01 - perkenalan?.

16 0 0
                                    

Kembali dengan aku? Yeahhhh, aku kangen masa masa kecil tau😪 dulu tuh masih suka banget keluyuran ampe hampir maghrib dan berakhir selalu dimarahin😁. Okeoke gausah cerita, langsung cuss bacaaa~~.

HAPPY READING.

☆☆☆

pagi hari disebuah rumah yang bisa terbilang mewah, ada seorang anak laki-laki yang duduk dengan kedua orang tuanya. Ia adalah heeseung.

"Heeseung, inget pas nanti perkenalan dikelas jangan beritahu alasan kamu pindah, papa gak mau malu karna hal itu ya, papa bingung sifat kamu menurun dari siapa sih? Lihat tuh abang kamu, penurut gak kayak kamu." Ucap sang kepala keluarga itu dengan tegas.

"Ayolah pa, aku tau. Jangan banding-bandingin aku sama bang hesa. Aku ya aku, hesa ya hesa. Kita beda walaupun dari satu rahim yang sama pa. Iya tau hesa penurut, pinter, banggain papa sama mama, tapi ini aku pa, bukan hesa. Semua kenakalanku papa sangkutin sama prestasi bang hesa." Ucapnya kesal, ini masih pagi lho, benar benar menyebalkan.

"Lagian mau sifatku menurun dari mama kek papa kek nenek kek paman kek atau siapapun itu kek, papa gak bakal bisa ngerubah sifatku kalo cuma dengan banding bandingin aku sama bang hesa, tau hesa pinterr bangett tapi gak dengan cara gini dong papa bimbing aku. Udahlah males debat sekarang. Awas ya pa kalo nanti papa masih nyangkutin tentang bang hesa." Setelah berucap seperti itupun heeseung pergi begitu saja, membiarkan roti yang baru akan ia makan itu utuh dipiring.

"Heeseung!!, papa gak suka ya kalo ada makanan sisa di piring!!. Kamu juga gak tau jalan sekolah kamu!" Teriak papa heeseung dengan suaranya yang berat, namun dari nada bicaranya ia sedang menahan emosi.

"Heeseung!! Kamu berangkat sama papa kamu! Kamu gak tau jalannya!"

"Gak ma! Aku tau jalannya, kalo aku sama papa yang ada kita debat terus, udahlah ya, heeseung berangkat dulu." Setelahnya tak ada kalimat yang keluar dari mulutnya, ia benar benar dibuat emosi pagi pagi seperti ini.

Iya, dia tau jalan menuju sekolah barunya, karena ia sudah beberapa kali menghampiri sekolah itu, entah apa tujuannya tapi yang pasti setiap pulang dari sekolah itu heeseung selalu merasa puas, seperti sudah melakukan sesuatu yang menyenangkan.

☆☆☆

Heeseung sudah berada tepat didepan gerbang sekolah itu, ia tau sebentar lagi ada pengumuman kecil yang akan di mulai, tapi ia lebih memilih digerbang menunggu seseorang, bahkan satpam pun sudah jangah dengan keberadaan murid baru itu.

"Astaga nak-e, nungguin siapa tho? Bapak mau tutup gerbangnya ini, itu murid murid sudah berkumpul lho, cepet baris kamu sebelum kena hukuman kamu."

"Saya nungguin temen saya pak, aelah pak tunggu bentar lagi pakk, dia datengnya telat ni."

"Yasudah, suruh cepat temanmu itu, dalam waktu 5 menit gak nyampe bapak suruh kamu buat nunggu diluar sekolah aja." Ancam pak satpam itu sambil mengayunkan kunci gembok gerbang.

"Iya iya elah pak, gitu amat ke anak baru." Ujarnya ketus, "Nah itu temen saya pak, udah ya pak byee, bapak gak asik ni, gak ngajak ngobrol saya, bintang satuuu bintang satuuu wuuuu" Ujarnya meneriaki pak satpam itu, walau pas ia berlari karna melihat pak satpam itu melepas sepatunya untuk dilempar kearah dia tetap saja sepatu itu mengenai dirinya. Pak satpam itu tersenyum puas melihat heeseung yang mengaduh kesakitan karna diseret oleh ketos dan ditambah lagi kena sepatu andalan miliknya.

DENDAM MEREKA [ ENHYPEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang