Warning! Hanya review sementara! Akan ada pengumuman penting di bawah!
______
Japan menoleh ke sana kemari. Tubuhnya semakin bergetar dengan tenggorokan yang terasa tercekat. Keadaan darurat begini tetapi dia tidak berani melakukan apa-apa.
Japan yang fobia darah di hadapkan oleh dua orang yang berlumuran darah.
Tangan Jepang yang gemetar meraba-raba saku celananya. Berharap menemukan ponselnya. Pemuda itu tercekat melihat layar ponselnya yang retak akibat benturan saat dia terjatuh dan di lempar. Jemarinya yang gemetar berusaha menghidupkan ponselnya.
Lutut Japan lemas. Pemuda itu terduduk di jalanan yang di penuhi darah Philip. Dia gemetar menangis. Siapa yang harus dia hubungi?
"Philip..." Japan berbisik lirih,dia harus melakukan sesuatu. Ponselnya kesulitan mencari sinyal. Gigi-giginya bergemeretak karena tubuhnya yang mengigil. Wajah nya pucat pasi. Perasaan rentan akan serangan membayangi nya.
Japan menghubungi kantor polisi dan sama sekali tidak di angkat. Dia menghubungi pemadam kebakaran, ambulance,dan berbagai nomor anggota penyelamat. Hasil nya nihil, jika mereka bergerak pasti akan membutuhkan waktu sangat lama. Kekacauan pastinya bukan hanya di sini namun bisa jadi di seluruh kota dan daerah.
Sekali lagi,Japan mencoba menghubungi teman-temannya, memastikan mereka aman dan bisa membantunya.
Nihil.
Japan mengepal,menatap tubuh Philip yang berlumuran darah,larut dalam tangis ketakutan,namun ia sadar dia tak boleh hanya diam seperti orang bodoh saat ini. Dia adalah salah satu siswa pintar di sekolah nya, situasi seperti ini bukan berarti dia tidak bisa berpikir bukan?
Kreet..
Japan merobek baju nya.
Japan menghela nafas,meski tangan nya gemetar saat mencoba menghentikan pendarahan di kepala Philip dengan mengikat kepalanya dengan kain bajunya itu. Bagaimana pun dia harus memberikan pertolongan pertama,atau entahlah dia harus menyebut nya apa pada situasi mengerikan ini.
Japan berusaha mengangkat tubuh Philip, menopang nya di pundaknya, dia dapat merasakan nafas panas dan lemah Philip di lehernya. Jika tidak pergi mencari tempat sembunyi atau bantuan,tak di ragukan lagi kondisi Philip akan lebih parah,dan bisa saja vampire datang sewaktu-waktu. Japan sudah was was karena aroma darah di sekitarnya bisa saja memberi sinyal pada para vampire di sekitar mereka atau di kejauhan.
Hujan turun, mengiringi langkah tertatih Japan yang menggendong Philip di pundaknya.
****
Halo semua
Berjuta-juta abad book ini gak Aly sentuh ya? Wkwkwk,maaf.
Aly (sebutanku di sini) mau ngasih tau,aku udah gak di fandom ch lagi 🙂. Setelah sekian lama,Aky ngerasa udah sampai sini aja,Aly gak ada niat untuk lanjutin cerita ini karena udah gak terikat sama fandom nya lagi. Aly juga sibuuuuk banget jadi gak sempet buka wattpad. Maaf banget, maaaaf sebesar-besarnya karena Aly sekian lama gak up malah muncul ngasi kabar gini.
Terima kasih untuk semua komentar, support,vote,dan 6k pembaca yang antara gabut atau emang suka hingga sampai di bab ini.
Aly minta maaf sekali lagiii. Book ini gak Aly unpublish (untuk sementara, soalnya gatau ada yang suka atau nggak klo support nya banyak,Aly usahain lanjutin). Dan yaaah,terima kasih yang bertahan sampai di bab ini. Sampai jumpa,di lain cerita mungkin? Dan mungkin saja kalian ketemu Aly dalam wujud yg baru.
Salam semanis teajus gila batu. 6 hari lagi perayaan hari kemerdekaan ya? Happy independence daaay, Indonesia dalam AU ku entah bagaimana nasibnya //ketawa
See you (i hope)
Indo: narik nafas,pat-pat kepala Aly dan cium keningnya.
Aly: 0////0
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Lover (CH's) [Revising]
FanfictionIsak tangis yang tertahan terdengar dari bibirnya yang gemetar. Seluruh indranya tersentak saat wajah itu semakin mendekat kepadanya. Ia dapat merasakan nafas panas memburu menyapu wajahnya. Mata Semerah darah itu menyala,menatapnya dengan penuh naf...