seven

14.4K 662 174
                                    

"FINO!"

Gavin berteriak ketika dia baru saja membuka ponselnya dan mendapati Liora mengirimkan isi chat Fino dan pacarnya itu. Emosi Gavin tidak bisa di bendung. Dia segera keluar dari kamar apartemen Fino dan pergi mencari keberadaan pemuda yang lebih kecil darinya itu.

"FINO!"

Fino menghela nafas kecil. Ini masih pagi, tetapi Gavin sudah berteriak seperti itu. Saat ini dia sedang berada di meja makan sambil mengoleskan selai coklat pada roti yang akan dia makan untuk sarapan.

Ketika Gavin melihat Fino sedang duduk manis di meja makan. Dia dengan cepat mendekati Fino dengan wajah yang sudah hilang kesabaran.

Prang!

"Anjing! Maksud Lo apa, Gav?!" Fino berdiri sambil menatap Gavin dengan marah ketika pemuda itu melempar piring yang berisi roti itu ke lantai sehingga piring berwarna putih itu pecah. Pecahannya berserakan di sekitar lantai.

Gavin mencengkram dagu Fino dengan kuat. "Apa yang Lo kirim ke Liora sialan?!"

Fino tidak bisa menjawab apapun karena dagunya masih di cengkram, kemudian untuk beberapa saat Gavin segera melepasnya dengan kasar. Dia kini menatap Fino dengan tajam. Kedua matanya penuh dengan kilat kemarahan.

Fino menyentuh dagunya yang masih tersisa rasa nyeri ketika Gavin melepaskan cengkramannya. Fino menatap Gavin dengan angkuh, "Oh, dia udah bilang sama Lo ya." jawabnya santai. Begitu santai sehingga itu membuat Gavin menjadi lebih marah.

"Gue udah peringatin Lo, Fin."

"I don't care,"

Gavin menutup matanya, "Apa mau Lo, Fino?"

"Jadi pacar Lo. Kita pacaran. Apa sesusah itu permintaan gue?"

"Gue gak suka Lo, Fin. Lo gak bisa maksa gue."

Fino tersenyum, "Karena Liora?"

Gavin menghela nafas, "Gue suka Liora. Gue sayang dia..."

Fino menatap Gavin dengan serius. Tatapan matanya kini berangsur menjadi tatapan yang lebih dingin. "How about me, Gav? Sedikit aja, apa Lo gak punya perasaan sama gue?"

Gavin menggeleng, "Gue gak akan pernah bisa suka sama Lo. Gue gak punya perasaan apapun sama Lo, Fin."

"Lo jahat."

"Yes, i am. Sorry, kalau gue manfaatin tubuh Lo selama ini, tapi Lo juga harus inget semua yang terjadi atas kemauan kita masing-masing. Ini bukan salah gue Fin, semuanya menjadi lebih rumit karena Lo suka sama gue. Seandainya gue tau lebih awal kalau Lo suka Gue.. Gue gak akan pernah ngajak Lo jadi partner sex gue."

Fino terkekeh, "So, Lo nyesel kita pernah ngelakuin sex?"

".... Ya," jawab Gavin dengan yakin menatap mata Fino, "Kita bakalan akhiri semuanya disini Fin. Gue harap ini terakhir kalinya kita berinteraksi!" lanjut Gavin. Dia kemudian berbalik untuk pergi dari apartemen Fino.

"Gue yang lebih dulu kenal Lo, kenapa harus Liora yang dapetin hati Lo, Gav? Gue kurang apa Gav? Semuanya udah gue kasi ke Lo! Semuanya termasuk tubuh gue!"

"Lo gak bisa maksa hati gue buat siapa Fin! Gue sukanya Liora, sampai kapanpun!"

Fino menatap Gavin dengan senyum kecut, "Okay, Lo boleh menjauh dari hidup gue! Tapi Lo harus inget, gue gak akan pernah biarin Lo bahagia bersama Liora! Gue bakalan pastiin Lo jadi milik gue!" ujar Fino membuat langkah Gavin terhenti.

"Lo harus tau batasan Fin, dan gue gak akan pernah biarin Lo ngelakuin apapun sama gue dan Liora. Lo bukan jatuh cinta sama gue Fin, tapi Lo obses sama gue!"

Partner Sex 🔞 [GEMINIFOURTH] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang