Decided

3 0 0
                                    

" Ujian selanjutnya?! bukankah kau mengatakan bahwa hanya sampai aku menyelesaikan Ujian ke-100. Penderitaanku akan berakhir?! Apakah kau berbohong kepadaku?! "

Suaranya yang keras bergema di ruangan yang besar ini. Karena semua orang di depannya diam tidak bersuara menyebabkan suara teriakannya menggelegar di dalam Aula Kebesaran ini.

" Putri Suci, memang benar setelah Ujian ke-100 anda akan bangkit dan memiliki kekuatan Dewi Suci, namun semua itu bahkan tidak mencapai 10% dari kekuatan yang sesungguhnya. "

Kepala kuil menunduk lebih dalam.

" Putri Suci, Kekuatan anda harus terus di uji dan di bangkitkan agar tidak membuang waktu. Anda adalah sosok yang luar biasa dengan bakat di usia yang sangat muda. Kami tidak punya pilihan selain memaksa anda memicu kebangkitan kekuatan anda terus menerus "

Melihat bahwa Kepala Kuil berbicara dengan tenang dan tanpa kekhawatiran, Haranez merasakan kebencian di dalam hatinya.

Bakat Bawaan? Omong kosong.

" Bakat bawaan apa? AKU SUDAH MENGHABISKAN 13 TAHUN HIDUPKU DISINI dan AKU MASIH BELUM MENCAPAI BAHKAN 10% KEKUATAN DARI DEWI SUCI? ku pikir kalian salah membawaku ke mari untuk di besarkan. BAWA PULANG AKU "

Fakta bahwa ia mengabiskan 13 tahun hidupnya dibesarkan di Kuil Suci untuk mendapatkan kebangkitan namun bahkan katanya ia belum mencapai kekuatan yang cukup dari Dewi Suci, Haranez marah dan sedih.

Sampai kapan penderitaan ini berakhir?

Sejak kecil Ia mendambakan masa kecilnya akan normal dan bahagia, namun sejak ia lahir orang orang di sekitarnya memaksanya menjadi Dewi Suci di benak orang orang.

Ia tidak bisa menahan untuk tidak meneteskan air mata. Ia benar-benar lelah dengan Ujian Dewa Penciptaan ini. Ia tidak kuat lagi.

Setelah mengatakan ini, semua orang yang ada di Aula bersujud.

" MOHON KESABARAN PUTRI SUCI. BERKAT MENYERTAIMU "

" MOHON KESABARAN PUTRI SUCI. BERKAT MENYERTAIMU "

" MOHON KESABARAN PUTRI SUCI. BERKAT MENYERTAIMU "

Meneriakan kalimat ini sebanyak tiga kali secara serempak, Haranez dibuat diam tidak berkutik.

Orang orang ini.

Setelah keheningan yang lama, akhirnya Haranez membuka mulutnya.

" Kepala Kuil, bagaimana kabar dari Ayahku? apakah ia menanyakan putrinya? "

Ayahnya yang dingin itu terakhir kali menjumpainya 2 tahun yang lalu. Pada saat ia berusia 11 Tahun dan baru saja menyelesaikan Ujian. Tubuhnya yang saat itu hampir tidak bertahan akhirnya di selamatkan oleh ayahnya dari bahaya terancamnya nyawa.

Orang orang Kuil tidak menyebutkan bagaimana ia sembuh dari lukanya namun, samar samar ia merasakan bahwa Ayah nya lah yang telah mengobatinya.

Mendengar Haranez menanyakan kabar ayahnya Kepala Kuil menundukan kepalanya dan menjawab dengan tenang.

" Putri Suci, anda tidak perlu bertanya tentang ini. Yang Mulia selalu bersama anda dan mengawasi anda setiap saat. Ia benar benar selalu menjaga anda walaupun ia tidak berada disini. "

Mengawasi? ia ingin marah.

Bagaimana bisa seorang Ayah benar benar acuh tak acuh kepada Putrinya yang bekerja keras mendapatkan kekuatan tidak masuk akal di usia sejak ia baru lahir.

Apakah ayah pada umumnya akan benar benar se acuh ini? ia bahkan bisa menghitung berapa kali ayahnya menemuinya dalam hidupnya ini.

Melihat Haranez diam aja, Kepala Kuil dengan cepat berkata.

" Putri Suci, setelah menyelesaikan Ujian. Tubuh anda benar benar lemah saat ini. Mohon beristirahat lah. "

Mengikuti perkataan Kepala Kuil, orang orang berpakaian putih ini dengan telaten membawanya keluar dari Aula.

Setelah itu dia di tempatkan di kamarnya kembali. membiarkannya sendirian untuk mengistirahatkan tubuhnya. Memang Haranez menyukai ketenangan, jadi hanya sedikit orang yang benar benar memiliki izin untuk merawatnya. Ia juga terbiasa sendiri, jadi ia sering meminta di tinggalkan sendirian.

Orang orang tentunya tidak bisa mempermasalahkan ini. Semua orang tahu bahwa Haranez tidak akan bisa pergi kemana mana dengan tingkat keamanan dan penjagaan ketat di Kuil Suci Kebesaran yang di dukung oleh kekaisaran. Tempat ini benar benar penjara baginya.

Tidak Bisa begini.

Aku benar benar bodoh hingga mempercayai perkataannya tentang ujian ini.

Aku sudah muak. Aku Harus kabur.

Kabur? benar juga. Aku harus kabur. Aku akan Kabur sekarang juga. Aku tidak peduli dengan orang orang bodoh itu lagi.

Aku tidak ingin ada di disini terus.

Setelah memikirkan cara untuk kabur dari Kuil dengan penjagaan dan tingkat keamanan tinggi ini, Ia memikirkan cara dengan menggunakan Sihir.

Setelah ia dibangkitkan, kekuatan sihirnya menjadi besar. Jika ia dibandingkan dengan anak anak biasa bakat mereka saja sudah tidak bisa dan tidak boleh di bandingkan.

Haranez tidak mengetahuinya.

Namun, kekuatannya yang katanya belum mencakup 10% kekuatan Dewi Suci itu saja sudah bisa melawan magister besar negeri ini. Ia tidak menyadarinya karena belum mengerti dunia luar. Namun faktanya bahkan orang-orang biasa benar benar tidak bisa dibandingkan dengannya.

Ia beberapa kali mendapat visi pengetahuan tentang sihir teleportasi jarak jauh.

Sihir teleportasi dapat memindahkan orang lain dari satu tempat ke tempat yang lain dengan mudah. Sihir ini biasa digunakan oleh banyak orang, namun tidak semua memikiki kemampuan ini.

Beberapa orang dapat membuat sihir teleportasi, namun hanya yang jarak dekat. Setidaknya Penyihir Level 50 akan bisa memiliki kemampuan sihir teleportasi jarak jauh. Sedangkan untuk yang jarak dekat, seseorang harus mencapai level 20 untuk membuatnya.

Sihir ini memakan banyak kekuatan penggunanya, namun juga bermanfaat. mengingat waktu itu sangat berharga, sihir ini benar benar berguna dan pada saat yang bersamaan benar benar sulit untuk di miliki.

Setelah bermeditasi dan memulihkan energinya, ia membuka matanya. Dibantu dengan fisik suci serta bakat bawaan 100 poin, kecepatan pemulihannya benar benar gila.

Haranez menatap jendela kamarnya yang gelap namun bersinar terang karena bulan di luar.

Ia berpikir bahwa ia memang benar harus keluar dari Kuil Ini, meskipun mereka membesarkan dan merawatnya selama ini. Namun ia tidak bisa tinggal diam dan memang harus keluar dan mempelajari dunia ini.

Ia sudah memutuskan.

Ia bertekad untuk menjelajahi dunia ini.

Ia akan keluar dan mencari kebebasan, ia tidak ingin menjadi Putri Suci.

Ia benar benar lelah dan ingin lari, Ia harus keluar dari Kuil Ini.

Down And Back Where stories live. Discover now