10

821 82 10
                                    

Kecemasan datang ketika mendengar salah satu membernya pingsan. Hyunsuk dari tadi tidak berhenti mondar-mandir, kuku jarinya ia gigiti karena cemas, selagi menunggu dokter yang memeriksa temannya.

Suara pintu terbuka membuat semuanya serempak bangun dari duduknya, dan dokter yang keluar dari pintu tadi hanya bisa tersenyum tipis.

"Ada luka pukul di punggungnya, tetapi tenang, tidak ada luka fatal kok"jelas sang dokter.

Helaan nafas lega terdengar, sepulangnya dokter tadi, seluruh member termasuk bayi Ji masuk ke kamar salah satu membernya yang pingsan.

"Ceritanya gimana Jun??"Yoshi bertanya terlebih dulu, membuat semua member yang dari tadi menatap Jeongwoo yang sedang pingsan menoleh.

"Nggak tau Yosh, yang jelas pas aku puter balik pengen balik ke kamar Jeongwoo, nih bocah udah pingsan"balas Junkyu.

Semua terdiam,"hyung maaf…"suara Doyoung membuat semuanya menoleh, apa lagi nada suaranya seperti takut-takut.

"Yang Junkyu hyung temuin siapa??, Itu kemarin… pas kita habis kumpul di deket bayi Ji…"tanya Doyoung, ia menatap wajah hyung tertua keempat.

"Temen"balasnya acuh.

Tanpa tau salah satu menatapnya dengan intens.

***

Jeongwoo sadar ketika semua member sudah tidur, tetapi ia tetap membangunkan Haruto yang kebetulan tidur di sebelahnya.

"Woo??, Butuh sesua—"

"Ruto-ya"Jeongwoo memotong ucapan Haruto yang menanyakan keadaannya, dan Haruto memilih diam menunggu kelanjutan perkataan Jeongwoo.

"Bisa baca ini??, Tapi jangan gunain bahasa jepang, terjemahin aja"ucap Jeongwoo memberikan selembar kertas berisi tulisan bahasa Jepang.

Haruto terdiam, ia mengambil kertas itu, ia terdiam sejenak untuk mengetahui maksud dari tulisan itu.

Tubuh Haruto bergidik ngeri membaca artinya,"takut woo"ucapnya.

Jeongwoo mengangkat alisnya bingung,"maksud dari tulisan ini, si orang yang baca pengen buat salah satu temannya jadi bayi, tapi itu buat yang tau sisi positifnya…"lirihnya.

Haruto menatap Jeongwoo,"tapi di makna lain, orang yang baca ini, pengen kasiin temennya buat jadi tumbal atau di kasiin orang lain"lanjutnya dengan bergidik takut.

"Sorry".

Suara yang menyela itu membuat keduanya menoleh,"mangkannya… aku nyari penawarnya Haru…"lirihnya menatap kedua maknaenya dengan sendu.

"H-hyung…?"

Keduanya terpaku, bahkan diam ketika mereka di peluk,"aku yang pengen Jihoonie jadi bayi Haru… tapi aku nggak tau, kalau mantra itu ada sisi buruknya…"ucapnya tangisannya sedikit deras, membuat bahu Jeongwoo dan Haruto basah secara berlahan.

Tapi di antara ketiga orang yang sedang berpelukan, salah satunya menatap lurus kedepan, tatapan matanya terlihat ingin membunuh siapa saja.

***

Ketika pagi telah menyapa, jangan berharap ketenangan atau kedamaian drom trejo, karena mereka tidak akan merasa hidup kalau tidak ada teriakan atau tangisan bayi.

Seperti sekarang, dengan jahilnya Haruto menggoda bayi Ji hingga bayi mungil itu menangis keras, dan tentu saja Haruto akan menerima akibat mengganggu ketenangan seorang bayi mungil itu.

"Jun junn~, alu nakalll~"rengeknya.

Geplakan di bahu Haruto terima, tetapi anak itu bukannya mengeluh sakit malah tertawa senang melihat air mata terus keluar dari bayi Ji.

Back To Being A Baby || Treasure × JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang