i. Sweet, adorable, sexy but introvert

406 24 1
                                    

Beberapa hari sebelumnya.

Jershen Gavielle Shim adalah pemuda berusia 23 tahun yang terkenal di dalam perusahaan ternama karena kinerjanya yang baik bersama dengan partnernya yaitu Heezen.

Meski terkenal, Jershen adalah sosok yang tak senang bercengkerama dengan orang lain. Bukan karena sombong tapi Jershen sangat sulit bergaul dengan orang yang baru dikenalnya. Oleh karena itu Jershen hanya berteman dengan orang-orang di dalam tim dan departemennya saja, itu pun karena teman sekolahnya dulu yang membantu Jershen untuk berkenalan.

Jershen yang pendiam membutuhkan seseorang yang lebih aktif untuk membantunya beradaptasi di lingkungan baru dan Tuhan mengirimkan Juden Carter Yang menjadi sahabatnya.

Akibatnya, Jershen menjadi sulit mencari ketenangan lantaran suara Juden yang selalu membuatnya pening. Contohnya seperti sekarang. Ia baru saja memasuki ruangan dan Juden sudah berteriak dengan nada kesal.

"YAK! APA MAKSUDMU?!"

"Hei Juden, tenanglah, kau membentak bosmu." Ujar Milano Raelbien Choi sang ketua tim B. Ia menepuk-nepuk bahu Juden yang tampak naik turun lantaran empunya kesal.

"Aku tak marah pada Shelden hyung tapi aku marah pada Richie!" Lantas menatap tajam Richie yang berdiri di depannya. Ia menunjuk Richie kesal, "Kenapa kau salah mengirim informasi?! Kita sudah mengerjakan itu selama 3 hari dan ternyata salah?! KAU INGIN MEMBUNUHKU ATAU BAGAIMANA, RICHIE?!"

Tanpa basa-basi Richie Clarke Nishimura membungkukkan tubuhnya 90 derajat dan berseru meminta maaf. "MAAFF! MAAFKAN AKU!"

Marshall Hawlium Kim sang ketua tim A memijat pelipisnya lantaran pening mendera manakala tersadar kalau tugasnya tak berkurang ditambah telinganya mendengar keributan di depannya. Ia menatap Richie si pembuat masalah, "Jadi tuan Richie Clarke Nishimura, katakan padaku apa yang kau pikirkan sampai memberi informasi yang salah pada tim ini?"

"I-itu.. aku.." matanya bergulir kesana-kemari mencari pertolongan namun nahas yang didapatkan justru kilat amarah dari Juden dan sorot dingin dari Marshall. Sontak ia membungkukan tubuhnya 90 derajat, "MAAFKAN AKU HYUNG!"

"Aku tidak memintamu untuk meminta maaf meski kau memang harus melakukannya, Richie." Tukas Marshall dingin. Ia kembali menatap datar anggota juga temannya, "Yang kutanya, apa yang kau pikirkan saat mengirim informasi yang salah itu? Bukankah Emma nonna sudah mengirimkan yang terbaru padamu?"

Susah payah Richie bernafas lantaran aura kepemimpinan yang Marshall keluarkan sangat kuat hingga membuatnya tercekik secara imajinatif meski pada realitasnya Marshall merupakan pemuda dengan posisi submisive.

"Richie?"

"Ah- MAAF! Aku.. tidak fokus saat menerimanya. Maafkan aku."

"Kau tidak ingin mengatakan alasanmu sampai tidak fokus seperti itu?"

"Maaf.."

Kepala Marshall mengangguk paham manakala tersadar kalau temannya tak ingin menjawab lantas ia menatap sosok di sampingnya sembari menghela nafas panjang, "Hahh, mungkin aku harus akan mulai lembur sekarang."

Shelden Nevarm Park memegang kedua bahu Marshall lantas tersenyum hangat, "Akan kukatakan pada Emma nonna agar kalian mendapatkan waktu tambahan dan tak perlu sampai lembur."

"Tetap saja, hyung, deadline untuk yang satu itu memang 4 hari dari sekarang. Kami tetap harus lembur untuk menyelesaikan semuanya dari awal."

"Aku akan menemanimu nanti." Shelden mendekat lantas mengecup pelan kepala Marshall sebelum mengusap-usap bahu pemuda di depannya, "Semangat sayangku! Aku juga akan kembali bekerja dengan yang lainnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐏𝐀𝐑𝐓𝐍𝐄𝐑 [𝐇𝐄𝐄𝐉𝐀𝐊𝐄]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang