Chapter 2: Perkenalan

197 25 1
                                    


"Eh anjg." Omongan Haruto terpotong saat Ia melihat wajah manis pria tersebut.

Haruto tertegun sejenak. Membeku.

Pemuda Itu mengibaskan tangan Haruto dari lengannya dan mengerutkan kening. Ia menonjok wajah Haruto dengan keras. "Gak sopan lu anjg."

Haruto masih membeku. Ia menatap pemuda itu dengan mata berkilauan. Ia tidak menyangka Ia akan bertemu dengan sosok pria yang semempesona ini.

"Anjr kok mukanya bisa gak sinkron sama bajunya gitu." Batin Haruto.

Haruto mendapatkan bahwa pria tersebut sempurna mulai dari ujung kaki sampai kepalanya. Pria manis itu juga mempunyai mata bulat yang indah serta rambut hitam berkilauan yang terlihat sangat halus.

Jantung Haruto mulai berdegup dengan kencang. Ia tiba tiba merasa sangat gugup didepan pemuda tersebut.

Pemuda itu merebut kembali helmnya dari tangan Haruto dan menatap sinis Haruto. Imut imut galak juga.

Ia berbalik.

Tetapi Haruto menggenggam lengan pria tersebut dan menahannya. "Nama lu siapa?"

Jeno melepaskan tangan Haruto dari pemuda tersebut. "Dia gak suka ditanya tanya. Uangnya gua tf besok. Gua pergi dulu."

"Nama lu siapa?" Haruto bersikeras.

Tetapi pemuda tersebut langsung menaiki motornya. "Cepet. Kita tinggalin aja orang gila ini."

Jeno menggangguk dan tersenyum mengejek pada Haruto.

Haruto hanya bisa pasrah melihat pemuda itu pergi menghilang begitu saja.

Dengan kesal Haruto menendang motornya.

"Si bangsat. Kenapa gua gak minta nomornya coba. Tolol banget si anjg." Batinnya sambil mengusap rambutnya dengan kasar. "Pokoknya gua harus dapet nama cowok itu. Gila gapernah gua liat ada cowok secantik dia. Tipe gua banget lagi."


-


Haruto membantingkan tubuhnya diatas kasurnya dan menghela napas. Ia baru saja membersihkan tubuhnya.

Ia mengambil hpnya dan melihat jam. Jam 2 subuh.

Seharusnya Ia sudah bisa sampai rumah pada jam 12 tetapi tiba tiba temannya mengajaknya untuk minum sebentar di sebuah bar sambil menceritakan kejadian saat balapan tadi. Haruto datang Tetapi Karena lelah Haruto pulang lebih dulu.

Teman temannya mengatakan bahwa lelaki manis yang Ia temui tersebut adalah seorang anak SMA yang tentunya membuat Haruto kaget. Pantes aja wajah dan badannya masih kayak bocil. Ternyata emang bocil.

Mata tajam Haruto tertutup rapat. Hari ini cukup melelahkan tetapi Ia juga bersyukur bisa menemukan pria manis tersebut. Ia bertekad untuk mencari tahu lebih banyak tentang pria itu. Ia harus bertemu dengan pria itu lagi.


-


Haruto menuruni tangga dan berjalan kearah dapur sambil mengucek kedua matanya. Ia baru saja bangun.

Ibunya sedang berada didalam dapur. Menyiapkan makanan untuk ayahnya yang akan pergi bekerja sebentar lagi.

Haruto tersenyum dan mengambil air minum. "Pagi mah."

"Pagi juga Ruto sayang." Sapa Ibu Haruto balik. "Kamu pulang malem lagi ya? Mama udah bilang jangan pulang malem terus. Bahaya."

Renegades || HaruKyu/Jeongkyu FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang