๑˙01˙๑

977 105 16
                                    


𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐝 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐯𝐨𝐭𝐞+𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐟𝐨𝐫 𝐬𝐮𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭 𝐦𝐞♡

🌿🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🦉🌿

Di hari seperti biasanya, Rin dan [Name] sedang bersantai sambil mengerjakan tugas Bahasa Inggris di kediaman Itoshi.

Sedari tadi [Name] tidak menyentuh sama sekali tugasnya. Otaknya sudah panas duluan melihat tulisan-tulisan dengan bahasa yang tidak ia mengerti.

Di tengah kesibukannya berleha-leha tiba-tiba terbesit sebuah ide di otak [Name]. Siapa tahu Rin setuju dengan idenya itu.

"Rin, ayo pacaran."

Tanpa dosa, tanpa rasa bersalah kalimat itu meluncur dari mulut [Name]. Membuat gerakan tangan Rin yang tengah asik menulis harus berhenti demi mendengar ucapan sang gadis di sampingnya. Rin menghela napas malas. Menganggap bahwa [Name] hanya iseng saja.

"Males amat,"

Paling cuma akal-akalan [Name] untuk mengganggu konsentrasi Rin. Tapi, bagaimana kalau iya? Rin kadang tidak bisa membedakan mana candaan dan mana yang sungguhan dari ucapan [Name]. Padahal dirinya sudah lama mengenal sang gadis, tapi tetap saja Rin masih tidak bisa menebak pikiran [Name].

Rin melirik [Name] sekilas. Lalu kembali tenggelam dalam pikirannya. Sebenarnya Rin sudah lama menyimpan perasaan untuk sang gadis dengan apik di hatinya. Jika tiba-tiba [Name] seperti itu bagaimana hatinya tidak goyah coba.

"Tapi ayo deh."

Lah? Katanya malas, tapi ternyata mau. Dasar tsundere. [Name] yang mendengar itu langsung tersenyum jahil.

"Sorry bro, Mom said no boyfriend."

Dengan nada menyebalkan kini [Name] berkata seolah menolak Rin. Membuat urat emosi Rin berkedut.

"Ngajak berantem, hah?"

Tangan besar sang pemuda menangkup wajah mungil [Name]. Memaksa sang gadis untuk menatapnya. Bisa dilihat pipi chubby itu seakan ingin tumpah dari telapak tangan Rin. Cukup lama mereka saling beradu pandang. Mengundang kesunyian di antaranya.

"Jadi, kita pacaran nih?"

[Name] bertanya, berusaha mengkonfirmasi hubungan mereka dengan bibir yang mengerucut akibat tekanan dari telapak tangan Rin.

"Menurutmu?"

"Kau jadi selingkuhanku aja. Soalnya aku udah jadi pacarnya Bang Sae."

[Name] nyengir kuda. Dengan entengnya mengucapkan hal yang mengundang emosi Rin.

Seketika Rin membatu. Yang benar saja apa yang diucapkan gadis ini. [Name] pikir Rin lelaki apaan? Bisa-bisanya dijadikan selingkuhan.

"Kau ini minta disembelih memang, ya!"

Rin hampir berhasil menimpuk [Name] dengan buku jika saja [Name] tidak langsung kabur.

"BerCanDhya~" (sound mbak-mbak UGM)

Dengan cepat [Name] berlari menjauh sebelum ada serangan susulan dari Rin.

Kesal. Rin benar-benar kesal. Tapi mana mungkin ia menyia-nyiakan kesempatan ini. Asal kalian tahu, Rin cukup malu untuk mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya pada [Name]. Terserah kalian mau berpikir Rin pengecut.

"Kita jadi pacaran gak nih?!"

Rin meneriaki [Name] yang sudah berlari jauh darinya. Dia sama sekali tidak minat untuk mengejar [Name]. Palingan nanti si [Name] kembali dengan kakinya sendiri.

Sesuai dugaan Rin, tidak lama [Name] berlari kembali menghampirinya. Di tengah larinya, [Name] melambai sambil membawa sesuatu. Kemudian sang gadis bersimpuh di depannya sambil menyodorkan setangkai bunga yang sempat ia ambil di halaman depan.

"Tuan Muda Rin, maukah kau menjadi pasangan sehidup semati denganku?"

Dengan percaya dirinya [Name] mengajukan lamaran. Mata Rin mengerjap kaget. Mau heran tapi ini [Name]. Selalu ada-ada saja kelakuannya.

"Kau sedang melamar untuk menikah denganku?"

Rin membalas ucapan [Name] dengan dingin. Masih merajuk soal candaan [Name] tadi.

[Name] terkekeh. Membuat Rin kesal mendengarnya. kemudian [Name] menggeleng sebagai jawaban. Lalu bangkit dan menyematkan bunga yang tadi ia petik di telinga Rin.

"Menikah? Toh, pacaran palingan gak lama juga kita bakalan putus."

Mengingat tempramen Rin, mungkin [Name] akan kabur duluan meninggalkan sang pemuda.

Langsung saja Rin menarik tubuh [Name] hingga bertubrukan dengan dada bidangnya. Bisa dirasakan napas berat sang pemuda menyapa telinga [Name]. Membuat sang gadis merinding.

"Kalau begitu aku tidak akan membiarkan hubungan kita sampai putus."

Kan, apa yang [Name] bilang. Cowok red flag terdeteksi 🚩🚩








































https://pin.it/GnEd3vJ

"W-woo! Pelan-pelan pak sopir! Sebaiknya jangan gegabah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"W-woo! Pelan-pelan pak sopir! Sebaiknya jangan gegabah!"

"Takut, huh?"

/Songong amat lu ye(╯°□°)╯︵ ┻━┻/









































[A/N]

Ello!

Kangen gk sama saya? Xixixi

Kangen gk sama saya? Xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⭐🌟⭐

MY BOYFRIEND: ITOSHI RINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang