Love Story of Eris

Utami

skip beberapa waktu deh.
masih kebayang pertama kali jalan sama perempuan rasanya dag dig dug ser. icikiwir. semriwing.
jalan 1x cuma sekedar ngobrol. sedikit aja berasa nyaman langsung chat intens, mulai nyaman lagi bisa lah pegang tangan. wanita pertama eris ini adalah utami, perempuan berkulit putih nan lembut dengan tinggi 158cm imut memang, dan badan sedikit berisi, masih dalam batas wajar. apalagi masih SMA dari atas sampai bawah masih ranum. benar-benar baru matang.

U: ris, kita jalan yuk

E: kemana?

U: kita nonton

jalan 2x ajak nonton pegang tangan dari awal film mulai sampe nganter pulang. berasa betul ini harumnya tangan utami di tangan eris. rasa lembut tangannya masih terbayang sampai eris di rumah, benar saja, hati yang berbuga bagi para pria yang mulai beranjak menuju kedewasaaan ini semakin meledak-ledak rasanya. banyak fantasi-fantasi liar dalam otak semua manusia, wanita maupun pria. entah setan apa yang merasuki para remaja yang mulai beranjak dewasa ini sehingga semua perasaan seperti ini sangat amatlah membuat candu. bukan hanya getaran hatinya saja, tapi fikiran bahkan respon biologis diseluruh tubuh menjalar kesemua aliran darah dapat tersalurkan. bukan hanya manusia bejat saja yang memiliki nafsu, namun para pemuka agama, dimulai dari pastur, ustad, biksu, dan semua makhluk memang memiliki nafsu. hanya saja mereka bisa membendung dan melepaskan hasrat pada tempatnya jika sudah menikah secara resmi. bagi yang belum? apapun bisa dilakukan dengan menghalalkan segala cara.

jalan 3x bisa lah kalian tebak, agenda apa saja yang akan sudah dilakukan para remaja ini. dalam perjalanan ketiga ini sama, nonton dan makan, ada jalan-jalannya juga sih. ketika nonton, dimana lampu sudah pada padam, ac menyala dengan kencang, dingin AC bioskop memang. tapi jika melakukan hal panas, dingin ini tidak akan terlalu berasa. hal apa itu? hal yang kalian inginkan pun kejadian. apa itu? jelas raba sana dan sini. gunung yang ranum ini menjadi hal baru dan menyenangkan buat eris. tidak terlalu besar memang, namun digenggaman cukup nyaman, dari bentuk, kelembutan dan kekenyalan ini lah membuat semakin menarik meskipun masih diraba dari luar pakaian utami. tidak sampai hanya itu, utami pun berani mencoba mengekslorasi bagian bawah eris, bukan kakinya, bagian tengah kakinya itu membuat penasaran karena adanya tonjolan keras dari dalam celana. bukan hanya kegiatan ini saja, tapi cumbuan tak henti-hentinya dilakukan. sampai film tayangan pun entah menceritakan apa eris dan utami pasti tidak akan bisa menceritakan kembali alur film ceritanya.

kejadian ini berangsur lama sekali, dimulai dari matinya lampu dibioskop hingga cahaya terang. tanpa diketahui juga bahwa sedari tadi ada penjaga bioskop wanita yang berdiri di tengah jalan sedari tadi. malu lah sudah muka eris dan utami ketika menuju ke pintu keluar. tapi apalah pentingnya para karyawan itu, toh tidak kenal juga fikir mereka berdua. namanya juga cinta, masih bodo amat lah itu orang. berbeda cerita jika mungkin orangtua dari utami, atau eris. mungkin