Rebecca berlari tergesa untuk membuka pintu karena seseorang di luar sana sepertinya tidak sabar karena terus menerus mengetuk pintu apartmentnya secara brutal.
"Phi Freen, ada apa?"
Rebecca terkejut sekaligus heran karena kedatangan kakak tingkatnya yang terkenal baik dan ramah kepada siapapun. Rebecca belum lama dekat dengan Freen, mereka kenal karena di perkenalkan oleh Charlotte pacar Freen saat itu yang mana Charlotte adalah sepupu Rebecca.
"Hi, apa aku mengganggu?" tanya Freen dengan ekpresi aneh dan terkesan seperti orang yang tidak sadar.
"Ah tidak. Di mana Phi Char?" tanya Rebecca.
"Jangan sebut nama wanita murahan itu," sentak Freen lalu sedikit mendorong bahu Becca agar tidak menghalanginya masuk.
Rebecca menahan nafas ketika mencium bau alkohol yang menyengat ketika Freen melewatinya. Melihat cara berjalan Freen sepertinya dia sedang mabuk.
Benar saja, gadis itu langsung merebahkan dirinya di atas sofa.
Rebecca menutup pintu lantas bergegas menyusul Freen."Phi Freen mabuk?" tanya Rebecca pelan.
"Aku tidak mabuk." Freen membuka matanya yang tadi terpejam, dia tersenyum kecil.
"Ternyata kamu sangat cantik," ucapnya.
Rebecca mengerutkan keningnya namun gadis itu tersentak ketika Freen tiba-tiba menarik tubuhnya membuatnya terjatuh di atas tubuh Freen.
"Phi Freen ap.."
Rebecca belum sempat menyelesaikan kalimatnya, bibirnya sudah dipagut oleh bibir milik Freen.
Rebecca mencoba meronta namun Freen tidak membiarkan Rebecca lepas dari cengkramannya.
Freen merangkak untuk mengubah posisinya menjadi di atas, meski dengan kesadaran minim nyatanya Freen masih memiliki cukup kekuatan untuk mengungkung gadis malang yang saat ini berteriak untuk menyadarkan Freen."Phi Freen tolong jangan lakukan ini." Rebecca meronta ketika Freen menarik kausnya melewati kepalanya.
Seolah tidak mendengar ucapan Rebecca, Freen memagut bibir gadis itu dengan lapar dan ganas.
Berusaha untuk terus melawan yang ternyata malah menyulut amarah Freen, dia membawa Rebecca ke lantai. Beberapa kali menamparnya sampai gadis itu terkulai lemas dan Freen melakukan apa pun yang dia inginkan tanpa perlawanan.
Paginya Freen terbangun karena mendengar isakan yang memilukan.
Dia kaget ketika mendapati dirinya tidur di lantai dengan Rebecca yang duduk menangis memeluk lutut dalam kondisi telanjang.Freen mencoba mengingat apa yang terjadi dan kejadian semalam mengalir dengan jelas di ingatannya.
Freen merutuki kebodohannya sendiri kenapa harus membawa Rebecca dalam masalahnya.
Dia merangkul Rebecca membawanya ke dalam dekapannya tanpa ada perlawanan.
Sejak saat itu Freen selalu sibuk mengurus Rebecca hingga melupakan sakit hatinya karena telah dihianati oleh kekasih dan sahabatnya sendiri dan tanpa sadar kedekatan mereka yang awalnya sebagai bentuk tanggung jawab Freen kepada Rebecca malah menimbulkan benih-bemih cinta dan mereka memutuskan menjalin hubungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Attack
FanfictionAku membencimu namun aku lebih membenci diriku sendiri yang masih mencintaimu_Rebecca