1

298 12 0
                                    

"Gulf, anak ayah yg paling cantik, sekarang kau sudah menikah nak. Tolong jaga kandunganmu.. ayah ingin melihat cucu ayah berlari, menangis menghampiri ayah.. Dan jaga suamimu. Menurutlah padanya, mulai sekarang kau adalah tanggung jawabnya. Dan jangan lupa, mampirlah kerumah disaat kau senggang. Minta ijinlah kepada suamimu atas segala yg kau putuskan, karena ijin suamimu bisa mempermudah jalanmu.."

Tuan Tray sedikit bergetar saat berucap. Menatap manik putrinya Gulf yg kini sudah Sah menjadi istri dari Mew suppasit, lelaki yg menghamilinya.

Meskipun semuanya terjadi karena ketidak sengajaan. Tuan Tray tetap menuntut keluarga Mew untuk menikahi putrinya, masa depan putrinya sudah hancur karena pemuda berandalan yg sekarang berstatus menjadi suami Gulf anak kesayangannya.

Meskipun Mew seorang anak konglomerat, pernikahan yg keluarganya impikan untuk sang putra tidak bisa terealisasi karena Mew sudah menghamilinya duluan, yg ada mereka menutupi semuanya dari pihak luar, sebisa mungkin tidak ada yg tau atas pernikahan Mew, kecuali keluarga intinya saja.

Tuan Tray mengecup lagi dahi putrinya dan berpamit pulang. Cukup disini tugasnya untuk melindungi sang anak, sekarang tugasnya sudah diambil alih oleh menantunya.

"Kau akan diantar supir kami tuan," suara kepala maid menghampiri

"Tidak apa, saya akan naik taxi saja. Kau cukup mengantarkan ke gebang depan. Lututku sudah tidak mampu berjalan jauh"

"Kau sungguh merepotkan tuan, tuan muda bisa memarahiku jika dia tau kalau tidak melakukan pekerjaan dengan baik!"

Tuan Tray tersenyum ramah

"Kau masih muda, sudah menjadi kepala pelayan disini, kau sangat patuh"

Mild tersenyum canggung.

"Lebih tepatnya ibuku yg menjadi kepala pelayan disini!"

"Bolehkah saya meminta tolong padamu!
Tolong jaga putriku! Tolong bantu dia,  saya lihat dia masih seumuran denganmu.

Mild dengan tidak enak hati menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih anak muda!"



Gulf gugup menatap kaca rias dihadapannya. Tidak banyak aksesoris yg dia kenakan, karena setelah berucap janji suci, mereka makan malam bersama dan setelahnya ayahnya langsung pamit pulang, sapaan ramah hanya ditunjukkan orang tua Mew saat sedang berkumpul dengan beberapa keluarga dekat dan ayahnya, setelahnya mereka terlalu acuh dimomen yg menurut orang lain bahagia, sekali seumur hidup mendapatkan menantu cantik seperti Gulf.

Gulf gugup karena ini momen dia menjadi istri Syah Mew suppasit, meskipun karena hamil duluan. Gulf bersyukur Mew mau bertanggung jawab kepada dirinya, meskipun lewat paksaan setelah ayahnya mengamuk didepan perusahaan ayahnya Jongveceveet.

Sudah jam dua belas malam, Gulf masih terjaga menatap jendela luar. Ranjang pengantin yg terdapat kelopak bunga mawar sudah ia bersihkan. Gulf menunggu suaminya. Entah kemana perginya Mew, setelah makan malam berakhir, Mew menyuruhnya masuk ke kamar. Tapi Mew tidak pernah menampakkan diri nya lagi. Gulf malu yg mau keluar kamar. Rumah ini terasa asing buatnya. Gulf juga belum begitu mengenal keluarga Mew.

Menjelang dini hari, akhirnya Gulf terlelap.

Ketukan pintu membangunkan Gulf dari tidurnya. Seorang pelayan menyuruhnya untuk segera turun menyantap sarapan. Dengan tergesa Gulf bangun dan langsung bersiap.

Gulf tampak bingung, karena yg ada dimeja makan hanya ayah mertuanya saja, tuan Jong. Ibu mertuanya tidak ada, begitu juga dengan saudara perempuan Mew. Dan suaminya, Gulf baru menyadari kalau Mew tidak bersamanya.

"Makan sarapanmu! Jangan terlalu banyak berpikir!"

Gulf mengangguk gugup dan menyuapi tiap sendok bubur yg sudah disiapkan.

"Terimakasih tuan"

Tuan Jong mengangguk dan melanjutkan santapan nya.

Setelah selesai sarapan Gulf tidak dibiarkan membereskan sisa sarapan mereka, Gulf yg tidak enak hati kembali kekamar dengan perasaan canggungnya.

Waktu sudah menunjukan sore, tak kala Gulf mendengar samar suara Mew sedang berbicara, obrolan Mew begitu menyayat hati. Seperti seseorang yg tengah berputus asa.

"Aku akan membawamu ke rumah, mami pasti senang..
Kau tidak bisa menolak! Aku akan menjemputmu!!"

Mew menutup telponnya dan langsung keluar dari kamar, tanpa menoleh kearah istrinya Gulf .

Jam sudah menunjukan waktu makan malam, Gulf yg sedari tadi hanya berdiam diri merasa tidak enak untuk keluar kamar.

Karena perutnya tidak bisa diajak kompromi, Gulf memutuskan keluar kamar. Menuju kearah dapur,

Betapa terkejutnya Gulf melihat keluarga suaminya Mew sedang berkumpul menyantap makan malam. Disana juga terdapat Amanda sepupunya, yg notabene adalah kekasih dari suaminya Mew sebelum kecelakaan yg mengakibatkan Gulf hamil.

Crazy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang