Seorang gadis berlari tertatih-tatih menuju rumahnya.Setelah sampai diambang pintu, dia melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 11 malam.
Dia adalah Safira aklina aditama seorang remaja SMA yang berparas cantik dan pintar namun memiliki sifat keras kepala dan bandel.
Safira membuka pintu perlahan berharap ayah dan ibu-Nya sudah tidur tapi harapannya seketika hilang saat melihat Ayah-nya tengah duduk disofa dengan menatap ke arahnya tajam.
"Ini jam berapa Safira" Tanya arga-ayah Safira
"J-jam 11 y-yah"sekujur tubuh Safira bergetar tatkala melihat tatapan ayahnya yang tajam.
Tadi sore Safira izin keluar sebentar namun dia justru pergi bersama Bara-pacarnya sampai larut malam."Laki-laki yang mengantarmu pulang tadi siap?". Tadi saat arga menunggu putri satu-satunya pulang dia mendengar suara motor yang berhenti didepan rumah,dia melangkah menuju jendela untuk melihat siapa pemilik motor itu. Dan benar dugaannya Safira pulang bersama laki-laki yang sama sekali arga tidak kenal.
"Temen y-yah" kepala Safira menunduk bahkan sekarang dia tidak berani menatap wajah penuh amarah arga.
"TEMAN ATAU PACAR? JAWAB" emosi arga memuncak karena ulah Safira.
Safira hanya diam tak menjawab, seolah tau jawabannya, arga berbalik badan ingin menuju kamar, tanpa dia sadari air matanya sudah mengalir dipipi nya.
"Sudah berapakali ayah bilang, jangan pernah pacaran Safira?" arga mengusap wajah nya gusar.
"Minggu depan ayah antar kamu Kepesanteren! " Ucap arga sebelum pergi meninggalkan Safira diruang tamu sendiri.
Air mata Safira sudah mengalir deras dipipi nya.
Gw disuruh Kepesanteren? Masa gw harus pindah, gw udah kelas 12 bentar lagi lulus.***
Safira melangkah menuju kamar. Langkah nya gontai, tubuh nya masih bergetar sehabis dibentak arga. Safira membuka pintu kamar,fokus nya tertuju pada bupet kecil disamping tempat tidurnya. Safira membuka bupet berwarna putih dan mengambil selembar foto. Fotonya dan bara.
"Maaf"lirih safira
Safira membuka ponsel dan langsung mencari room chat bara.
"Let's break up" ketik nyaYou blocked this contact
Tiba-tiba terlintas kenangannya bersama bara.
Air matanya kembali turun dipipi nya.
"Maafin gw..... Gw terpaksa.... "
***
" Ayah yakin mau antar Safira Kepesanteren?" Ucap salma-ibu Safira.
"Keputusan ayah sudah bulat bun, ga cuman satu dua kali Safira pulang malem, kalo dibiarin mau jadi apa anak kita bun.. "
"Tapi yah... "
"Bunda ngga usah khawatir,ayah yakin Safira bisa berubah jadi lebih baik"
***
"Safira bangun nak" Panggil salma, dia tau Safira masih tertidur karna menangis semalaman.
"Safira"
Safira yang terganggu lantas bangun dan membuka pintu kamarnya.
"Apa bun"
"Buruan mandi gih, bunda udah siapin sarapan untuk kamu"
Safira hanya menggangguk lalu berbalik badan,Safira melangkah menuju kamar mandi namun langkanya terhenti tatkala ibu nya memanggil.
"Safira"
"apa lagi bun"
"Kamu mau ya Kepesanteren"
Safira mendengus kesal.
" Bunda tau kan Safira udah kelas 12,bentar lagi Safira lulus, masa Safira mau pindah sekolah si"
"Bunda tau, tapi ini untuk kebaikan kamu ra"
"Kebaikan apa bun, bilang aja bunda sama ayah udah males kan urus Safira"
"Ngga gitu sayan-" Ucapan salma terpotong tatkala Safira menutup pintu secara tiba.
"Kamu memang harus Kepesanteren ra, biar tau nama nya adab sama orang tua" air mata nya sudah mengalir dipipi nya.salma melangkah menuju dapur, melihat arga yang sudah berada didapur, salma Cepat-cepat menyeka tangis nya.
***
Setelah Safira selesai bersiap-siap, Safira melangkah menuju dpaur, dimeja makan sudah ada salma dan arga yang tengah membicarakan pesantren untuk Safira. Safira mendengus kesal
"kenapa sih gw harus Kepesanteren""Safira kamu bisa siap-siap dari sekarang, bawa peralatan yang menurut kamu penting, ayah besok datang kesekolah kamu untuk mengurus perpindahan sekolah kamu" Jelas arga
"Safira ngga mau yah" Pekik Safira,
"Keputusan ayah sudah bulat, kamu tau kan ayah ngga suka dibantah"
"AYAH EGOIS" Safira melangkah pergi meninggalkan arga dan salma, air mata nya sudah mengalir deras dipipi nya.
"SAFIRA, ini semua untuk kebaikan kamu! "Safira enggan mendengarnya,dia berlari menuju halte bus yang tak jauh dari rumah nya untuk menuju sekolah.
***
Sesampainya Dipemberhentian terakhir, safira melangkah keluar dari bus menuju sekolah yang jaraknya tak jauh dari halte bus.
Setelah sampai digerbang sekolah.
Safira melangkah menuju kelas"Kiw-kiw" Seru teman sekelas Safira, yang dibalas tatapan sinis Safira
"Jutek amat neng"
"Diem lo"
"Wah tuan putri udah dateng, lupa lo kalo hari ini piket umum" Celetuk alea-teman Safira
"Mang eakkk"
"Apasi bego, mangkanya jangan pacaran teros jadi pikun kan lo"
"Lo udah piket? "
"Pake nanya"
"Yaudah si, jutek amat" Sarkas Safira sebelum melangkah keluar kelas
"Dih marah"
----------------------------***---------------------------
Safira melangkah menuju lapangan basket, sial nya banyak siswa latihan bola basket.
"Sialan,bisa-bisanya gw lupa kalo hari ini gw piket"umpat safira pelan.
Safira menyapu bagian yang belum disapu alea secepat mungkin,berharap cepat selesai,dia malu setengah mati piket sendiri di lapangan basket.
"Gila malu banget gw piket sendirian, mana pada bombastic side eye, dikira gw mau caper kali ya, najis"
"FIR" Teriak bara
"Mampus gw ada bara lagi, gimana gw jelasinnya"
Bara melangkah mendekati Safira, ia ingin membicarakan soal semalam.
"Maksud lo tadi malem apa, hm? Gw ada salah"
"Apasi lo ga ada salah"
"Terus lo kenapa putusin gw"
"Gw udah bosen sama lo, mulai s
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Teen FictionSafira aklina aditama adalah seorang remaja sma yang berparas cantik dan pintar namun memiliki sifat keras kepala dan bandel. Karena ulah nya yang membuat sang ayah marah dia harus menempuh pembelajaran dipesantren, bagaimana Safira sekarang? Ya ba...