Hotel Darkwood II

274 26 2
                                    

"Sebernya gue sama temen – temen gue ituu..." belum selesai Adryan menghabiskan kalimatnya, tiba tiba saja Afan datang sambil menepuk pundak Adryan

"Gue liat – liat lo sering banget yah modus sama Devi?" tanya Afan dengan tatapan tajam kearah Adryan, "lo gak diapa – apain sama dia kan Dev?" kini Afan sudah memegang pundak Sridevi dan memeriksa dirinya bahwa Sridevi dalam keadaan baik – baik saja

"Gue gak kenapa – napa kok Fan, jadi lo gak perlu khawatir" ucap Devi dengan tenang

"Gue gak sejahat dan secabul itu!" ucap Adryan dengan ketus lalu pergi meninggalkan Afan Sridevi

Setelah selesai memesan kamar, Reybong pun kembali menghampiri teman – temannya sembari membagi kamar, "Gais, dana OSIS belum bisa kasih kalian satu kamar persatu orang, jadi gue pesen kamar yang bisa dipake buat 2-3 orang didalam nya" jelas Reybong, "kamar nomor 3-13 ada Adryan sama Emilliano, kamar 3-14 ada Alifa sama Violetta, kamar 3-15 ada Rakha sama Nizam, kamar 3-16 ada Mala sama Kimberlly, kamar 3-17 ada Afan sama Eby, kamar 3-18 Aqeela sama Sridevi, kamar 3-19 ada Saskia sama Sandrina dan kamar terakhir dikamar 3-20 ada gue, Rasya sama Jefa" jelas Reybong sembari membagika kunci kamar, "gue sengaja bagi kamar selang seling cewek cowok, karma gue harap kalo ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, kita semua bisa saling bantu, tapi gue harap semoga gak ada juga hal – hal aneh yang gak gue harapin terjadi disini" sambung Reybong dengan tegs

"Rey, kita mau tuker kamar dong!" ucap Saskia

"Iya nih, gue sama Saskia kayanya mau tuker kamar sama Mala dan Kimberlly atau tuker kamar sama Alifa dan Violetta" tambah Sandrina

"Yeee, dasar kakak kelas caper lo!" ejek mala, "bilang aja lo berdua mau kamar nya deket sama Rakha kan?" tanya Mala, "Kagak bisa yee, Rakha itu cuma boleh deket sama kamar gue!" tegas Mala sambil merangkul Rakha, "yakan Rakh?" sambung Mala meminta persetujuan Rakha

"wah ya jelas dong!" jawab Rakha singkat

"Apaan sih PD banget!" tegas Sandrina

"Tau nih! Lagian kita itu minta pindah kamar karna gak mau ada dipojok kamar terkakhir aja!" tambah Saskia

"Tapi kan, yang terakhir itu kamarnya kak Rey, Kak Jefan sama kak Rasya kak!" ucap Aqeela dengan nada polosnya

"Yee, berisik lo bocil!" ejek Sandrina

"Udah, udah! Gak usah ribut!" tegas Reybong, "San, Sas, keputusan gue udah bulat! Dan selama kalian masih bawa nama baik sekolah, segala sesuatu yang terjadi sama kalian semua itu adalah tanggung jawab gue! Kalo lo berdua ada ngerasa hal – hal aneh nanti! Lo berdua bisa pnggil gue, Jefan ataupun Rasya kok!" sambung Reybong

"Tau nih, ribet dasar dua cewek gak jelas" sambung Jefan

Lalu akhirnya mereka semua pun setuju dengan keputusan Reybong, namun betapa terkejut nya mereka saat melihat seisi kamar di hotel tersebut, sebuah kamar dengan penuh warna dan dilapisi dengan beberapa poto – poto pada zaman dahulu. Namun, karna kelelahan mereka semua memutuskan untuk tidur pada sore itu dengan pulas.

          Malam pun tiba, semua oranng bergegas keluar dari kamar bersiap untuk makan malam bersama di restaurant hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pun tiba, semua oranng bergegas keluar dari kamar bersiap untuk makan malam bersama di restaurant hotel.

"Lo udah tau restoran nya di sebelah mana Rey?" tanya Sandrina

Rey pun menggeleng dengan cepat, "sebenernya gue belum tau, soalnya orang yang tadi ada di resepsionis kayak buru – buru banget layanin gue dan kasih kunci kamar, abis itu dia pergi gitu aja" jawab Rey

"Terus kita mau makan malem dimana?" tanya Alifa, "gak mungkin kan, kita kelaperan mala mini" sambungnya

"Gue juga belum tau sih, kita coba ke resepsionis lagi aja kali yah? Kalo kita gak nemuin restoran hotel, kita cari diluar aja" jawab Rey

"No! firasat gue bilang, kalo kita mala mini maksain keluar dari hotel ini, kita bakal dalam keadaan bahaya!" ucap Emil

"Gue setuju sama kak Emil!" tambah Mala dan Adryan

"I too" sambung Kimberlly

"Kok kalian bisa kompak gitu sih? Mal! Adryan! Jangan Cuma karna kalian anggota dari club bahasa, kalian nurut semua perkataan kak Emil dong!" tegas Violetta

"Gue serius Vio! Kita bahaya kalo kita keluar malam ini" ucap Mala

"Tapi gue setuju sama mereka semua sih! Lo semua inget gak kata Kiesha waktu di resto? Dia bilang semua warung akan tutup sebelum sore datang" tambah Sridevi

"Dan lo percaya sama cowok itu Dev?" tanya Afan kepada Sridevi dengan nada cemburu

"Fan, tapi emang sepanjang hari kita cari hotel di kota ini, gak ada satupun orang yang keluar rumah bahkan warung yang buka pun udah gak ada!" tegas Sridevi

"Terus kita harus gimana?" tanya Nizam

"Haduuuh, gue gak mau nih mati kelaparan di hotel ini!" ucap Aqeela dengan nada manjanya dan dibalas dengan tatapan hangat dari Rasya

"Kalian gak akan kelaparan kok," tiba – tiba saja, seorang pria paruh baya keluar dari lift dan berjalan mendekat kearah mereka menggunakan alat bantu tongkat, "dilantai 5 ada bar hotel, disana menyediakan segala macam makanan dan minuman, bahkan makanan berat pun ada disana. Bar itu biasa dibuka jam 10 malam hingga pagi datang, kalian bisa menghabiskan malam disana bersama para pengunjung lainnya ditempat itu!" tegas pria tersebut

"Maaf, tapi bapak siapa yah?" tanya Eby

"Oh iya gais, gue lupa ngenalin. Ini bapak resepsionis yang tadi gue ceritain" ucap Rey

"Saya minta maaf yah dek, karna tadi belum sempet kasih tau ke kalian, karna kebetulan saya harus ngecek sesuatu tadi" ucap pria tersebut, "kalau begitu, saya pergi yah, permisi"

"Apaansih? Ini tuh sebenernya kota apasih? Kota gelap! Kota sepi! Hotel aneh! Masa kakek – kakek dibiarin kerja di hotel ini? Gak jelas banget tau gak!" keluh Alifa

"Udahlah, daripada lo ngerocos mulu, meding kita ke bar Rey, siapa tau banyak cewek – cewek cakep kan" ucap Jefan dengan senyum nakalnya

"yee, cewek aja lu cepet Je!" ucap Reybong

"Tapi kan sekarang baru jam 9.35 menit, sementara bar nya buka jam 10 malam, bukanya masih lama loh" ucap Rasya

"Gapapa! Gue rela nunggu berjam – jam buat liat cewek – cewek catik lewat masuk ke bar itu!" ucap Jefan

"Yeeee, berobat lu!" semua kaum wanita pun berteriak mengejek Jefan

"Je! Je! Emang Saski masih kurang cantik apa" ucap Sandrina sambil mengelus dadanya

"yaudah, kita kelantai 5 sekarang yah" ucap Rey mengajak teman – teman nya.

Dark WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang