BD.4

296 19 2
                                    

Seorang wanita bertubuh kecil namun tinggi nampak sedang berjalan dengan tergesa-gesa hingga tidak memperdulikan orang-orang yang telah mengumpatinya karena dia sudah menubruk mereka.

"Aishh sial,sepertinya aku sudah terlambat." gerutu wanita itu dengan kesal.

Dia terus saja berjalan memasuki gedung perusahaan nya dengan tergesa-gesa hingga sampai di hadapan atasannya yang sudah menyilangkan kedua tangannya sembari menatap wanita itu dengan tatapan mengintimidasi.

"Nana-shi,Kau tau apa kesalahanmu sekarang hingga kau dipanggil ke hadapanku?" tanya atasan wanita itu dengan nada dingin nya.

"I-iya pak." jawab wanita itu dengan terbata-bata.

"Apa kesalahanmu yang aku maksud?" tanya atasan itu lagi.

"T-terlambat pak." jawab wanita itu dengan takut-takut sembari menunduk.

"Apa alasanmu datang terlambat hari ini?" tanya atasan dengan jengah.

"Mobil saya macet pak." jawab nana dengan kepala yang masih menunduk.

Atasannya pun hanya bisa menghela nafas karena tidak bisa berbuat apa-apa,karena dia juga tidak bisa memberikan sanksi kepada nana karena wanita itu adalah bawahannya yang paling konsisten dalam bekerja.

"Yasudah lain kali jangan sampai terlambat lagi." pasrah sang atasan.

"Sudah sana pergi." ucap sang atasan lagi.

"N-nee pak." ucap nana dengan takut-takut.

Nana pun segera pergi dari tempat itu karena demi apapun nana merasa merinding dengan tatapan atasannya itu,Nana merasa bahwa bisa-bisa ia membeku jika terus berada di hadapan atasannya itu.

----

Sesaampainya di ruang ganti baju,Nana langsung disambut olrh ocehan kedua sahabatnya yang membuat ia memutar bola matanya dengan jengah.

"Baru juga gue dateng,udah disambut aja gue sama pertengkaran lo berdua." Ujar nana dengan nada jengah.

"Eh nana,baru dateng lo?kemana aja?" tanya rena yang baru menyadari kehadiran nana di sebelahnya.

"Mobil gue macet tadi,apes banget guee." ujar nana dengan melas mengingat alasan dia terlambat berangkat pada pagi ini.

"Elah lo kenapa ga telfon gue aja sih?tuh hp gunanya buat apaan?" sahut chanhee yang sedang didandani oleh make up artist.

"Eh gue tuh udah nelfon lo berdua ya,tapi ga ada yang angkat sama sekali." ujar nana dengan nada keras

"Ah masa sih,kok gue gak tau ya?" monolog chanhee dengan tampang tidak berdosa nya.

"Makanya,kalian tuh jangan berantem mulu,hidup kalian suram banget kayanya,isinya berantem mulu." Ujar nana dengan jengah sembari memutar bola matanya malas.

"Eheheh" kekeh rena dan chanhee bersamaan.

"Nyengir lo berdua sana." kesal nana.

+*+*+*+*

"Cut!!" teriak sang moderator panggung. Semua pun segera berpencar keluar dari panggung karena perform sudah selesai.

"Jeno,lagi mikirin apaan lo?ngalamun begitu?" tanya hyunjin ketika melihat temannya-jeno melamun.

"Hah?ah nggak mikirin apa-apa gue."
ujar jeno dengan wajah kagetnya.

"Eh btw,partner dance lo tadi cakep juga jen." ujar hyunjin mengingat back dancer yang menjadi partner dance jeno saat di panggung tadi.

"Eh iya woi,bening banget busett." sahut erik dengan antusias.

"Heh lo berdua apa-apaan sih!" entah kenapa jeno menjadi kesal ketika mendengar pujian yang temannya berikan untuk partner dance nya yang tidak lain adalah Nana.

"Jangan muji anak orang sembarangan,gak baik." ujar jeno ngasal.

"Lah,sejak kapan ada kata-kata begituan?" tanya hyunjin dengan bingung,karena itu baru pertama kalinya ia mendengar kata-kata seperti itu.

"Y-ya sejak dulu lah." Ujar jeno dengan gugup karena dia juga hanya ngasal bicara begitu.

"Alah bilang aja lo naksir kan ama tuh cewe." Ujar erik dengan wajah menyelidik.

"G-gak lah,apa apaan." Ujar jeno dengan gugup seperti telah ketahuan melakukan sesuatu.

"Hahh yaudah deh serah lo!" ujar erik dengan jengah.

"Hmm." dehem jeno menghilangkan rasa gugup.

"Eh tapi namanya siapa sih?" tanya jisung entah kepada siapa.

"Ya mana gue tau sih sung?" jawab jeno.

"Lah bang,kan gue nggak nanya ke elo?" ujar jisung dengan bingung,kenapa jeno ngegas begini?

"O-oh oke" gagap jeno.

tak lama kemudian,manager mereka menghampiri mereka dan berkata,

"Jen,kau melihat back dancer yang menjadi partnermu tidak?" tanya sang manager.

"Itu dia." jawab jeno seraya menunjuk orang yang dimaksud.

"Oh okey,kalo gitu ini tolong kasih ke dia ya jen." ujar sang manager seraya menyerahkan paper bag berwarna coklat kepada jeno.

"Lah kok?" beo jeno dengan bingung.

"Udah sana kasih aja." ujar hyunjin dengan nada menggoda nya.

Jeno hanya melemparkan tatapan tajam kepada temannya itu lalu segera pergi ke gerombolan wanita dan memanggil nana.

"Ah maaf,apakah anda yang bernama Nana?"

Semua orang yang tadinya bergerombol dengan Nana pun langsung pergi membiarkan laki-laki itu berbicara berdua dengan nana. Nana pun terkejut melihat ada laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya. "Ah nee,ada yang bisa saya bantu?" ucap nana sopan.

"Aniya,hanya ingin memberikan ini untukmu,ini dari managerku." ucap jeno sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Ah nee khamsahamnida." ucap nana dengan sedikit membungkuk kepada laki-laki itu.

"Ah,apakah anda lee jeno?" ucap nana setelah diam beberapa saat.

"Nee,ada apa?" tanya jeno.

"Aniya." ucap nana dengan senyum.

Jeno sedikit salah tingkah melihat senyum nana yang begitu manis ditujukan untuknya,Jeno berdehem untuk menetralkan rasa salah tingkahnya.

"N-nee,saya pergi dulu." ujar jeno dengan gugup.

"Nee khamsahamnida Jeno-shi." ucap nana.

.
.
.
.
.




To Be Continue






Hi guyss,akhirnya author up lagi nihh,mumpung libur kan yaa,nah author mau ngasi tau jadwal author up ya,jadi author bakalan up kalo libur aja/lagi longgar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back Dancer |•| Nomin gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang