BAB 1

6 0 0
                                    

Beatrice Novella, itu adalah namaku. Orang-orang biasa memanggilku Ella. Aku terlahir dari keluarga sederhana dan wajahku juga lumayan, menurutku.

"Ella!" Teriak seorang gadis berambut pendek sebahu berlari menghampiriku

Gadis itu adalah sahabatku, Keithara Daniella namanya. Sering ku panggil dia Ara. Dia gadis yang sedikit kalem tapi tidak juga. Wajahnya cantik, aku saja sering insecure jika berjalan bersama dengannya. Berbeda dengan ku, dia terlahir dari keluarga kaya.

"Tumben telat dateng?" Tanya ku pada Ara yang baru saja sampai

"Gue berangkat bareng si Theo, emang babi tuh anak!" Kesal Ara

Aku terkekeh mendengar ucapan Ara. "Ya lo juga tau kalo tuh anak bangunnya siang mulu, pake segala nebeng" ucap ku

"ya gimana lagi dong? Gue ngga ada yang nganter" keluh Ara

"Minta tolong gue kan bisa, emang lo aja yang suka modus" ucap ku sembari tertawa melihat wajah Ara yang cemberut

"Rumah kita nggak searah! ntar lo bolak-balik" jawab Ara

Aku mengangguk setuju. Memang benar sih rumah kami agak berjauhan dan tidak searah. Akan repot jika ia bolak-balik.

"Gue pengin ketemu Erick deh" ucap Ara dengan nada sedih

Perlu kalian ketahui, Erick itu adalah cowok sosmed yang sudah lama dekat dengan Ara. Alias virtual!

Ara sendiri memang katanya menyukai si Erick. Dan Erick juga berperilaku seperti menyukai Ara. Tapi aku tidak tahu kejelasannya. Mereka tidak pacaran, maaf saja. Rupa dari si Erick saja kami tidak tahu.

"Samperin aja, lo juga pernah disuruh kesana kan?" Ucapku  memberi saran

"gila aja lo! emang lo mau temenin gue ke Jogja buat ketemu sama dia?" ucapnya sembari misuh-misuh tak jelas

"ya nggak lah, bisa mati gue dihajar kanjeng ratu" balas ku

Kanjeng ratu yang kusebut tentu saja itu adalah ibuku. Ibuku itu sangat galak tapi aslinya penyayang. Tapi tetap saja jika marah itu sangat menakutkan.

"Kemaren lo kan diajak sama Skayara, kenapa nggak ikut tolol!" ucap ku kesal

Skayara itu juga sahabat kami namun saat memasuki SMA, ia memilih sekolah yang berbeda. Ara bisa kenal dengan Erick karena Skayara yang mengenalkannya. Skayara bilang Erick adalah sepupu jauhnya. Yah, seperti itu.

"Gue masih bingung La, takut kalo gimana sebenernya Erick itu nggak ada? Maksud gue, gimana kalo ternyata selama ini Erick itu adalah Skayara? Gue takut banget La" ucap Ara menceritakan keraguannya terhadap sosok Erick yang tak pernah ia tahu rupanya

"Gue paham maksud lo, tapi buat apa Skayara ngajak lo kesana kalo misalnya Erick itu nggak nyata? Kita udah sahabatan sama Skayara nggak cuma setahun dua tahun loh Ra! Lo sebelumnya juga pernah telfon sama Erick kan? Bener suaranya cowok kan? terus apa yang lo raguin? Apalagi Erick itu sepupu Skayara" ucapku menasehati nya yang tampak ragu-ragu

"Erick ngga pernah mau nunjukin foto atau muka nya ke gue, itu yang bikin gue ragu! bukannya gue mau tau fisik dia, tapi—"

"Iya gue paham, lo beneran suka sama dia kan? Erick juga udah pernah bilang alasan kenapa dia nggak mau kirim foto muka kan? jangan ragu Ra! lo harus jujur sama gue, lo jadi ragu begini dan mikir yang nggak-nggak pasti gara-gara Deana, iyakan?" tanya ku curiga

Dan benar saja Ara mengangguk kaku setelahnya. Deana memang tidak bisa dipercaya. Deana itu adalah teman Ara dan Skayara, sedangkan aku hanya sekedar kenal saja. Menurutku Deana itu sedikit pick me.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ÉLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang