07 | She's Good Everything

82 14 0
                                    

Langkahnya lurus maju tanpa ragu, memasuki rumah yang sudah menjadi pelindung dirinya sejak dari kecil hingga besar seperti sekarang. Entah itu pelindung atau pagar yang menguncinya dari dunia luar. Kini Yuhn Anna menatap datar tanpa menghiraukan ayahnya yang terlihat ingin berbicara padanya.

Pulang sedikit terlambat biasanya bukan masalah besar bagi Hyunsik. Bahkan apapun yang Anna lalukkan bukan prioritasnya kecuali tentang perusahaan. Namun, kali ini ia ingin berbicara empat mata dengan putrinya.

"Diam di situ atau aku akan menghukummu!" Hyunsik yang di lewati oleh Anna begitu saja setelah berkata seperti itu, membuat Hyunsik memecahkan gelas kaca dengan sengaja ke bawah lantai.

Pelayan yang menyaksikan hendak membantu Hyunsik agar tidak terkena pecahan kaca, tetapi Hyunsik mencegahnya dan memerintah semua orang yang berada di ruang tamu ini pergi, meninggalkannya bersama Anna.

Anna berbalik setelah mendengarkan pecahan kaca. Melihat apakah ayahnya terluka atau tidak, wajah gadis itu sama sekali tidak memperlihatkan bahwa ia sedang khawatir, masih sama. Datar dan dingin.

"Menghukum ku? Bukankah sudah jelas, kau yang sedang menghukum dirimu sendiri sekarang?" ucap Anna melihat ke bawah lantai dimana pecahan kaca mengenai kaki sang ayah dan membuat bercak darah. Kaki Hyunsik mudah terluka karena ia pun sedang mamakai sendal tidur, bersantai di rumah.

Hyunsik mengepalkan tangannya dan memasang wajah seolah-olah sedang tersakiti. "Sedingin itukah hatimu? Bahkan ketika melihat ayahmu terluka sekarang dan kau hanya diam?"

"Kau yang menciptakan lukamu sendiri," Anna berseringai, matanya memerah menahan amarah. Apalagi sebenarnya masalah yang akan di buat Hyunsik padanya.

"Lihatlah, kau dibesarkan tanpa adanya hati." Tatapan angkuh dari ayahnya membuat Anna sama sekali tidak goyah. Ia tahu ayahnya sedang memanipulasi dirinya.

"Kau tak sadar? Anak yang tidak punya hati ini tercipta karena adanya dirimu. Langsung saja, apa yang kau mau?" Anna malas berbasa-basi.

"Hwang Taehyung. Kau berurusan dengan pemimpin itukan? Aku ingin kau menghancurkan perusahaannya, dekati hatinya, lumpuhkan dirinya dengan tipu dayamu. Yang kudengar dia sangat menyukaimu. Itu kesempatan bagi perusahaan kita untuk tetap menjadi nomor satu." Hyunsik berdiri tegak seolah tidak kesakitan sama sekali, ya sebelumnya hanya sebuah sandiwara semata dan Anna menyadari itu. Ayahnya memang bisa sejahat itu, bahkan di luar kendalinya.

Anna sudah mengira ini semua akan terjadi. Ia tersenyum simpul membalas tatapan sang ayah. "Aku tidak akan semurahan itu untuk menghancurkan seseorang, apalagi melalui hatinya."

"Jika kau menolak per-"

"Maaf, aku terbiasa bisa melakukan semua hal dengan baik versi terbaik dalam diriku sendiri. Jadi tolong jangan menyuruhku untuk melakukan hal kotor seperti itu, terlebih tentang perusahaan. Citraku dengan citramu itu jauh berbeda, kau pasti mengertikan maksudku tuan Hyunsik? Hm?" Anna memotong pembicaraan Hyunsik dan segera berbalik meninggalkan ruang tamu setelah mengatakan hal yang sangat Hyunsik benci.

"Dasar anak bodoh!" ucap Hyunsik yang terdengar oleh Anna ketika sedang menaiki tangga.

***

Keesokkan harinya seperti biasa Anna bekerja di perusahaannya, menjadi orang terpenting untuk mendirikan perusahaan sang Ayah menjadi lebih maju. Ditemani asistennya yaitu Kim Jungkook.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Anna pada Jungkook yang sedang berdiri di sampingnya.

"Luka akibat pecahan gelas kaca pada tuan besar sudah membaik pagi ini, Dokter yang di kirimkan oleh sajangnim semalam adalah yang benar-benar profesional menangani." Jelas Jungkook mengabarkan keadaan Hyunsik pagi ini setelah di periksa oleh Dokter suruhan Anna.

Lady BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang