Chap. 303 - Glorious Return [4]

206 42 5
                                    

< Bab. 303 - Kepulangan yang Meriah (4) >


Tekstur dari tangan kecil itu terasa seperti bulu di kepalaku. Sesuatu yang keras di lubuk hatiku seketika hancur. Mungkin dia mengenaliku.

Dia mendongak dan mata Shin Yoosung yang jernih bisa kulihat dengan jelas. "... Ahjussi?"

***

Setelah beberapa saat, aku terbang di udara dengan naga chimera. Tepatnya, bukan hanya aku tetapi para returnee yang memiliki penampilan yang sama denganku. Empat di kaki, dua di sayap, tiga di ekor dan ... aku. Sebanyak 10 orang returnee menaiki naga dan terbang ke Seoul.

Aku berbicara untuk menyemangati para returnee yang mengalami mabuk perjalanan. "Seoul sedikit lebih jauh. Kuat-kuatlah, semuanya."

"Ugh, aku bisa berlari lebih cepat ..." Flying Fox menggerutu.

"Lebih aman jika kita lewat udara. Mungkin akan muncul resiko yang tidak diketahui."

"Yah ... kurasa jika brother sudah mengatakan ini lebih baik mengikuti perkataanmu saja. Ngomong-ngomong, apakah itu anaknya Brother?"

Dia sepertinya bertanya tentang Shin Yoosung dan aku mengangguk. "Ya, yah ... kira-kira dengan itu."

Dia adalah inkarnasiku dan memang benar dia istimewa layaknya seperti seorang anakku.

"... Huh, kau pasti mengalami kesulitan di usia muda. Bagaimana dengan istrimu?"

Sedari awal aku memang tidak pernah menikah. Entah bagaimana, dia seolah mengerti kesunyianku dan Flying Fox menatapku dengan sorot mata simpatiknya. Aku menoleh dan para returnee memasang ekspresi yang sama.

"Ck ck, sayang sekali ..."

"Yah, mari kita lakukan yang terbaik sekarang. Setelah skenario ini, kita bisa bertemu kembali dengan keluarga kita."

"Brother! Bersemangatlah!"

Sentimen-sentimen ini paling baik ditujukan bagi returnee yang memiliki keluarga atau kekasih. Bagaimanapun, segalanya berjalan lebih baik dari yang aku harapkan. Agaknya ...

"Apa yang membuat kalian sangat gugup? Tidak bisakah kalian mendengarkan dengan tenang?"

Mendengar kata-kata Lee Jihye, para returnee menutup mulut mereka. Seolah-olah dia masih tidak bisa mempercayainya, Lee Jihye melirikku dan berkata pada Shin Yoosung, "Itu akan menjadi kesalahanmu jika sesuatu yang salah terjadi. Tidakkah kau tahu itu??"

Shin Yoosung mengangguk.

Beberapa puluh menit yang lalu, Shin Yoosung telah berkata pada Lee Jihye dan Lee Gilyoung. "Aku pikir cumi-cumi itu adalah Dokja ahjussi."

Lee Jihye, yang sebelumnya telah memotong rambutku, membuat mulutnya terbuka lebar sementara Lee Gilyoung, yang ingin memotong kakiku, terkaku dan menegang. Tak perlu banyak penjelasan, reaksi kedua anak itu tampak sama.

"... Ini Dokja ahjussi?"

"Hyung tidak mungkin jadi cumi-cumi, idiot!"

Shin Yoosung berteriak, "Sungguh! Ini benar-benar Dokja ahjussi!"

Kami telah terbang selama puluhan menit tetapi pertengkaran mereka masih terus berlanjut.

"Kau pasti sakit lagi ... Gilyoung, sudah berapa kali sekarang?"

"Lima hingga enam kali."

Angin sepoi-sepoi bertiup ke wajah kami. Shin Yoosung duduk di sampingku dan menghela napasnya seolah dia sedang merasa kesal.

Pembaca yang Tahu Segalanya [Vol. 03]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang