Ingin kutanya kabar kepada pasir pantai sepanjang Seminyak dan Tanah Lot. Juga pada dingin kabut Pegunungan Semeru. Serta sebuah subuh sepanjang Stasiun Tugu dan Beringharjo yang mematri langkah kita menyambut fajar. Apakah mereka baik-baik saja yang dengan demikian pecah bulan bulan ke 12?
Pada malam yang lain, kembali, puluh ribu Hertz yang mempertemukan sekumpulan rapuh pada satu ketukan. Sehingga tiap sorot mata malam itu isyarakan pertemuan pada jeda hening kesekian. Ketika banyak orang menuhankan omong kosong, kita menghidupinya dengan kepalsuan yang kita pertunjukan dalam senyuman. Seolah ramah dan nada-nada Major 7 itu menyelimuti Minor meradang pada lantun syairmu. Ketika telah datang waktu, ingin kulicuti segala yang melapisi dirimu. Sehingga kala itu aku bisa mendengar cerita tentang kejujuranmu akan kebusukanmu yang menjadi alasan pertemuan pada saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoar
RandomIni adalah catatan kelam di awal tahun. Sebelum akhirnya merekontruksi semuanya menjadi sedikit lebih baik. Lebih baik kiamat datang lebih cepat.
