Bagian 2

538 28 1
                                    

Semenjak aku memutuskan untuk menjauhi dirinya, aku pun memutuskan untuk tidak sholat berjamaah dimasjid sebagaimana biasanya.

Tapi aku tetap melaksanaka sholat berjamaah dimasjid yang lain, sengaja agar aku tidak harus bertemu dengannya.

Sudah sekian hari aku tidak melihat dirinya, hingga aku sempat lupa akan keberadaanya didunia ini.

Namun saat aku sedang nongkrong dengan satu temanku disebuah angkringan yang lokasinya tidak begitu jauh dari Masjid, aku dikagetkan dengan sosok yang sepertinya aku mengenal siapa orang itu.

Yah, pria itu. lewat tepat sekali dihadapanku. Dan pandanga kami berduapun sempat bertemu. Dia melontarkan senyumannya yang membuat pertahanku runtuh.

Saat senyumnya terlontar seolah-olah dia berkata

"Kamu kemana saja ? Aku rindu, Ayoo sholat jamaah lagi di masjid disebelahku"

Yah itulah yang ada dibenakku saat melihat senyumnya, pede sekali yaa diriku ini.

"Siapa tuh ?"

"Ga tau, ga kenal" Sahutku.

Kemudian dia pun berlalu begitu saja dan meninggalkan bekas yang membuatku merasa tidak sabar untuk melaksanakan sholat berjmaah lagi dimasjid.

Subuh, Maghrib bahkan sampai ke Isya aku kembali sholat dimasjid. Namun sayangnya aku tidak melihat orang itu.

Hingga beberapa hari kedepan pun aku masih belum bisa melihatnya.

Kenapa ? Dia kemana ?

Semua pertanyaan muncul dibenakku prihal keberadaanya sekarang.

***

"Abdi dimana lu ? Nonton yuk" Sebuah pesan WA masuk dari sahabatku.

SYIFA, sahabat terbaikku. Rumah kami tidak begitu jauh, hanya beberapa langkah saja.

Aku dan Syifa sebenarnya tidak begitu lama kenal, cuma kami merasa suda sangat cocok sehingga kami bisa seakrab dan sedekat sekarang.

Bahkan sangkin dekatnya aku dengan Syifa, banyak yang mengira kami ini berpacaran.

Dan respon kami saat mendengar itu hanya bisa tertawa terbahak-bahak saja saat ada yang bilang

"Kalian pacaran ya ?"

Tidak ada satu masalah pun yang aku tidak ketahui tentang Syifa, begitupun sebaliknya.

Tapi untuk masalah ini Syifa tidak tahu, kalau aku penyuka sesama jenis. Sebenarnya banyak sekali kesempatan untuk aku bercerita tentang penyimpanganku ini. Tapi aku belum siap dengan reaksi Syifa nanti.

Aku takut, setelah diamengetahui semuanya, dia malah akan menjauh dariku.

Maka dari itu, hingga saat ini pun aku masih merahasiakan ini darinya.

Syifa inilah orang yag sering mengajakku untuk keluar nongkrong ditempat-tempat yang sedang hits dikotaku.

Pokoknya kalau ada caffe atau tempat yang sedang viral, Syifa langsung mengajakku kesana saat itu juga.

Pokoknya sangkin akrabnya kami, kemana-mana seringnya cuma berduaan saja.

Bahkan aku pernah mengajak Syifa untuk nonton final piala dunia dan pulangnya sekitar jam 2 malem.

"Mau jam berpapun pulangnya, asal sama Abdi aman" Ucap Syifa.

Karena memang keluarganya Syifa pun sudah menganggap aku seperti keluarga mereka sendiri.

Makanya, kalau Syifa pergu bersamaku orang tuanya tida akan mencari-cari.

Kalau seandainya aku laper tengah malem, maka aku pun langsung menjemput Syifa dan mengajaknya untuk makan di MCD.

1 OR 2 ( Aku Atau Dia ? )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang