part 15

18.6K 888 78
                                    

Angelo menatap dirinya dicermin. Sebelah tangannya memegang sebuah kemeja berwarna biru dan sebelah tangannya yang lain memegang kemeja berwarna putih. Ia kemudian berbalik melihat Mikaela yang sedang bermain boneka diatas tempat tidurnya.

"Mika.. menurut kamu papa lebih bagus pakai yang mana ?" Tanya Angelo.

Mikaela mengerutkan dahinya. Anak itu kemudian menunjuk kemeja yang berwarna biru sambil terus menyedot susu dari botolnya.

"Yang biru ?" Angelo berbalik menghadap cermin. Ia kemudian berpikir sejenak. "Baiklah.. biru saja"

Angelo langsung mengenakan kemeja biru itu dan tak lupa menyemprotkan parfum ketubuhnya. Hari ini ia akan mengantarkan Nirmala pulang ke rumah orang tuanya di Solo. Dan karena ini adalah pertemuan pertamanya dengan orang tua Nirmala sebisa mungkin ia harus berusaha tampil sebaik-baiknya.

"Papa mau kemana ?" Tanya Mikaela.

Angelo lalu menghampiri Mikaela dan menaruhnya dipangkuannya. "Mika sayang.. mika mau punya mama tidak ?"

Mata Mikaela membulat besar. Botol susunya langsung dilepaskannya. "Mauuuu" jawabnya lantang.

Angelo tersenyum. "Mika yakin mau punya mama ?"

Mikaela mengangguk mantap. Ia kemudian memajukan bibirnya. "Habis kalo Mika main ke taman Mika lihat teman-teman perginya sama mamanya sedangkan Mika selalu sama bibi"

Angelo terdiam. Ia menghela napas. "Kalau.. tante roll rambut yang jadi mamanya Mika, mau gak sayang ?"

Mikaela melipat tangannya didada. "Boleh.. tapi tante roll rambut harus mau anterin Mika ke sekolah terus main sama Mika terus bobo sama Mika terus.."

Angelo mengerjapkan matanya. Benar saja dugaannya. Sepertinya Nirmala akan benar-benar dimonopoli oleh anaknya ini.

"Ehem baiklah kalau begitu.. Mikaela sekarang bantu doakan papa ya supaya papa sama mamanya tante roll rambut bolehin tante roll rambut jadi mamanya Mika" ujar Angelo sambil mengusap kepala Mikaela.

Mikaela mengangkat kedua tangannya keatas. "Aminnnnn.. semoga tante roll rambut benar-benar jadi mamanya Mika"

Angelo tersenyum dan memeluk anak perempuannya itu dengan erat. Semoga segalanya dimudahkan. Doa Angelo dalam hati.

÷÷÷÷÷÷÷

Nirmala mengerutkan dahinya ketika melihat Angelo yang sejak tadi duduk tidak tenang dikursinya. Matanya menatap kearah luar jendela pesawat namun kakinya terus saja bergoyang.

"Mas.. kamu baik-baik saja ?" Tanya Nirmala.

Angelo tak bergeming.

"Mas.. Mas Angelo" ulang Nirmala.

Angelo menoleh. "Ya Nir.. kamu kenapa ?" Tanyanya dengan raut wajah bingung.

"Justru aku yang harusnya tanya, kamu kenapa kelihatan gelisah begitu ?" tanya balik Nirmala.

Angelo menghela napas sejenak, lelaki itu kemudian tersenyum memamerkan lesung pipinya. "Aku agak grogi Nir" jawab Angelo polos.

Nirmala melongo. "Grogi kenapa mas ?"

"Ehem.. iya itu.. karena mau ketemu orang tua kamu" jawab Angelo sambil mengusap tengkuknya.

Nirmala menatap dalam lelaki dihadapannya ini yang terlihat kebingungan. Sungguh aneh rasanya melihat Angelo yang biasanya tenang menjadi gugup dan salah tingkah seperti ini. Bukankah seharusnya ini bukan kali pertama baginya untuk bertemu dengan orang tua kekasihnya. Apalagi Angelo notabennya adalah seorang duda. Pikir Nirmala.

your baby girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang