"JAVI!"
Javi yang baru keluar dari perpustakaan menghentikan langkahnya begitu mendengar ada suara yang memanggilnya. Dan tampak seorang gadis cantik berlari kecil kearah Javi dengan senyum manis yang terukir indah di wajahnya. "Hai.."
Javi tersenyum, "Hai."
Gadis yang sudah berdiri di sebelah Javi itu lalu menyodorkan sebuah kotak makan pada Javi. "Aku abis nyoba resep baru, cobain deh."
"Buat aku?"
"Iya."
"Repot-repot banget deh, Wil," ucap Javi.
Wilona menggelengkan kepalanya. "Enggak repot, aku sengaja bikin ini buat kamu," ucapnya. "Cobain ya? Nanti kalau emang gak enak kamu buang aja."
"Sayang dong kalau dibuang."
"Ih biarin," ucap Wilona. "Pokoknya kalau gak enak kamu buang aja ya."
Javi hanya tersenyum. "Makasih ya buat makanannya."
Wilona mengangguk. "Yaudah kalau gitu aku balik ke kelas dulu ya, Jav." ucap Wilona lalu melambaikan tangannya.
"Iya."
Setelah Wilona menghilang dari pandangannya barulah Javi pergi menuju kelasnya.
"Lama banget buset ke perpus doang juga."
Javi mengabaikan protesan temannya itu dan langsung duduk di bangkunya.
"Perasaan tadi lo ke perpus gak bawa kotak makan deh," bingung Darren. "Kok tiba-tiba bawa sih?"
"Dikasih Wilo tadi."
"Enak ya kalau punya cewek," ucap Satria.
"Apa sih," Javi berdecak pelan. "Wilo bukan cewek gue ya."
"Jadiin makanya."
"Tau ya," sahut Satria. "Kalau gak mau buat gue aja lah anjir."
"Kayak Wilo mau aja sama lo."
Darren terbahak. "Yang sabar, Sat."
"Javi nih emang kadang kayak tai."
▣▣▣▣
"Buset si Chelsea makin cantik aja anjirrr."
"Cantiknya tuh cantik yang minta dihalalin ya gak sih?"
"Siap meminang Neng Chelsea."
"Lo kagak nyesel putus sama Chelsea?" Kevin menyenggol lengan Harru yang tengah fokus bermain game.
"Eng— anjing Jay di belakang bego!" seru Harru begitu ia dan timnya tiba-tiba diserang oleh lawan.
"Athur lo dimana anjir!" teriak Jaya kesal sekaligus panik karena ia yang hampir mati.
"Gue udah koid."
"Ah anjir males banget gue kalau se-tim sama lo pada," Harru berdecak begitu timnya kalah.
"Athur noob banget sumpah," kesal Jaya.
"Tuhan gak merestui itu namanya," ucap Athur. "Gak usah nyalahin gue ye lo."
"Jawab dulu anjir!" kesal Kevin pada Harru.
"Apaan?" bingung Harru. "Emang lo nanya apaan dah?"
"Makanya kalau orang lagi mabar tuh jangan diajak ngobrol, kagak bakal didengerin ini goblok," ucap Athur.
"Lo nanya apaan emang?" tanya Harru lagi.
"Lo nyesel kagak putus sama Chelsea?" Kevin mengulang pertanyaannya. "Modelannya aja kayak begitu buset, Har, sayang banget lo lepas."
