ucap Johnny mengejek anaknya. Lah elu dong bagong

"Orang ganteng"

"Seo Haechan" Panggil Ten

"Ish yaudah deh!" Ucap Haechan terpaksa, dia tidak punya pilihan lain selain besok kelaparan, dan tentu saja dia tidak akan memilih itu.

"Tapi nanti duitnya lebihin buat Echan ya? Atau, Echan jajan disana ya?" Kan, baru juga Ten tenang.

"Iya" Yess!! Seenggaknya ada untungnya dikit

"Seribu ya?"

"Aih papiiii."

•••

Hy k, ini ak nemu di catatan keep, aslinya ini draf dari 2022 trs malas revisi, td ak revisi tipis bt k. nnti kalo cara penulisan disini sm di chapter selanjutnya beda mmf yh k, mwa

MOMMY!! || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang