Chapter 1

34 3 0
                                    

Di suatu hari ada seorang gadis yang tinggal dengan bibinya di pedalaman desa, yang dekat dengan hutan, yang tak lain adalah Aurora.

"Aurora, ayo bangun nanti terlambat loh". Aurora terbangun oleh suara bibinya. "Ya bi, aku sudah bangun kok." Setelah membersihkan tempat tidurnya dia langsung menuju kamar mandi.

Aurora pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Bisa dibilang sekolahnya cukup dekat dan tidak terlalu jauh. "Tumben banget kamu berangkat pagi." Ucapnya kepada salah satu teman dekatnya yang bernama Elsa. "Gak papa lah, sekali-kali, lagian cuma aku kayanya yang dikelas ini, kalau berangkat pasti kesiangan atau telat." Aurora tertawa. "Ya elah, jangan terlalu jujur kali." Aurora yang menaruh tasnya, kemudian Elsa menjawab "Daripada bohong?" Aurora yang mulai duduk di samping Elsa menjawab "Ya juga sih."

Bel istirahat telah berbunyi.  "Akhirnya pelajaran yang mematikan telah selesai." Ucap Elsa sambil meregangkan ototnya. Daniel teman dekat Elsa sekaligus Aurora, datang sambil berkata "Kau ini, gimana caranya kau masuk di kelas IPA, tapi kau tidak menyukai Fisika maupun kimia." sambil berjalan menuju keluar kelas dengan Aurora "Kaya kamu gak tau saja, aku kan dikelas ini karena terpaksa." Mereka bertiga tertawa bersama. Walaupun Elsa pintar, dia sama sekali tidak menyukai mata pelajaran tersebut.

Aurora sudah pulang ke sekolah, kemudian ia langsung menuju ke kamar tidurnya untuk menaruh tas serta mengganti pakaiannya. "Kau sudah pulang Aurora? Kalau sudah cepat makan, habis itu tolong bantu bibi mencari kayu bakar." Tanya bibi May yang hanya dijawab iya oleh Aurora.

Aurora sedang pergi mencari kayu bakar. Di tengah ia sibuk mencari kayu bakar, dia secara tak sadar tersesat ke dalam hutan. Di tengah kepanikannya ia justru ditemukan dan dikejar oleh 3 ekor serigala. "Bagaimana ini, aku sudah tersesat malah ketemu serigala, kenapa aku hari ini sangat sial?" Saat ia berlari, dia merasa semakin sial, karena menemukan jurang yang cukup dalam. "Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?" Secara tidak sengaja ia justru terpeleset dan jatuh ke dalam jurang.

Aurora terbangun dari pingsan, alangkah terkejutnya dia bangun, dan sudah ada di penjara. "Akh, kenapa badanku sakit semua?" ia sedang berusaha mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu. "Oh iya, tadi aku sempat terjatuh kedalam jurang, tapi kenapa aku seperti dipenjara?"

Datanglah 3 orang, yang Aurora rasa tidak mengenali mereka sama sekali. "Siapa kau, kenapa kau datang ketempat kami?" Tanya salah satu dari ketiga orang tersebut. "Seharusnya aku yang bertanya itu, bukan kamu."
"Kau ini, ingin kuhajar rasanya"
"Sabar Lucas, kita tunggu arahan Alpha" Ucap Noah. Aurora yang sedari tadi mendengar percakapan mereka hanya pasrah dan ketakutan.

"Alpha ditemukan seorang penyusup yang masuk ke wilayah kita" Ucap Noah. "Makhluk darimana dia?"
"Kurasa dia adalah manusia Alpha"
"Manusia? Seperti apa dia? Lelaki atau perempuan?"
"Dia perempuan dan berambut panjang Alpha"
"Ooo begitu, bagaimana ia bisa masuk kedalam wilayah kita?"
"Tadi saya menjaga diperbatasan, dan saya melihat ia seperti tersesat. Jadi saya, Lucas, dan Leonard, mengusir dengan cara menjadi serigala, tapi justru ia ketakutan dan lari semakin mendekati perbatasan, dan ia tergelincir dan akhirnya ia jatuh kedalam jurang, setelah itu ia pingsan."
"Begitu rupanya, lakukan seperti biasa, jika ia masih belum jawab, penggal saja kepalanya."
"Baik Alpha"

"Apa kata Alpha, Beta Noah?"
"Katanya seperti biasa"
"Akhirnya, aku sudah tidak sabar ingin menyiksanya"
"Aku kok jadi gak tega, ya?"
"Kau ini gimana Leonard, jadi cowok itu harus gentleman, jangan jadi kayak tape gini dong!"
"Aku tau Lucas, tapi aku sudah lama tidak menghukum seorang perempuan, apalagi manusia, kau tahu kan?"
"Kau benar juga"

Di sisi lain Alexander merasakan pegal-pegal di tubuhnya, rasanya ia ingin merebahkan dirinya ke kasur yang empuk. Tiba tiba ia mengingat, kalau dirinya belum bertemu dengan matenya.

Nasib Aurora sekarang miris sekali, sekarang dia sudah ada di ruang penyiksaan, untuk memberi tahu apa maksud dari dirinya yang memasuki wilayah itu. "Sekarang kau tidak akan selamat, karena mungkin belum ada yang bisa keluar dari ruangan ini hidup-hidup." Ucap Lucas, sedangkan Aurora, ia sudah pasrah. Saat ditanya apa maksud dari Aurora yang memasuki wilayah itu, ia hanya menjawab "Aku hanya tersesat dan ingin pulang, tapi sialnya aku terjatuh ke dalam jurang, karena aku ketakutan saat dikejar 3 ekor serigala.
"Alasan, makan ini!"
Aurora hanya pasrah saat dipukuli oleh Lucas.

Deg

Kenapa tubuhku semakin sakit? Apakah ini berasal dari mateku? Aku harus mencari tahu. Ia pergi mencari aroma yang ia cium terasa nikmat.

"LUCAS!! Kenapa kau memukuli mateku?"
"A-apa, dia se-seorang Luna?"
"Ya, dia lunamu!!!"
"Ma-maaf, saya tidak tahu, kalau dia adalah seorang Luna"
"Jangan banyak alasan!!"
Alexander pun menggendong Aurora yang sudah pingsan tak berdaya, ke kamar yang sudah disiapkan para omega.

Di sisi lain, Lucas takut dihukum oleh Alphanya itu. "Leonard, tolong bantu aku"
"Kau yang katanya berani saja, takut sama Alpha, apalagi aku?"
"Noah, tolong please"
"Maaf kalau reaksi Alpha sudah begitu, aku sudah tidak bisa membantumu"
Lucas memang pemberani, tapi kalau tentang Alpha dari pack fullmoon, ia sudah seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

Ini cerita pertamaku, maaf kalau jelek, kalau gak suka gapapa, diskip aja 😊

The Queen and Alpha [Hiatus] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang