Double date

137 7 0
                                    


✨️

San, Wooyoung, Mingi, dan Yunho tengah menikmati sarapan pagi mereka ditemani rintik hujan yang mengguyur pagi hari ini. Mereka berencana untuk pergi ke kebun teh yang ada disekitar villa yang mereka sewa untuk dijadikan destinasi terakhir liburannya. Namun, semesta sepertinya tidak mendukung alhasil mereka bereempat hanya bisa pasrah dan memikirkan hal apa yang harus dilakukan dan pada akhirnya rebahan di kamar menjadi pilihan mereka masing-masing sembari berbincang dengan pasangan masing-masing juga tentunya.

San dan Wooyoung, pasangan satu ini sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Dan dua bulan yang lalu keduanya telah melangsungkan acara pertunangan. San berprofesi sebagai ceo di perusahaan keluarganya sedangkan Wooyoung berprofesi sebagai dosen tari di universitas ateez, tempat di mana mereka bahkan Mingi dan Yunho kuliah dulu. Keduanya jarang sekali bertemu bahkan bertukar kabar karena kesibukkan masing-masing, sebenarnya yang lebih sering sibuk ialah tuan Choi San.

Wooyoung selalu memaklumi dan mengerti jika posisi kekasihnya memang super duper sibuk dan sering kali Wooyoung menahan rasa rindu dan sedih sendirian tanpa memberitahu sang kekasih. Ada momen di mana Wooyoung mencoba untuk merajuk meminta San meluangkan waktu sedikit untuknya berujung San yang marah, mulai dari situ Wooyoung tidak pernah lagi merajuk. Sampai akhirnya San tiba tiba mengajak untuk berlibur bersama ke villa keluarganya, tanpa pikir panjang Wooyoung tentu mau ditambah sahabatnya Jung Yunho turut serta ikut bersama sang suami Song Mingi yang juga orang kepercayaan San di perusahaan.

"Wooyoung"

"Iya?" Sahut Wooyoung sembari terus mengusap lembut surai hitam sang kekasih yang tengah tertidur dengan pahanya dijadikan bantalan.

"Dua minggu lagi kita akan melangsungkan pernikahan, bagaimana perasaan mu?"

"Tanpa aku jawab kayanya kamu udah tau gimana perasaan aku tuan Choi San"

San terkekeh lalu mencolek gemas hidung bangir sang kekasih. "Maaf ya selama kamu berhubungan sama aku, aku bukan pacar yang baik dan romantis kaya Mingi ke Yunho. Aku juga jarang ada waktu buat kamu, bahkan aku marah waktu kamu minta aku luangin waktu. Tapi, aku janji aku akan berusaha menjadi pasangan yang baik dan romantis buat kamu, aku juga udah minta sama papi buat tukeran jabatan sama adekku biar aku punya banyak waktu sama kamu dan syukurnya papa setuju, adekku pun mau."

"San menurut aku, kamu udah jadi pacar yang baik dan romantis dengan cara kamu sendiri. Inget ga waktu aku kejebak hujan malem-malem pas ada acara di kampus terus kamu jemput aku sampe nerobos hujan padahal kamu baru aja sembuh dari demam. Terus kamu juga nurut waktu aku suruh warnain rambut yang warnanya kamu kurang suka, sampe Mingi sama Yunho tiap liat kamu ga berhenti ketawa. Itu baru seuprit momen yang bikin aku jatuh cinta terus sama kamu dan itu bukti kalo kamu pacar yang baik dan romantis buat aku". Sahut Wooyoung yang sukses membuat San terdiam sembari menatap lekat mata indahnya.

"Masalah waktu, aku akui emang bikin sedih dan marah sih soalnya kamu lebih suka pacaran sama komputer dan berkas-berkas mu di perusahaan dibanding sama aku. Aku bahkan dikira jomblo sama temen-temen tiap dateng ke acara sendirian ga bawa pasangan. Tapi it's oke, aku ngerti gimana posisi kamu. Kalo adek mu si Jongho yang naik jadi ceo kamu jadi apa?"

"Suami kamu"

"Ish maksud aku di perusahaan Choi San"

San terkekeh, "Belum tau karena papa masih nyari posisi yang pas buat aku di perusahaan."

Wooyoung mengangguk sebagai jawaban lalu mulai merebahkan tubuhnya di samping sang kekasih. Posisi mereka berubah, San tidak lagi menjadikan paha Wooyoung bantalan melainkan tangan kekarnya kini melingkar apik di tubuh mungil sang kekasih. Perlahan namun pasti, San menyatukan bibirnya dengan bibir Wooyoung yang tengah terpejam sontak Wooyoung sedikit terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu.

Amicus Ad ArasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang