PROLOGUE

16 3 0
                                    




.

.

.


Cerita ini didedikasikan untuk seseorang yang pernah kukagumi,

dan aku selalu menyimpan rasa itu dalam diam.

Terima kasih sudah pernah menjadi tokoh utama dalam cerita ini,

hey, Shim Jaeyoon aku menyukaimu...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sampai kapanpun aku tidak bisa membenci seorang Shim Jaeyoon. Sampai kapan pun.." ucap seorang gadis yang sedang mengetik cerita ini dengan kondisi baru pulang jaga, ia diam-diam sedang menulis tentang kisah kecilnya dengan menggambarkan imajinasi tokoh dirinya dan seseorang yang ia samarkan dengan nama Jake atau nama aslinya yaitu temannya sendiri yang bernama Shim Jaeyoon. Tokoh utama perempuan yang bernama Hana dan Jake yang ia buat. Gadis itu berharap jika pemeran asli ini tidak membaca karangannya, lalu memilih untuk menutup kembali laptop miliknya.

Ia menghela nafasnya pelan, ia benci situasi ini, semua cerita yang ia tulis pasti endingnya gantung.

Ia mengusap wajahnya kasar, lalu berjalan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya. Ia pun kembali membasuh wajahnya, apakah ia ingin menceritakan semuanya dalam tulisan. Ia kangen Jaeyoon, dan Jaeyoon udah pergi bahkan jauh ke luar negri, gadis itu terdiam, ia ingin move on. Namun rasanya Jaeyoon terlalu baik untuknya, selalu membantunya. Namun ada suatu hal yang ia tidak mau ingat, yaitu ia pernah menyukai Jaeyoon.

Mungkin ada laki-laki yang mendekatinya bahkan mengungkapkan perasaanya, namun ia memilih untuk tetap sendiri. Entah itu keputusan yang benar atau salah, seolah-olah gadis itu cuma memilih emang sepertinya fase ingin sendiri. Setelah ia membasuh wajahnya lalu, ia pun baring di atas kasur, mengingat beberapa hal. Pikiran itu berputar berulang kali.

Ia kangen, bahkan ia tau sosok Jaeyoon lah yang menghiasi hidupnya saat sekolah. Ini bukan obsesi, Huhh, Jaeyoon lah yang membuat ia berusaha keras hingga ia sukses disini. "Jaeyoon salah satu orang yang membuatku semangat tetapi di sisi lain, aku rasa kecewa..." ucapnya sambil scrolling galeri foto miliknya. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah foto. Seorang gadis berikat satu, menggunakan kacamata serta sosok yang lebih tinggi tersenyum menggunakan seragam sekolah, serta seorang laki-laki berdiri di sebelahnya dengan senyum.

Sampai akhirnya ada seseorang yang menelponnya tengah malam, siapa lagi kalau bukan teman yang selalu menghubungi gadis itu tengah malam.

"Ara.. kamu lagi ngapain.." ucap seseorang yang menemani gadis itu setiap malam lewat telepon, ia berada di Amerika sekarang. Disini sudah pagi, dan di tempat Ara sudah malam, dan emang mereka lagi jauh banget. Dia itu Jongseong, teman Jaeyoon juga pada saat sekolah. Bahkan dia tahu semua cerita tentang Ara, Jaeyoon hampir setiap hari.  Sampai Jongseong kadang capek juga jadi pendengar bagi Ara.

Ara, iya nama gadis itu Ara. Dan kalian tahu, "Hai Ra, kamu tahu aku benci padamu, walaupun yang kamu omong adalah Jaeyoon tiap hari.." Ara yang bingung langsung mengernyitkan dahinya, ia mulai tidak paham. Kenapa Jongseong berkata demikian..
.

Jongseong Park, kalau dicerita Ara entar namanya dia jadi Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongseong Park,
kalau dicerita Ara entar namanya dia jadi Jay.

Jongseong Park, kalau dicerita Ara entar namanya dia jadi Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaeyoon Shim
kalau dicerita Ara entar namanya dia jadi Jake.

LEFT UNSAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang