Sixteen

3.7K 575 64
                                    

Huang Renjun & Lee Donghyuck

It fucks me up knowing that I'm still in love with you. I can't have a good time without wishing you were expierencing it with me. I can't picture my future without you. I can't be with anyone else because all I do is wish I was with you. I can't be with you. I love you. I love you. I love you.

⚠️ Harsh word and Non Baku area ⚠️

MANTAN
.
.
.
.
.
.
.
.

Benarkah pria di hadapannya ini adalah mantan kekasihnya yang sudah lima tahun tidak bertemu dengan nya?

Yang membuat Renjun tidak berani lagi berkencan dengan siapapun karena belum berhasil melupakan pria ini.

Pemuda itu sama hal nya dengan Renjun, ia perlahan membuka kacamata nya untuk menegaskan penglihatan nya.

Tidak salah lagi, pria mungil yang menyodorkan mic di hadapannya ini adalah pria yang selama ini ia hindari keberadaan nya, bahkan sampai ia harus kabur ke negeri paman Sam hanya untuk melupakan Renjun- mantan kekasihnya semasa kuliah.

Suara-suara para jurnalis seolah menggema di telinga Renjun dan Donghyuck, waktu seolah berhenti hanya pada mereka berdua yang saling menatap tidak percaya.

Hafalan teks wawancara Renjun pun seolah menghilang begitu saja, kakinya terasa lemas, kerongkongan nya terasa kering, dan jantungnya seolah ingin lepas dari tempat nya.

Beginikah rasanya bertemu dengan orang yang masih ia harapkan kehadiran nya? Yang ia sesali kepergiannya? Yang ia rindukan sentuhannya?

Airmata Renjun hampir saja jatuh di depan pria yang ia rindukan ini. Pada akhirnya ia memilih untuk berlari dan menjauh dari kerumunan ini.

Tidak kuat. Ia tidak kuat menahan airmata nya. Ia juga belum siap bertemu dengan Donghyuck lagi.

Ia tidak memperdulikan pekerjaan nya dan reflek berlari pergi sejauh mungkin.

Sedangkan yang ditinggalkan sama terkejut nya. Donghyuck sama sakitnya. Hal yang ia takutkan terjadi, ia akhirnya bertemu dengan orang yang memberinya luka.

Tubuhnya membeku, ia bahkan sama sekali tidak mendengarkan suara berisik dari pertanyaan para jurnalis ini.

Ia hanya memandangi punggung yang semakin jauh dari pandangan nya. Lagi dan lagi, Donghyuck ditinggalkan oleh Renjun.

Bukan hanya Donghyuck dan Renjun yang terkejut. Mark sama hal nya, ia amat tau bagaimana perasaan sahabatnya itu.

Ia yang selalu menemani Renjun ketika Renjun menangisi Donghyuck. Bahkan Mark selalu menggendong Renjun ketika Renjun bahkan tidak kuat hanya untuk berdiri.

Ia menemani Renjun disaat-saat terberat nya. Ia juga sangat tau bahwa sahabat mungil nya masih mempunyai rasa yang sama besar nya pada Donghyuck meskipun sudah lima tahun tidak bertemu.

Perasaan Renjun yang membuncah itu yang membuat Mark perlahan menyerah dan memulai membuka hati untuk orang lain, meskipun ia tau 50% hatinya masih milik Renjun.

Mark menatap Donghyuck yang masih terlihat shock.

Tidak tau mengapa, tapi hati Mark begitu gusar. Ia takut Renjun akan sakit hati lagi dengan kehadiran pria ini.




****

"Kamu ngapain dateng ke Bandara kalau gak dapet berita apa-apa!?" Tanya Lucas sambil berkacak pinggang, memarahi Renjun dan juga Mark yang tidak membuahkan hasil apapun

MANTAN [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang