"I'm hoooomee!"
"Lama banget! Timbang beli gitu aja." kesal Neta yang datang dari arah dapur dengan langkah tergesa dan langsung menyambar plastik belanjaan yang dibawa anaknya itu.
"Hehe maaf Mi, tadi harus isi angin dulu. Motornya rada kempes." alibi Niko membuat Maminya menatap garang padanya.
"Katanya tadi beli bensin?! Jadi yang bener beli bensin atau isi angin?! Atau kamu bohong sama Mami!!?"
"Eee itu..." jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Niko kemudian membalikkan badan Maminya pelan agar segera kembali ke dapur. "Udah terusin dulu, Niko bantu. Nggak boleh marah-marah Mamiii..."
Neta mendengus kemudian kembali ke dapur yang disitu sudah ada Celia, pacar Niko sedang memasukkan adonan kue yang sudah siap ke dalam oven.
"Cel? Kok kamu nggak bilang mau kesini?"
"Udah bilang. Kamunya aja yang nggak baca chat aku." jawab Celia sembari menutup oven.
"Masa sih?" Niko kemudian mengecek ponselnya. Benar saja ada 4 pesan yang belum terbaca dari pacarnya tersebut.
"Ada kan?" tanya Celia menatap Niko dengan sedikit mendongak. Tingginya hanya sebatas dagu Niko.
Niko hanya menyengir menanggapi.
"Makanya nggak usah disilent." nasihat Celia.
"Berisik. Males."
"Dih. Kaya banyak aja yang ngechat." cibirnya sambil melepas oven mitt yang ia pakai.
"Emang banyak."
"Percaya sih. Kan kamu buaya..."
"Cel, udahan aja bantuinnya. Makasih banget Tante udah dibantuin kamu." ucap Neta yang sedari tadi memang berada di antara dua sejoli itu dengan fokus membuat adonan.
"Biar aku bantuin sampai selesai aja, Tan. Nanggung juga."
"Nggak usah, Cel. Kamu kesini niatnya mau nyemperin Aiden kan?"
"Nggak papa, Tante. Biar cepet selesai. Kan Tante habis jatuh, biar cepet istirahat nanti." jawab Celia.
"Bener, Mi. Aiden mau bantuin juga."
"Yaudah deh kalau kalian maksa. Nanti sekalian anterin juga ya pesanannya."
"Yeu, Mami!" keluh Niko.
"Siap, Tante!" jawaban beda dari Celia. "Kamu nih!" lanjutnya memarahi sang pacar.
•••
"Kamu kesini naik apa?" tanya Niko sembari menyuap kue buatan sang Mami ke mulutnya.
"Ojol." jawab Celia singkat.
"Dari rumah?"
Celia menggeleng. "Les."
Niko manggut-manggut paham. "Kangen aku ya?" tanyanya mencubit pipi kiri Celia gemas.
Celia memutar bola matanya malas dan menepis tangan Niko pelan.
"Mau ambil buku."
"Buku apa?"
"Yang ketinggalan di mobil kamu. Kan aku udah bilang semalem."
"Masa sih? Belum kali. Aku nggak tau ya buku apa."
Celia langsung mengecek ponselnya, memastikan dia benar sudah mengirim pesan ke Niko mengenai bukunya yang tertinggal.
"Ini liat! Aku udah bilang ya! Kamu aja yang lupa." ucapnya sambil memperlihatkan roomchat dengan Niko yang membahas tentang buku itu.
"Hehe maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loser
ChickLitWalaupun sudah punya kekasih, Niko tetap suka flirting ke perempuan-perempuan lain, termasuk kepada tetangga kekasihnya sendiri. Apakah sang kekasih akan bertahan dengan sikap Niko itu? ⚠️ 17+ Published: 27 February 2022 © mezolynadr