Arga kembali ke kota tempat ia mencari sesuap nasi untuk keluarga. Dunia perantauan menjadikan ia mandiri untuk menjalani hidup. Hal paling berat ketika untuk kembali adalah rasa rindu kepada ibunya belum terobati. Ia ingin hidup di kampung dan menikmati hari bersama keluarga. Kondisi pekerjaan yang tidak memungkinkan membuat ia kembali ke kota yang menjadikan hidupnya lebih baik. Jalan satu-satunya adalah tetap kembali meskipun masih merindukan keluarga.
Baiti duduk di ruang tamu sambil makan oleh-oleh yang aku bawakan dari kampung, suara kriuk renyah terdengar di telingaku. Ia memandangiku penuh bahagia.
"Masih rindu dengan Ibumu?
"Ya masihlah. Pikiranku tu masih di kampung bukan disini."
"Aku memakluminya. Dan pernah merasakan itu. Tapi berlalunya waktu aku bisa berdamai keadaan diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Angin
Romance"Kau seperti Angin, mampu kurasakan, tapi tak mampu kumiliki. Betapa sesakit ini mencintaimu Baiti. Kau jauh pergi bersama kenangan yang pernah kita rajut bersama". Ucap Arga dalam hati.