Happy Reading
Hari berganti, kini dua gadis itu tengah mempersiapkan dirinya masing-masing. Mereka akan pergi ke Mall siang ini. Padahal kemarin malam mereka berjanji akan pergi jam 10 siang, dan kini mereka malah baru akan berangkat jam 2 siang. Dikarenakan Naura yang meminta agar mereka maraton film hingga larut, alhasil mereka berdua terlambat bangun pagi.
"Lu sih, Na ngapain ngajakin begadang. Panas banget lagi jam segini, " ucap Rua menyalahkan Naura.
Naura membiarkan Rua mengomel. Bagaimana lagi, dirinya sangat asik dengan film itu. Menurutnya sayang jika tidak dilanjutkan saat itu juga, bisa-bisa dirinya keburu terlupa.
"Ya terus apa masalahnya, Ru? kita juga pergi naik mobil, lo nggak akan kepanasan. "Rua berdecak. Benar juga katanya, tapikan..
Ya sudahlah terserah Naura saja.
"Yaudah ayo, lo yang nyetir.""Baiklah, nyonya Rua."
Rua merasa geli saat Naura memanggilnya seperti itu.
Segera mereka keluar rumah dan memasuki mobilnya.Kini mereka berdua asik mengobrol dengan Naura yang menyetir sedangkan Rua memperhatikan ponselnya, sesekali melihat jalanan sekitar.
Dirinya tidak lupa memberikan kabar kepada sang kekasih, agar dirinya tetap aman dari jurus ngambek kekasihnya itu."Ru, menurut lo Ken itu gimana, sih? dia nyoba deketin gue terus dari seminggu yang lalu. Tiba-tiba peduli banget ngingetin gue makan ini itu, " curhat Naura bertanya tanya kepada Rua. Memang seminggu ini temen sekelas mereka - Kenzo - mencoba mendekati Naura.
"Masa sih? tapi gue liat di kelas dia diem aja, bahkan nggak negur lo sama sekali. Iyakan? kalian jarang bertegur sapa gitu? "
"Maka dari itu, gue nggak enak aja. Ya gimana ya Ru, gue malu aja gitu. Tapi kalau di chat ya biasa aja guenya. Tapi dia care banget sih. Menurut lo gimana?"
Rua mengangguk paham.
"Kalo gitu ya lo jalanin aja dulu. Mungkin dia emang masih malu juga karena belum ada kepastian diantara kalian kan?"Naura menyetujui. Memang benar adanya bahwa cowok itu tidak terang terangan mengatakan jikalau menyukai Naura. Naura seperti digantung tanpa kepastian.
Tidak berharap banyak, tapi Naura takut kalau dia sudah nyaman, Ken tidak juga mengatakan isi hatinya atau bahkan malah meninggalkannya begitu saja."Jadi gue harus gimana, Ru?"
"Menurut gue lo jalanin aja, kayak biasanya aja. Di kelas juga jangan asing gitu, kentara banget tauu. "
"Gue coba deh, sebenernya juga nggak ada masalah sih, tapi nggak tau ya, rasanya males aja negur si Ken."
"Semoga cepet dapet kepastian deh, itu kan tipe lo banget si Ken."
Naura mengerucutkan bibirnya lucu. Ken memang kriteria cowok yang dia sukai. Tapi bukan berarti dua suka dengan Ken begitu saja. Naura juga harus memilih dan memilah baik dan buruknya.
"Ya juga sih.""Hem.. " itu cara Rua menanggapi Naura. Gadis itu kembali bertanya, "Makan dulu ya, Na. Laper banget dari semalem kita belum makan. Gara gara lo kita bangun kesiangan."
"Ck. Gue lagi kan yang disalahin. Yaudah mau makan dimana?"
"Biasa, " hanya mengatakan itu, Naura sudah memahami karena mereka punya tempat langganan yang selalu mereka kunjungi saat pergi bersama seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Teen FictionTidak akan aku biarkan siapapun mendekatimu, sayang. Apalagi sampai menyakitimu, sedikitpun aku tidak akan ikhlas. Nathanio Alexander. * Teruslah bersamaku, aku tidak tahu jika harus tanpamu. Aku menggantungkan diriku kepadamu, sayangku. Janji kit...