Prolog

6 0 0
                                    

Aeris Faustina, gadis yang sangat pendiam, sangat misterius dan tidak bisa ditebak. Dibalik pendiamnya itu, Aeris memiliki rasa penasaran yang tinggi. Aeris anak pertama dan satu-satunya.
Aeris suka membaca dan menulis. Diamnya Aeris tidak selalu diam, kadang gadis itu berpikir diluar nalar. Disamping Aeris suka membaca dan menulis, Aeris juga suka menggambar, namun hasil gambarnya kadang membentuk suatu gambar yang diluar dugaan. Aeris sendiri heran kenapa dirinya bisa seperti itu. Aeris takut hantu, tapi Aeris sering berurusan dengan hantu. Aeris tidak suka horor, tapi keadaan sering membawa Aeris ke suasana horor. Aeris bukan indigo, tapi Aeris sering berurusan dengan hal-hal mistis. Ya! Hidup Aeris penuh dengan teka-teki.
Aeris lahir dari keluarga yang bisa dibilang cukup. Ayah Aeris seorang pengusaha sedangkan ibunya memiliki restoran yg cukup terkenal. Ayah Aeris dulunya sering berurusan dengan hal-hal mistis hingga terbawa sampai sekarang. Berbeda dengan Ibunya, Ibu Aeris seorang wanita yang taat agama. Ayah dan Ibu Aeris saling melengkapi, keduanya selalu berpesan kepada anak-anaknya agar tidak boleh takut kepada siapapun kecuali kepada Tuhan.
Awalnya hidup Aeris tenang-tenang saja, namun menginjak kelas 11 dimana Aeris menginjak umur 17 tahun, kehidupan Aeris berubah seiring berjalannya waktu. Hal-hal aneh menghantui pikiran Aeris. Hingga tiba saat Aeris tiba-tiba saja masuk kedalam lingkup misteri dimana gadis itu harus selalu berhadapan dengan situasi yang sulit untuk memilih. Hidup Aeris yang sedang terbebani oleh pikiran-pikiran yang seakan-akan meneror dirinya semakin bertambah.

Cerita ini hanya hiburan semata, tidak ada niatan untuk menyinggung pihak atau orang manapun.

Aku Bukan IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang