𖥻 memory

44 5 2
                                    

Ibadah malam natal baru saja usai, menyisakan gadis dengan surai yang di tiup angin semilir malam, mendudukkan dirinya di tepi gereja yang berdiri diatas bukit.

Malam yang begitu teduh, pohon natal berdiri dimana-mana, indahnya lampu kota menghiasi suasana natal yang sangat bahagia.

Tentu gadis itu juga bahagia, dengan rasa sedikit penyesalan didalamnya.

Matanya menatap ke sebuah gedung  yang berkilau dari tempatnya terduduk, disana, seseorang sedang sangat bahagia, didalam sana..

Dia baru saja mendapatkan notif, seseorang itu, dia meraih impiannya.

"Banyak selamat untukmu, Lee Heeseung."

Di bukanya ponsel lamanya, ponsel jadul dan mengingat bagaimana Heeseung dulunya sangat ingin berfoto dengan gadis itu, namun selalu di tolaknya.

Seorang anak remaja lelaki dengan seragam SMP yang selalu menatapnya dengan senyum, tidak pernah lupa mengatakan selamat pagi di depan gerbang tiap kali dia datang, mengirimkan pesan bahwa alangkah baiknya ia tidak melewatkan waktu makannya agar selalu sehat.

Lelaki remaja yang selalu membeli dua permen buah batang untuknya agar mereka dapat memakan permen yang sama, anak yang tiada lelah menunggu didepan kelas gadis itu untuk berangkat bersama ke kantin.

Hatinya terasa kosong begitu mengingat bagaimana akhir desember ketika mereka masih mencapai 15 tahun. 5 tahun telah berlalu begitu cepat, rindunya datang tanpa izin, ingatan itu bermunculan satu persatu, penyesalan akan apa yang di lakukannya pada anak manis itu berdatangan perlahan.

Sedikit harapan dapat bertemu dengan lelaki yang telah dewasa itu, meminta maaf atas saat itu.

Bukan agar mereka dapat kembali, namun agar lelaki itu tau, agar dia tau bahwa semua yang terjadi bukan salahnya, berharap lelaki itu berhenti menyalahkan dirinya dengan apa yang terjadi.

Dia berhak bertemu orang-orang baik, dia berhak bertemu orang orang yang menghargai dirinya. Hati lembut itu sangat berhak mendapatkan mimpi nya seperti sekarang.

Sassy mengusap sudut matanya pelan, begitu bodoh ia memperlakukan seseorang yang berharga seperti itu, begitu bodoh ia tidak peduli terhadap sikap manis yang di inginkan orang banyak.

Mata nya tak henti menatap kedalam sana, membayangkan seperti apa senyum lelaki itu saat mendapatkan kesempatan untuk debut seperti yang selalu ia dambakan.

"Kamu hebat, kamu selalu hebat, Lee Heeseung."

3 Months ft. Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang