Taehyun merenggangkan tubuhnya, tidurnya semalam sangat nyenyak. Matahari memancar dengan sangat hangat, menerpa wajahnya yang baru saja bangun tidur.
Burung berkicauan ramai di dahan pohon depan rumah, Taehyun menatap lamat-lamat ternyata bentuk dan warna burung-burung didunia ini sangat bermacam.
Kemudian ia melihat beberapa hewan-hewan dari hutan berkeliaran bebas. Awalnya Taehyun takut, tapi semenjak 3 hari ini semua membaik, ia sudah mulai terbiasa. Lagian mereka tidak jahat, insting hewannya sangat membantu.
Taehyun sudah diajarkan Beomgyu cara memancarkan insting wolf-nya, maka dengan itu meski omega setidaknya ia bisa menjaga diri dari hewan-hewan liar.
"Taehyun," Beomgyu mendekat kearah Taehyun yang masih sibuk merenggangkan badannya.
Ia berbalik dan mendapati Beomgyu sudah berdiri didepannya dan hanya mengenakan celana tanpa atasan.
Beomgyu memang sering melakukan itu didepannya, tapi Taehyun tetap saja merasa kikuk dan aduh, dadanya berdebar tak karuan.
Garis otot yang sangat kentara, sangat kencang dan ah, Taehyun menggelengkan kepala pelan. Otaknya semakin liar.
"Aku akan berburu untuk beberapa hari," ujarnya, Beomgyu telah mempersiapkan hari ini sejak 3 hari yang lalu, bertepatan Taehyun tiba.
Taehyun mendekat dan memegang bisep Beomgyu, "Nggak lama kan?" tanyanya khawatir.
Taehyun tidak mengerti mengapa, tapi jika dia jauh dari Beomgyu perasannya sangat khawatir dan gundah. Seperti sesuatu yang mengganjal dan dia takut karenanya.
"Tidak, aku akan kembali dalam beberapa hari," Beomgyu menuntun Taehyun duduk di sofa depan televisi.
"Jangan khawatir, oke? Ibu kan akan disini. Aku akan memanggil Jake untuk menjagamu," katanya sekali lagi.
Jake?
"Iya, dia sepupuku, omega." Beomgyu memang bisa membaca apa yang menjadi pikiran Taehyun, ia juga tidak mengerti mengapa ia bisa melakukan itu. Padahal seharusnya yang bisa melakukan itu adalah mate.
"Beomgyu berburu sendirian?" tanya Taehyun, ia sudah menempel dilengan Beomgyu.
Ia tidak mengerti, tapi ia sangat suka bermanja pada Beomgyu, padahal mereka baru berkenalan beberapa hari.
"Santai saja, oke, aku tidak keberatan dimanjai oleh kamu," kata Beomgyu waktu itu ketika Taehyun bilang jika bingung karena tubuhnya ingin terus berada didekat Beomgyu.
"Tentu tidak, aku bersama beberapa kelompok," jawab Beomgyu.
Taehyun mengangguk, dan segera mendapati suara lolongan kecil didepan rumah mereka, yang artinya kelompok berburu Beomgyu sudah tiba.
Waktunya berangkat.
Taehyun mengantar Beomgyu sampai didepan pintu, tidak sampai keluar dan menemui rekan-rekan Beomgyu. Rekannya itu semua alpha tau, sementara Taehyun semakin hari semakin manis; aromanya.
"Aku berangkat, jaga dirimu baik-baik, oke? Jangan keluar rumah kecuali kebun," peringat Beomgyu sekali lagi.
Taehyun mengangguk semangat sebelum menyuruh Beomgyu untuk menunduk dan memberi kecupan ringan di pipi kanan pria itu.
Beomgyu agak terkejut dengan ini, Taehyun menjadi lebih manis, perhatian, dan sangat manja.
Dan ini buktinya, Beomgyu yakin ini bukan atas kendali dirinya, mungkin insting wolf-nya.
"Ini aku yang mau, Beomgyu. Hati-hati, ya?" Beomgyu hanya mengangguk dan tersenyum.
Ia menggusak rambut Taehyun sebelum membubuhi sebuah kecupan dikepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Omega | Beomtae ✓
FanfictionPerkemahan, api unggun, hutan, dan tenda. Lalu pagi harinya Taehyun menemukan dirinya di sebuah desa yang sangat aneh, berbahasa asing (bahkan dia mengerti dan berbicara dengan bahasa itu). Dan sialnya dia menjadi bagian dari mereka yang masuk dalam...