[1/4]
Namanya Dimas.
Ditulis, D-I-M-A-S.
Begitu. Titik.
Oh heey, aku memang tidak terlalu mengenalnya. So, ya..
Namanya Dimas. Cowok yaangg.. bukan siapa-siapa di sekolah.
Ganteng? Jelas tidak jika dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. ❎
Keren? Umh, skip aja ya. ❎
Tinggi? Oh, come on. ❎
Namanya Dimas. Laki-laki berkulit sawo matang yang terlihat manis di balik kesederhanaannya. Terlihat menarik di mataku dengan caranya sendiri.
Namanya Dimas. Pertama, dia hanya terlihat tampan di mataku. Kedua, dia benar-benar sangat terlihat keren saat sudah duduk berdua dengan gitarnya. Dan ketiga, jelas tinggi badannya proposional jika disandingkan denganku.
Namanya Dimas. Dan sepertinya, aku mulai jatuh cinta.
😻😻😻
KAMU SEDANG MEMBACA
Namanya Dimas [4/4]
Short StoryKali ini masih sama, masih tentang cinta terpendam. Atau mungkin yang memang sengaja dipendam. Kadang, memendam tidak selalu buruk. Karena kadang ada sesuatu yang mungkin lebih baik dipendam daripada diungkap. Meski memang, jatuh cinta sendirian it...