chapter 1: Mimpi

13 7 10
                                    

Halo Halo Halo, kalian
Dapet novel ini jalur mana aja nih?

Tinggal kan jejak di setiap paragraf nya.

Oke markibac.

Jangan lupa tandain typo nya.

* * *

Di suatu sekolah terlihat seorang gadis yang berusia sekitar 15 tahun, gadis ini sedang menunggu jemputan ayahnya.

Dia sudah menunggu sekitar 30 menitan namun sang ayah nya tak kunjung datang, ia melihat jam yang bertengger pada tangan nya tersebut, ia melihat jam sudah menunjukan pukul 14:30, tidak biasa nya, pikir dia.

Hufff....

Ia berfikir pasti ayahnya lupa untuk menjemputnya, ia mencoba menunggu sebentar lagi, sekitar 5 menit kemudian dia baru melihat mobil yang di kenali itu.

Ia bernafas lega karena ayahnya telah datang menjemputnya, ia langsung memasuki mobil di kursi paling depan di samping kursi pengemudi.

"Maaf sayang, ayah telat sedikit, " Ucap sang ayah padanya.

"Sedikit dari mana yah? Ayah telat sekitar tiga puluh menit ini, untung Tika nggak lumutan di depan gerbang, ntar di buat pajangan lagi sama security, " Cerocos Tika. Tika Mutia, gadis yang baru saja masuk ke dalam mobil sang ayah langsung saja melontarkan kekesalan nya karna menunggu ayahnya ini.

"Iya iya sayang, maafin ayah, oke? Tadi ayah mampir ke toko kue kesukaan kamu dulu, " Ayah Tika yang bernama Hadi Wijaya itu langsung melajukan mobil nya.

Tika yang mendengar penuturan ayah nya itu langsung melihat ayah nya dengan tatapan yang berbinar "beneran yah? Yeayyy... Sekarang mana kue nya? " Heboh Tika.

Hadi yang melihat anak semata wayang nya yang heboh itu hanya terkekeh dan menggeleng, ia langsung menunjukan ke kursi penumpang dengan iris mata nya melalui spion, "tuh, kamu ini kalo soal kue langsung aja antusias," Hadi menggeleng pelan sambil menatap jalanan.

"Biarin dong, ssg," Ucap Tika seraya mencoba mengambil kue strawberry kesukaan nya itu yang berada di belakang.

(Ssg: Suka suka gue)

"Hah? Apa? Ssg? Apaan itu sayang? " Tanya Hadi karna tidak mengerti apa yang di maksud anak nya itu.

Tika langsung menggeleng kan kepala nya dengan mulut yang penuh dengan kue, "bwukan apwa apwa yah,"

"Kamu ini kalo lagi makan jangan sambil ngomong," Hadi melirik sekilas ke arah gadis yang berusia 15 tahun itu yang sedang menyantap kue yang baru saja ia beli kan untuk nya.

"Tapi kan ayah yang nanya duluan," Ucap Tika menyalahkan ayahnya itu.

"Oh? Emang iya?"-Hadi

Tika langsung mengangguk dengan cepat, "Iya".

" Owh yaudah kalo gitu lanjutin makan nya, jangan di jawab, fokus makan aja, ayah tau pasti tadi kamu kelaperan karna nungguin ayah di depan gerbang," Hadi melirik sekilas lalu kembali fokus ke arah jalan.

Tika langsung menampakan deretan giginya yang putih dan melanjutkan acara makan nya, memang benar jika diri nya kelaparan menunggu sang ayah yang datang terlambat menjemputnya.

* * *

Sesampainya di depan rumah mereka di suguhkan dengan pemandangan yang kurang menyenangkan, pasti bakalan ada yang ngamuk nih, fikir Hadi dan Tika.

Dan benar saja saat menuruni mobil mereka tiba-tiba saja ada yang menarik kuping Hadi dengan sangat kencang.

"Aduh sakit yang, jangan di jewer terus sakit telinga aku," Protes Hadi saat telinga nya di jewer sangat keras oleh istri tercinta nya tersebut.

Mimpi Atau NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang