Bab 1

1.4K 107 6
                                    

"Aku hanya seorang gadis biasa yang tidak mempunyai keluarga dan miskin akan ilmu, bagaimana bisa orang menyayangi ku, sedangkan aku hanya gadis yang tak punya siapa siapa."

~Arissa Qairina Balqis~

Pagi yang cerah, sekarang seorang gadis yang tinggal di satu rumah kecil yang hanya ditinggali nya sendiri. Dia sedang membereskan tempat tidurnya yang semalam dia tempati sebelum dia berangkat kerja untuk memenuhi kebutuhan nya sehari-hari.

"Huhh, akhirnya siap juga. Sekarang tinggal pergi deh." Ujar gadis tersebut yang nampaknya sangat bersemangat untuk hari ini.

Ya, dia adalah gadis yang bernama Arissa Qairina Balqis yang hanya hidup sendiri tanpa ada satu orang pun keluarga yang menemani.

Dia bekerja sendiri, menghidupi dirinya sendiri tanpa tahu dimana keluarga nya berada. Apakah keluarga nya masih masih hidup? Ataukah sudah tiada. Dia benar-benar tidak tahu akan kondisi keluarganya.

Arissa langsung keluar dari rumahnya, tak lupa dia menggunci pintu, dan setelah itu dia langsung menaiki sepeda kesayangannya untuk berangkat bekerja.

Sesampainya di satu restoran tempat dia bekerja, dia langsung turun dan memarkirkan sepedanya terlebih dahulu di tempat yang aman. Setelah itu, dia langsung masuk ke dalam.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

"Arissa buruan, kamu di panggil sama bos. Katanya disuruh jumpai bos." Ujar salah satu karyawan yang juga berkerja disana.

"Memangnya ada apa Ris?" tanya Arissa kepada karyawan tadi.

"Gatau juga sih Ar, tapi kamu gabikin masalah kan? Soalnya tadi aku ngeliat ekspresi muka si bos, sedikit meragukan sih." jawab karyawan tadi yang bernama Risa.

"Yaudah, kalau gitu aku jumpai si bos dulu ya." Ucap Arissa yang diangguki oleh Risa. Setelah itu dia langsung pergi dari sana untuk menjumpai bos nya.

"Assalamu'alaikum, pak."

"Masuk saja."

Arissa langsung masuk, dan sekarang dia langsung berhadapan dengan bos nya yang biasa di panggil dengan pak Arman.

"Ada apa bapak tiba-tiba memanggil saya?" tanya Arissa berhati-hati.

"Saya memanggil kamu sebab ada alasan." Jawab pak Arman dengan tatapan yang berbeda.

"A-ada apa pak?" tanya Arissa sedikit gugup.

"Kenapa kamu tidak berhati-hati Arissa." Tanya Arman dengan penuh penekanan.

"Maksud bapak apa ya?" tanya Arissa lagi yang kurang mengerti.

"Apakah kamu sengaja memasukkan beberapa bahan bumbu yang kadaluarsa di dalam makanan?" tanya Arman lagi menatap Arissa dengan emosi.

"Sekarang restoran saya sedang dalam masalah gara-gara kamu Arissa." Bentak Arman sedikit keras kepada Arissa.

Arissa yang mendengar itupun sangat terkejut, apa maksud nya ini? Dia benar-benar tidak paham.

Cinta UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang