The Daughter Of Hades

1. Ale's dream!

"You have your father's eyes, sweetie"

"HAH!!" Alethea terbangun. Tubuhnya penuh akan keringat napasnya tersengal-sengal, dirinya sangat terkejut karna mimpi itu kembali terjadi lalu sebuah tangan menyentuh pundaknya dengan lembut dan hangat "Thea? Kau kenapa? Apa kau mimpi buruk? Coba ceritakan saja padaku" Tanya Astro. Anak seusia nya yang memiliki rambut pirang platina dan mata abu-abu kebiruan yang indah itu menatapnya dengan tatapan khawatir dan ibah

"Uhh, tidak apa-apa" Bohong Alethea, hal itu membuat Astro berdecak kesal ia tahu bahwa temannya satu ini sedang berbohong.
Astro sangat tak suka dengan seseorang yang berbohong, orang yang berbohong kalau dirinya baik-baik saja padahal dia sedang sekarat "Jangan berbohong Ale!" Tuntut Astro. Alethea menunduk

"Iya... Aku memimpikan seorang wanita yang terlihat kabur.." Cicit Alethea yang membuat Astro mengangguk paham. Alethea memang sudah sering memimpikan hal itu dan Astro tahu tentang itu, Astro menatap Alethea dengan ibah dan kasihan "Mimpi itu lagi? Huffh, yasudah ayo tidur kembali sebelum wanita iblis itu menemukan kita belum tidur" Ujar Astro. Alethea mengangguk dan kembali berbaring dikasur reot nan tua miliknya sedangkan Astro berjalan menuju kasurnya lalu berbaring dan pergi ke alam mimpi

Sedangkan Alethea, ia hendak tertidur sebelum dia mendengar sebuah suara lembut dan pelan "Tidurlah putriku, aku selalu berada di sampingmu" Suara itu membuat kedua bola mata Alethea kembali terbuka lebar. Alethea kaget, suara pelan dan lembut itu membuat bulu kuduknya merinding dan suara itu juga membuat dadanya terasa sesak

Alethea berusaha menghiraukan suara dan mimpi tersebut dan menutup matanya, pergi ke dunia mimpi.

-o0o-

Alethea sedang menyiram hamparan rumput hijau di halaman panti bersama anak-anak lainnya. Lalu datanglah seorang gadis kecil cantik berambut cokelat keemasan pendek menghampirinya mata brunatte itu tampak bersinar terang menatap mata zamburd milik Alethea "Ale! Ale! Katanya hari ini ada yang mencari mu!" Teriak gadis kecil itu. Alethea menatap heran dan menaikkan alis kanannya, siapa yang mencarinya disiang bolong seperti ini?

Alethea mematikan keran, tangannya ditarik oleh gadis itu yang membuat Alethea sedikit kaget. Sekarang Alethea sudah berada di ruang tamu panti, seorang wanita cantik berambut cokelat tua dan sedikit beruban juga mata hazelnya yang menatap Astro dan Alethea dengan hangat dan lembut "Nona Lytharis Nymeria Asterlayn, senang bertemu lagi" Lirih wanita itu sambil tersenyum hangat

"Ah! Nyonya Raziela! Mau minum apa? Roti cabai ada, kopi item aja, teh tarik ada, gorengan ada, nutrisari, pop ice, cendol, cilok, selendang mayang, ehh dan yang lainnya!" Tawar Lili yang mendadak menjadi sosok yang lembut dan hangat. Ah, wanita licik itu sedang berakting menjadi kepala panti yang sangat mengasihi para anak-anak yatim piatu. Munafik.

Alethea diam-diam mendengus kesal karna kelakuan Lili yang menurutnya munafik "Ah, tidak usah saya di sini untuk menjemput Alethea dan juga sekalian saya ingin membeli panti ini" Ucap wanita berumur sembilan puluh lima tahun itu. Hal itu berhasil membuat seisi panti menganga tak percaya tak terkecuali Mrs. Lili yang merupakan pemilik panti itu "T-tapi nyonya, panti ini adalah warisan ibuku! Sophia Evengift! Tak mungkin anda bisa membelinya semudah itu nyonya" Balas Lili gugup, wanita itu nampak khawatir. Khawatir kalau dia tidak bisa lagi menyuruh dan menyiksa anak-anak lagi

Wanita itu tersenyum tipis, tangan keriputnya mulai meraba-raba tas kulit mahal miliknya yang berhiaskan berlian-berlian mahal. Lalu dengan pelan dia menunjukkan uang sebesar 90 Hendricks yang membuat semua orang kembali ternganga tak percaya melihat uang sebesar itu dihadapan mereka "Bagaimana nona Liliana Evengift? Apa kau mau menjual panti asuhan ini beserta anak-anak ini kepada ku?" Tanya wanita itu kembali. Dengan sigap Liliana mengambil uang sebesar 90 Hendricks tersebut dari tangan keriput wanita itu dengan wajah sumringah