6

20 2 0
                                    

Di jalanan yang berdebu dan penuh perjuangan,
Aku berjalan dengan hati yang tak terpadamkan.
Langkahku adalah tanda perlawanan dalam senyap,
Dalam setiap langkah, aku menggenggam harapan.

Telinga-telinga pejabat tuli terhadap jeritan rakyat,
Tapi aku, dengan kata-kata, membangunkan kesadaran.
Seperti anak muda yang tak takut pada ketidakadilan,
Aku berbicara untuk mereka yang suara mereka dilarang.

Di balik dinding beton, aku melukis kisah-kisah perjuangan, Mural-mural yang menggambarkan kebenaran dan harapan. Seperti cat yang mengalir dalam keramaian malam, Aku memberi suara pada yang tak terdengar di siang hari.

Aku adalah penyair jalanan, penjaga api perlawanan, Dengan puisi-puisi yang menggelegar di setiap sudut kota. Seperti bara api yang tak pernah padam, aku berdiri tegar, Meneriakkan kebenaran dan keadilan, dalam hening yang berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raja Tanpa MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang