Damien povRamai, satu kata menggambarkan keadaan rumahku saat ini. Ruang keluarga yang biasanya hanya ada Aku, Ayah, Bunda kini diisi oleh orang orang berbaju hitam. Sebenarnya ada apa sih? Kenapa banyak sekali orang-orang dirumahku? Ayah dan bunda juga gak kelihatan. Aku bingung, kenapa mereka menatapku seperti...mengasihaniku?
"Damien." Ah yang barusan memanggil itu adalah pamanku, aku cukup heran melihatnya disini karena dia itu manusia superrr sibukk.
"Kamu sekarang Yatim Piatu, Ibu dan Ayahmu mengalami kecelakaan dan seperti yang kau tau aku cukup sibuk untuk mengurusmu. Tenang saja perusahaan Ayahmu aman bersamaku." Woahhh paman, itu adalah kalimat terpanjang yang kau katakan padaku, lupakan. Apa itu Yatim Piatu? Dan kecelakaan? Aku tau dari bunda jika kecelakaan itu adalah hal buruk. Apasih yang pamah maksud? Aku gak paham.
"Aku tau ini berat untuk anak 7 tahun sepertimu, tapi inilah kenyataan. Setelah pemakaman kau ikut denganku, mengerti?" Dan yang bisa kulakukan hanya menganggukan kepala, karena jujur aku masih memahami apa yang dikatakan paman.
.
.
.Aku menangis, ya aku menangis tanpa henti saat bibi Rosela -tetanggaku- menjelaskan bahwa orang tuaku telah pergi dan tidak akan pulang lagi.
Kenapa Ayah dan bunda pergi? Nanti yang akan menggendong ku siapa? Yang akan memasakkan makanan kesukaan ku siapa? Kenapa pergi tidak ajak aku? Tapi bibi Rosela menjelaskan jika Ayah dan Bunda pergi bukan karena kemauan mereka, katanya karena Tuhan yang memanggil.Sungguh, membayangkan tidur sendirian tanpa ditemani Ayah dan diceritakan dongeng oleh bunda adalah hal terburuk.
Dan sekarang disinilah aku, duduk diam didalam kendaraan roda empat bersama paman dan entah menuju kemana. Sepertinya Paman akan membuangku, ya aku yakin itu. Karena aku pernah mendengar dari sepupuku jika anak yang sudah tidak punya orang tua akan dibuang. Aku takut, air mataku terus mengalir, bahkan paman tidak ingin memelukku sekedar untuk menenangkan.
Mobil yang aku kendarai berhenti disebuah bangunan bercat kream, bangunan ini lumayan besar, bahkan punya lapangan yang luas, Ah lihat! Lapangan nya seperti taman bermain, apakah paman ingin mengajakku bermain disini? Tapi ini sudah terlalu larut untuk bermain, bunda bilang malam adalah waktunya tidur. Paman ini bagaimana sih, masa ti-
"Damien, Aku tau aku adalah paman terburuk karena meninggalkan mu disini. Tapi jika kau bersamaku yang ada kau akan bahaya, jadi tinggalah disini ini rumahmu sekarang. Aku tidak bisa mengantar mu masuk, ketuk saja pintunya lalu sebut namamu mereka akan membawamu masuk, paham?" Bisa kulihat paman sangat serius mengucapkan itu, meski aku tak terlalu paham apa yang dibicarakannya tapi aku masih dapat memahami apa yang dia suruh, jadi tanpa banyak tanya aku mengangguk.
Damien pov end
Dan dimulailah kisah ini
...
Na Jaemin
as
Damien GrahamAnak yatim-piatu
7 tahun
Cukup pintar untuk anak seusianya
Penghuni pertama ollivander
Kalem abisJung Jaehyun
as
Jeffrey GrahamPaman nya Damien
30thn
Sugar Daddy able
Cuek tapi asli nya perhatian
Idaman ciwi ciwi
Masih single
...Hai ngabsss!!! Ini story pertamaku
Maaf untuk typonya, jika ada kesalahan
Harap ditegur dengan sopan sajasumut, 18-08-23
KAMU SEDANG MEMBACA
Ollivander Orphanage
FanfictionDamien masih terlalu belia saat Orang yang disebut 'Paman' meninggalkannya disebuah bangunan yang bernama 'OLLIVANDER ORPHANAGE' warning! •brothership •not bxb •tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol asli nya •murni karya sendiri •don't pla...