Cerita Serem Hantu Kuntilanak Kuburan Cina
Biasanya kuburan cina seringkali diliputi cerita misteri dan cerita
serem dan ternyata perkataan tersebut benar, salah satunya
kisah nyata berikut ini, cerita serem tentang kemunculan
kuntilanak dimakam cina atau sering disebut bong cina......
Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih demikian kata
pepetah klasik yang kurasakan sangat pas sekali dengan
bisnisku yang belakangan ini hancur lebur. Maksud hati melebarkan
usaha dengan membuka bengkel karoseri, bisnis jual beli mobil
bekasku yang selama ini lancer kini hancur berantakan. Padahal
segala jenis uasaha yang aku lakukan itu telah aku usahakan
secara intensif. Mulai dari hal yang sifatnya managerial hingga hal
yang sifatnya spiritual. Mitra bisnis yang selama ini lengket
denganku kini pergi meninggalkan ku. Bahkan mereka tak peduli
dimana aku tinggal setelah barang-barangku disita.
Singkat cerita Karena masih ada sisa sedikit uang, aku beli
rumah murah didekat pemakaman tionghoa didaerah pinggiran
sungai cisadane. Jalan Imambonjol kota Tangerang. Jujur saja
sebenarnya aku takut tinggal didaerah pekuburan itu. Tidak hanya
aku saja istri dan anakku pun sempat protes kepadaku. Tapi
setelah aku yakinkan mereka akhirnya merekapun mengerti.
Sejak kami pindah kerumah berukuran 180 meter itu istri dan
ankku tidak ada yang pernah keluar malam. Mereka hanya dirumah
mengurung diri dan menonton TV. Jalan menuju rumahku adalah
jalan setapak yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Saat melewati
jalan kecil itu kamipun harus berjalan diantara makam-makam
orang cina disisi kiri dan kanan nya. Selain kuburan china,
disekitar rumahku juga terdapat kuburan yang tidak terawat,
dengan rerumputan setinggi leher kuda, selain ilalang pemakaman
itu ditumbuhi pohon-pohon jarak, akasia, mahoni dan angsana.
Pada hari raya imlek kami sekeluarga pergi kerumah orangtuaku
dengan meminjam mobil dari adikku tanjimhan, rumah orangtua ku
terletak didaerah cipaganti bandung utara. Semua keluarga kami
berkumpul malam itu, rencananya aku mau menginap satu minggu
disana namun karena mendapat perlakuan yang buruk dari
kakakku yang tidak senang dengan istri ku aku buru-buru pulang
setelah mendapat bantuan dana.Aku berangkat dari bandung tepat
pada pukul 12 siang dan sampai dikota tangerang pada pukul 18.00
sore. Masuk kepemakaman sekitar pukul 18.15 saat adzan magrib
terdengar. Karena mobil tidak bisa masuk kelokasi rumah maka
kendaraan itu sengaja kuparkir didepan jalan masuk makam.
Sementara kami harus berjalan sekitar 250 meter. Sore itu udara
cukup dingin dipemakaman yang biasa disebut bong cina atau
kuburan cina. Selain baru turun hujan yang sangat lebat angina
kencang juga berhembus dari selatan hingga menggoyang-goyang
seluruh pepohonan yang tumbuh disana. Ditengah jalan yang becek
kami berempat dengan hati-hati melangkah, tapak kaki kami harus
tepat memilih jalan agar tidak terjatuh.
Tiba-tiba kami mencium bebauan yang sangat wangi muncul dari
sebuah makam yang bertuliskan Tio Ciu berwarna hitam. Dinisan
makam yang menebarkan wewangian itu bertuliskan Ten Nie Wo
lahir tanggal 13 desember 1956 wafat tanggal 3 januari 1981. kami
memperhatikan betul nisan berwarna kusam dengan bercak-bercak
hitam karena ditumbuhi lumut itu. Sementara bau mawar
bercampur dengan bau hio merah menyengat menguar dari makam
gadis berumur 24 tahun itu.
Papi, bau makam ini sangat tajam, papi juga mencium bau aneh
itu kan? Tanya gie istriku, yang dijawab 2 anakku. Rupanay
mereka berdua juga mencium bau yang agak aneh. Disini tidak ada
manusia lain bagaimana ada bebauan sekeras ini desis gie sambil
menatap tajam ke makam tio. Sebelum langkah kami melaju
meninggalkan makam tio tiba-tiba ada suara cekikikan dari makam
itu bersama dengan suara cekikikan itu muncul asap tipis
berwarna putih mengudara dari dalam makam.
Makam itu mengeluarkan asap pekik istriku, dua ankkupun
merapat pada ibu mereka dan bertanya tentang asap itu. Aku
memerintahkan gie dan kedua anakku untuk buru-buru jalan.
Pikirku ada sesuatu yang tidak beres dimakam itu. Sebab
menurut cerita yang aku dengar jika ada hantu mau keluar
kuburan berhantu terlebih dahulu mengeluarkan asap. Benar saja,
dalam hitungan detik setelah asap itu mengepul, tiba-tiba asap itu
berubah menjadi sosok manusia. Sementara anak dan istri ku
melaju kedepan aku mengawasi perubahan wujud itu. Puji tuhan
pelan tapi pasti sosok manusia itu nampak seperti seorang
perempuan bergaun putih panjang dengan rambut panjang tebal
menutupi mukanya.
Hantu...hantu..kuntilanak, pekikku diluar kendali kesadaran, karena
pekik kerasku itu dua anakku mengkeret memelukku karena rasa
takut yang terasa sangat. Kami segera berlalu tapi langkah kami
terasa tersendat seakan ada tangan-tangan lain yang
mencengkeram kaki kami. Sementara makhluk aneh itu diam saja
diatas makamnya. Kuntilanak itu terlihat sangat menyeramkan.
Sambil terus menerus tertawa cekikikan yang merindingkan bulu
kuduk. Tuhan lindungi kami dari gangguan kuntilanak ini, lindungi
kami dari gangguan makhluk alam lain ini. Doaku sambil tertatih-
tatih menggandeng istri dan anakku melaju menuju rumah. Karena
rasa takut yang teramat sangat aku tidak lagi mempedulikan
sosok wanita kuntilanak itu aku terus saja berjalan menuju
rumah. Sampai didepan rumah untuk terakhir kali aku menengok
kearah makam tio itu namun sosok makhluk kuntilanak itu telah
hilang, tidak ada di atas makam. Kami buru-buru masuk rumah
dan mengunci pintu, semua lampu kami nyalakan dan TV pun
kami hidupkan untuk menetralisir rasa takut yang kala itu
bergolak hebat. Disekitar rumah kami memang ada beberapa rumah
tapi lebih banyak ditinggalkan oleh penghuninya. Setelah beberapa
saat kami bristirahat dan menenangkan keadaan tiba-tiba
terdengar suara pintu dapur diketuk-ketuk. Ketukan itu sangat
konstan.
Siapa itu?? Tanyaku, agak keras.
Sebelum Tanyaku dijawab, tiba-tiba terdengar suara cekikikan
perempuan kuntilanak dari pintu dapur, bau wangi menyengatpun
kembali tercium, nah benarkan hantu kuntilanak itu datang
kerumah!" Batinku. Karena takut, jantungku berdebar hebat
Dan seluruh sendi-sendi tulangku terasa kaku, malam itu rumah
kami terasa menjadi neraka jahanam kami merasa ketakutan
bersama-sama. Hari yang sangat nahas dan membuat kehidupan
kontan menjadi sesak. Suar-suara cekikikan itu muncul dari arah
mana saja, bau wangi yang sangat menyengat menyelimuti rumah
kami. Aku merasa kuntilanak yang menggangu kami tidak hanya
satu karena suara cekikikan itu sangat ramai, ketukan pintupun
semakin lama semakin keras tidak hanya pintu dapur kini pintu
depan pun juga diketuk-ketuk seolah minta dibukakan pintu,
semakin lama suara cekikikan tu semakin mendekat.. dan kami
hanya bisa diam ketakutan. Setelah lama dalam terror ketakutan
pelan-pelan suara itu pergi menjauh, menjauh, menjauh dan
akhirnya suara kuntilanak itu menghilang. Kamipun sedikit demi
sedikit merasa lega, kamipun beristirahat dan berharap hantu
kuntilanak itu tidak kembali.
Esoknya aku ceritakan peristiwa yang aku alami kepada penjaga
makam, Pak Rusli 56 tahun. Dia menceritakan bahwa hantu itu
memang sering muncul dan bahkan dia sering nampak. Pak rusli
juga menceritakan kalau Ten Nie Wotio yang berada dimakam itu
mati karena bunuh diri, Tio meninggal setelah menggantung diri di
pohon angsana dibelakang rumahnya dalam keadaan hamil tua
dikampung egrek 500 meter dari rumah saya. Tio putus asa
karena selain ayahnya meninggal karena serangan jantung
kekasihnya William Lee meninggalkannya dan pergi ke korea
selatan.
Sekarang anda sudah tau dan sudah melihat sendiri, dan saya
yakin anda tau apa yang harus dilakukan kedepan. Hantu
kuntilanak tio setiap bulan sekali muncul dengan perwujudan
seorang wanita bergaun putih panjang dengan rambut panjang
tebal menutupi wajah. Kisah nyata tersebut merupakan cerita
serem yang gak bakal aku lupakan seumur hidup.