Juli 2023🎵The night we met - Lord Huron
Wanita berusia 27 tahun itu tengah merebahkan tubuhnya pada kasur yang lumayan sempit untuk tubuhnya yang cukup mengembang, dia baru saja pulang selepas bekerja tepat pada pukul sepuluh malam. Sebab bosan dia membuka ponselnya namun tidak tahu apa yang akan dia lakukan, terkadang dia membuka beberapa pesan yang sebenarnya sudah dia baca namun lupa untuk membalasnya.
Akhirnya beberapa notifikasi muncul mengalihkan perhatian, dia pun membukanya dan melihat banyak sekali pesan singkat untuk mengajaknya berkenalan. Dia pun membukanya satu persatu dan sesekali melihat profil para pengirim untuk menilai apakah layak untuk di balas atau tidak.
Ya, Lula Syaqia tengah membuka aplikasi dating. Belum lama dia memiliki akun itu, mungkin sekitar dua bulan lalu dan dia jarang sekali membukanya. Tetapi untuk malam ini, sepertinya dia tengah tertarik pada salah satu pengirim pesan yang membuatnya penasaran.
Pria itu mengucapkan 'selamat malam' , Lula pun membalas seadanya. Tidak terlalu panjang sebab wanita itu mengantuk, dia pun meninggalkan pesan yang membuat si pria penasaran.
Lalu keesokan harinya, pria itu mengirim pesan lagi kepadanya. Lula sengaja membukanya di sore hari, karena dia harus bekerja... dia juga harus membatasi dirinya. Tidak ingin terlalu percaya dan juga buru-buru dalam menilai, namun si pria seolah mengetuk pintunya perlahan agar Lula sedikit membukanya.
Mungkin pada saat itu hanya satu kakinya yang baru berhasil masuk.
Ketika si pria memperkenalkan dirinya, berbagai pesan pun datang perlahan. Seperti menceritakan kegiatan yang sedang dia lakukan, mengirim foto, mengirim pesan suara memberitahu di mana dia berada.
Sebenarnya tidak terlalu penting bagi Lula, namun wanita itu membalasnya dengan perhatian kecil seperti yang pria itu lakukan. Baginya, ini tidak salah kan? Aku hanya membalas apa yang telah dia berikan. Begitu kira-kira isi pikirannya.
Sekitar satu Minggu mereka bertukar kabar di dalam aplikasi dating, pria itu memberanikan diri untuk meminta nomor telepon Lula. Wanita itu pun memberinya dengan cuma-cuma, sebab dia telah di buat penasaran olehnya juga.
Ada beberapa hal yang membuat Lula melunak; pria itu tidak pernah bertanya tentang privasi seperti pekerjaan, percintaan dengan mantan, hal mengapa dia bermain aplikasi dating. Dan lain sebagainya. Malah sebaliknya, pria itu memperkenalkan diri dengan sangat lengkap. Tentang pekerjaannya yang jauh lebih hebat darinya, tentang keluarga yang sepertinya terlihat manis, lalu tentang teman-temannya. Semua itu berbanding terbalik dengan kehidupan Lula.
Penulis lupa memberitahu, kalau pria itu bercerita melalui telepon. Setelah bertukar nomor, pria itu meminta ijin agar bisa menelpon Lula. Wanita itu awalnya bingung, lalu dia mengiyakan. Bahkan tanpa di duga-duga, Lula yang pendiam juga ternyata bisa tertawa lepas.
Pada saat itu Lula sedang bersama temannya, lalu temannya hanya melihat dengan senyum. Katanya; "Tumben sekali telponan, dengan siapa?" Lula tertawa berniat menjawabnya nanti.
Beberapa hari kemudian temannya juga berkata, "Aku tidak pernah melihat tawamu yang seperti ini. Terlihat bahagia."
Lula pun menceritakan semuanya, sampai-sampai dia memberitahu foto si pria seperti apa. Temannya terkejut sebab lumayan tampan untuk Lula yang suka sekali pria China.
"Kapan berniat bertemu?" tanya temannya itu.
Lula pun menjawab, "Niatnya bulan depan."
"Lama sekali," celetuk temannya.
"Harus banyak mempersiapkan diri, sepertinya dia orang kaya. Bagaimana kalau nanti bertemu tidak seru, bagaimana kalau dia melihatku yang gemuk seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama [One-Shot]
RomanceApa kau tahu pentingnya penjelasan dalam hubungan, mengutarakan apa yang kau rasakan. Entah itu kebahagiaan, luka, bahkan kesedihan. Namun di antara kita, hanya aku yang membutuhkan penjelasan. ••• Lula Syaqia telah menaruh hati pada seorang pria, k...