IV

5.7K 170 5
                                    

"nggak usah diambil Agra, nggak papa" Anggara mencoba mengangkat Agra yg sedang membungkuk dibawah meja karena ia menjatuhkan makanannya.

Agra menggeleng, ia mulai mengambil nasi yg sudah tumpah lalu memasukkannya kedalam mulut.

Anggara yg berhasil mengangkat tubuh mungil Agra pun langsung mengeluarkan nasi dari dalam mulut Agra.

"Udah kotor nasinya nanti Adek sakit" Agra terlihat ingin menangis, "nasinya nggak papa, Abang masih punya lagi" Agra menggeleng.

Ia terus menunjuk nasi yg sudah terjatuh dilantai itu, "nggak sayang, udah nangisnya" Anggara lalu menggendong Agra lalu cuci tangan.

Ia mengelap wajah Agra yg basah akan air mata itu, "iya, kita makan lagi" Anggara membawa Agra kembali ke meja lalu mendudukkan Agra.

Ia berdiri sembari menyuapi Agra yg susah makan, "katanya mau mam kue sama Abang nanti? Kalo nggak makan, Agra GK boleh makan kuenya nanti" Anggara mencoba membujuk Agra agar bisa makan, ia ada acara nanti karena temannya itu berulang tahun.

Agra akan ia ajak kesana, Agra suka kue, Agra mamam.

"Iya mamam, nanti tapi. Kita makan nasi dulu" Agra pun kembali memakan nasi yg disuapi oleh Anggara.

"Adek, bangun. Katanya mau tidur" Anggara mencoba membangunkan Agra, "ayo, katanya mau ikut Abang" Agra mengangguk.

Ia menggendong Agra lalu membawanya ke kamar mandi. "Abang basah, Adek" Agra menggeleng, ia tetap menyipratkan air di bathtub hingga sedikit terkena Anggara.

"Abang udah mandi, Adek" Anggara menghela nafas, ia akhirnya membuka bajunya lalu ikut mandi di bathtub.

Ia sebenarnya bisa saja ganti baju, namun Agra pasti akan marah dengan itu. Lebih baik ia mandi dua kali saja.

"Iya, Abang mandi juga" Anggara memegang tangan Agra lalu menggosok tangannya menggunakan sabun, ia juga menggosok Sampo pada rambut Agra.

Begitu Agra sudah bersih, ia ikut berendam bersama Agra. "Mandinya udah selesai" Anggara keluar dari kamar mandi sembari menggendong Agra.

Ia memakaikan baju lalu memakai bajunya sendiri. Ia menggendong Agra lalu keluar menggunakan mobil.

Begitu sampai ditempat temannya, ia masuk kedalam sembari menggendong Agra. Ia sudah bertemu dengan temannya, ia membawa Agra untuk makan kue seperti yg ia janjikan.

Agra memakan kuenya dengan lahap, musik terdengar, orang orang mulai berkumpul ditengah ruangan untuk berdansa.

"Adek mau dansa bareng Abang?" Agra mengangguk. Anggara lalu berdiri di tengah ruangan bersama Agra, ia berlutut lalu membiarkan Agra berputar sembari memegang tangannya.

Ia lalu berdiri dan mulai berdansa dengan Agra, mereka menikmati waktu bersama yg cukup singkat sebelum kemudian berhenti.

Lagu selesai, dan mereka diberi tepuk tangan yg meriah. Agra terkekeh, ia digendong Anggara ke arah meja yg dipenuhi kue itu.

"Adek mau lagi?" Agra mengangguk. Anggara mengambilkan kue yg sama lalu menyuapinya pada Agra.

"Wey bro, cakep bet tadi dansa Lo" ia berdiri lalu membalas tos temannya itu, "kenalin, anak gw" Agra sembunyi dibelakang kaki Anggara begitu melihat teman Anggara mendekati.

"Sini sayang" Anggara lalu mengangkat tubuh Agra, "hai Agra, nama Abang Ver" Ver mengulurkan tangannya kepada Agra.

Agra menatap Anggara yg lalu diberi anggukan, ia membalas uluran tangan Ver. "Mau ikut Abang, nggak?" Agra menatap Anggara lagi, Anggara pun mengangguk.

Agra digendong Ver ke arah teman temannya yg lain, "bocil siapa tuh, Ver?" Ver menunjuk Anggara.

"Namanya siapa, Ngga?" Anggara menjawab "Agra." Agra menatap Anggara yg ada dibelakang Ver itu. Ia menggapai Anggara, "Abang, mamam" Ver menengok, ia membawa Agra pergi ke meja yg dipenuhi kue itu.

"Mau yg mana cil?" Agra menunjuk kue keju yg ada di dekat Anggara itu, Ver lalu mengambilkan sepotong dan membawanya ke meja khusus untuk Ver.

Orang orang terkejut melihat Ver membiarkan Agra duduk di singgasananya, bahkan Ver berlutut dihadapan Agra.

Anggara berlari mendekati Agra, "nggak papa Agra duduk disitu?" Ver mengangguk "lagian gw juga yg dudukin dia disitu" Anggara mengangguk.

"Mau lagi" Anggara mengambil piring kecil bekas Agra lalu memberinya air putih di sippy cupnya. "Nggak, kamu udah makan manis daritadi" Ver menatap Anggara bingung.

"Daritadi udah makan?" Anggara mengangguk. Ia mengelap bibir Agra karena krim kue yg menempel di bibirnya itu, "dari awal acara udah makan dia" ucap Anggara sembari menggendong tubuh Agra.

"Adek mau pulang?" Agra mengangguk "oke,  kita pulang" Anggara lalu menggendong tas ransel milik Agra lalu pamit pada teman temannya.

"Bentar Ngga" Anggara menatap Ver, mainan diberikan oleh Ver untuk Agra. "Nggak papa Tah?" Ver mengangguk, "kalo kumpul si bocil bawa lagi Ngga" Anggara mengangguk.

Ia sudah membawa banyak mainan dari semua temannya untuk Agra, Agra yg memang sudah mengantuk itu mulai rewel, ia sudah menarik narik baju Anggara.

"Bentar ya sayang" begitu sudah sampai di mobil, Anggara langsung menurunkan mainan Agra di bagasi lalu masuk ke kursi pengemudi.

Ia memangku Agra lalu membuka bajunya, Agra langsung menghisap puting Anggara dengan semangat sebelum tertidur 5 menit kemudian.

Anggara mengelus kepala Agra lalu kembali fokus ke jalanan.

Perjalanan hari ini selesai dan saatnya beristirahat

Asa (KAGAK JADI HIATUS I WILL FIGHT FOR MY FREE WILL TILL THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang