4. Jung Mark

383 46 12
                                    


•••

Lahir di keluarga yang harmonis dan serba berkecukupan membuat Mark sangat amat bersyukur akan hidupnya yang aman damai tentram.

Sebagai anak pertama, Mark harusnya tidak perlu khawatir akan hidupnya dimasa depan. Ya iyalah pewaris utama cuy.

Waktu umurnya 14 tahun Mark pindah ke Canada, awalnya sih cuma buat menemani nenek sama kakeknya sementara, eh betah.

Orang tuanya yang membebaskan Mark melakukan apapun ya tentu tidak masalah, mereka akhirnya membiarkan Mark tinggal disana dan melanjutkan pendidikannya di Canada.

Mark sukses pada usia mudanya, berhasil mendirikan perusahaan sendiri membuatnya menjadi CEO muda yang tampan dan kaya raya, asik.

Berhasil sukses pada usia muda tentu saja membuat Mark sangat diminati kaum hawa— kaum adam juga ada lho..

Ya walaupun begitu, Mark itu jomblo akut.

Banyak yang mau, tapi dianya ga mau. Kenapa? Ya suka suka dia. Katanya sih ga ada yang cocok, padahal emang dianya yang ga mau membuka diri, pret.

Mark punya 3 adek, cowo semua lagi untung yang terakhir anak manis, ya walaupun rada rada.

Mark sayang banget sama anaknya, anak yang dia temuin waktu bisnis trip ke China 1 tahun lalu. Mark itu ga pernah punya niat buat menikah, ya seenggaknya sekarang dia udah punya pewaris hartanya.

---

Jung Chenle, Anak manis berumur 3 tahun itu sekarang lagi nangis kenceng, bikin bapaknya kalang kabut- ga, bukan cuma bapaknya, satu keluarganya.

"Daddy hicc Daddy"

"Kenapa sayang, Lele mau apa?"

Mark panik, anak kesayangannya itu dari kemarin nangis terus, dia udah ga tau mau ngapain, semua yang dia lakuin ga bisa bikin Chenle berhenti nangis.

"Daddy, hic Lele mau Mommy.. hngg Daddy hic"

"Mommy? Mommy siapa sayang, Lele ga punya Mommy"

Mark tau, sebesar apapun kasih sayang yang dia kasih ke Chenle, tetep aja itu cacat tanpa kasih sayang seorang ibu, tapi dia juga bingung, baru sekarang Chenle nangis nangis untuk mencari sosok ibu.

Muka Chenle udah merah banget daritadi, dia nangis sesenggukan nyari orang yang Mark yakin belum pernah dia temuin.

"Lele punaa- hic Mommy.. Daddy, Bubu hic mau Bubu"

Mark keluar dari kamarnya terus nyari Bubunya, Mark tau Bubunya ini bukan Mommy yang anaknya maksud, tapi mungkin Bubu tau dimana Mommynya Chenle?

"Bubu"

"Eh Lele sayang kenapa?"

"Bubu.. Mommy hic- Lele mau Mommy.."

"Lele jangan nangis sayang, nanti susah napasnya"

"Iya, Lele jangan nangis ya, sini sama Bubu."

Taeyong mengelus pelan dada cucunya itu, Chenle berusaha menghentikan tangisnya dengan nafas memburu. Sesek si dede, kasian

"Bubu.. Lele mau hic- Mommy.. Mommy bilan hic anti temu Lele lagi.. hic tapi cethalang Mommy- hic tida temu Lele lagi.."

"Sayang, waktu itu kan Mommy bilang mau ketemu Lele kalo Lele jadi anak baik, jadi Lele harus nurut sama Bubu dan nurut sama Daddy ya? Nanti kalo Lele jadi anak baik, Mommynya Lele seneng terus ketemu deh sama Lele."

Taeyong tau jelas siapa yang dimaksud cucunya itu. Sebenarnya dia merasa pemuda manis itu cocok dengan anak sulungnya, hanya saja dia tidak tau nama anak manis itu.

"Bu?" Mark yang sudah sangat kebingungan ingin bertanya pada ibunya itu

"Nanti Bubu ceritain. Nah sekarang Lele makan dulu okay?"

"Huum"

---

"Daddy.. mau Mommy hic.. Lele mau Mommy.."

Malam ini semua anggota keluarga Jung sedang berkumpul di ruang keluarga, mereka semua menatap Chenle yang sedang menangis di pangkuan Mark.

"Mommy siapa sayang?"

"Mommy..Mommy Chan.."

"Mommy Chan? Ini? Sungchan?"

Jung Sungchan, anak ke 3 keluarga Jung. Sungchan yang ditunjuk Jeno sontak membelalakkan matanya.

Jung Beomgyu, kembaran Sungchan, anak bungsu keluarga Jung. Beomgyu yang melihat Sungchan ditunjuk Jeno langsung menatap kembarannya horror.

"Ga lah, ngawur"

"No.. Mommy hic- Mommy Chan.. Mommy.."

Chenle sudah lelah menangis, matanya sudah tertutup dan ditambah elusan sayang di punggungnya membuat Chenle kembali tertidur

"Itu Chenle kenapa? dari kemarin nyari Mommynya, emang kapan dia ketemu Mommynya?" Jaehyun, kepala keluarga Jung itu bingung melihat kelakuan cucunya.

"Ah gini Bubu jelasin, kemarin itu Lele sempat ilang di supermarket, waktu Bubu nemuin Lele- Lele lagi sama orang yang dipanggil Mommy sama Lele, Bubu belum sempat nanya namanya sih.. keburu dia pergi,"

"Bubu kenal? Sebelumnya pernah liat ga?"

"Em engga sih, tapi rasanya familiar gitu loh"

Mark mendengarkan cerita Bubunya dalam diam, penasaran akan orang yang dimaksud anaknya itu, dalam ingatannya anaknya itu susah dekat dengan orang lain.. "Terus kenapa tiba tiba udah nemplok sama orang asing?.."

"Cowo apa cewe Bu?"

"Cowo, senyumnya manis loh Gyu" Taeyong tersenyum mengingat pemuda manis tersebut, duh pengen banget dijadiin mantu..

"Wihh, Sama dong kayak Gyu"

"Lu mah asem bocah"

"Berisik ah Bang Jen,"

"Eh tapi ini mah kalo Lele aja bisa demen apa lagi abang Mark?"

"Nah, nanti Bang Mark kalo ngeliat pasti langsung jatuh hati, anjay"

Mark menatap mereka dengan tatapan malas, dua bocah kembar ini emang ga pernah puas ledekin orang

Mark beranjak dari duduknya, dia membawa anaknya ke kamar

"Lah kabur"

"Ga asik ah"

•••

Komen ngapasi mabro

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOMMY!! || MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang