Saat itu, aku mengenal salah satu sahabat kakak yang lain, namanya kak Arma. Wah, aku tidak bisa mendeskripsikan bagaimana menyimpan rasa terimakasihku kepadanya. Karena dia, aku bisa kenal dengan kakak.
Kak Chrys adalah orang pertama yang aku kirimi pesan, jangan tertawa ya, foto profilnya ka Chrys waktu itu keren sekali, aku terpukau. Lalu orang kedua yang membalas chatku itu kakak. Kakak orangnya asik sekali jadi teman mengobrol.
Setelah beberapa minggu sekolah, aku telah mengenal kak Chrys, dan kak Rauf secara langsung, mengetahui bagaimana bentuk seseorang dibalik beranda chat yang sering mengobrol denganku.
Pada saat pembagian anket ekstrakulikuler, aku pikir aku akan berada di klub yang sama dengan kak Chrys dan kak Rauf, ternyata beda ya? Kak Rauf basket dan kak Chrys taekwondo, ini semakin meminimkan interaksi antara aku dan kak Chrys yang saat itu aku kagumi.
Beberapa kali mengikuti klub basket, aku secara tidak sadar selalu memperhatikan kakak, menaruh kekaguman yang.. wah kakak pun tidak akan bisa mempercayainya. Melihat kakak yang berkulit tan, memiliki porsi tubuh tinggi semampai, bahu yang lebar--- sedang berlari menggiring bola, lay up, atau menyeka keringat di dahi dengan jersey basket nomor tujuh belas mu serta diselingi canda dan tawa bersama teman yang lain.
Kakak ingat waktu pertama kali kak Rauf lihat bandulan kunci ku yang berisi foto kak Chrys? Saat itu aku sudah menyukai kak Rauf sebenernya, salahkan cetakan bandulannya yang lama sekali dibuat. Aku membuang bandulan kunci itu karena memang sudah berlain hati ke kakak.
Hmm, menurut analisa dan pandanganku ya, kakak ini orang yang sangat menarik untuk dijadikan crush baru. Kakak adalah definisi sempurna dari semua tipe dan kriteria yang aku miliki. Paket lengkap deh pokoknya. Kak Rauf beda, kakak memiliki charisma dan karakteristik tersendiri yang bisa membuat siapapun tertarik dengan kakak.
Ntah perasaanku, atau memang kakak juga merasa, semenjak itu kita sering sekali ya mengobrol via chat? Oh! Bahkan kalo kakak masih inget, kita juga pernah ya mabar Mobile Legend bersma? Aku mengorbankan waktu tidurku agar bisa mabar dengan kakak. Maaf ya kalo saat itu aku menjadi beban tim dan selalu kalah setiap game. Tapi sekarang aku jago tau!
Beberapa waktu setelah itu, aku berpikir interaksi antara aku dan kakak menjadi semakin banyak. Apalagi setiap pelaksanaan ujian tengah semester. Hehe, aku memiliki kebanggaan tersendiri karena masuk kelas unggulan. Itu artinya, aku bisa mencoba untuk menyamaratakan seberapa pantasnya aku untuk kakak.
Kakak juga harus tau, seberapa senangnya aku dan teman temanku ketika tau tempat dudukku dan kakak ternyata bersebelahan. Iya, semua teman kelasku tau aku menyukai kakak.
Dalam seminggu, aku selalu mencoba menyelesaikan semua soal ujianku dengan teliti dan cepat, agar sisa waktunya bisa aku habiskan dengan mencuri pandang ke kakak. Memandang bagaimana seriusnya kakak mengerjakan soal, postur kakak meminum dari botol yang kakak bawa, atau memperhatikan kakak yang lebih memilih tidur ketika waktu ujian masih tersisa.
Waktu begitu cepat ya, aku bisa merasakan semakin banyaknya teman yang aku kenal selama masa menengah pertama. Kak, ternyata kakak baik sekali masih terus merespon chatku yang sangat jamet dan terlalu ngespam itu, wkwkw. Terimakasih ya.
Sampai tiba pertama kali aku mengetahui kakak berulang tahun, maaf tidak menyiapkan hadiah yang lebih berkesan, dulu uang saku ku mepet sekali untuk di sisakan agar bisa membelikan kakak hadiah yang lebih menarik.
Buku catatan warna hitam yang aku beli di toko depan sekolah. Aku membelinya pagi pagi, tanpa membungkusnya karena tidak sempat dan terburu buru. Aku minta maaf ya karena terkesan tidak sopan sama sekali. Bahkan aku juga menulis surat ucapan dibungkusnya.
“Gak kerasa udah 6 bulan aku suka sama kakak,” aku ingat kak, baris terakhir di kertas itu. Aku juga mau buat pengakuan kalo yang tulis surat itu bukan aku, tapi temanku Rara. Aku cuma menyampaikannya ke Rara lalu Rara yang menulisnya. Maaf, tulisanku dulu jelek sekali jadi aku meminta tolong orang lain. Maaf juga udah buat malu kakak karena titipin hadiah itu ke kak Ghanj, pas itu aku tunggu kakak digerbang lamaaaaaa sekali, tapi ternyata kakak udah pulang duluan, dan kebetulan kak Ghani lewat, jadi aku titipkan ke dia, siapa tau ketemu kakak dijalan. Kakak jadi bahan ejekan temen-temen kakak ya karena suratnya disebar sama kak Ghani waktu itu. Aku minta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDING
Short Story[ COMPLETED ] Dari Nabila, untuk kak Rauf, untuk jatuh cinta yang pertama kali dirasakannya, untuk semua hal yang pertama kali dirasakannya, dan untuk rasa hancur yang pertama kalinya. Terimakasih atas segala rasa, Rauf. Semua ini saya tulis untuk...