Love In Ayodance

2.2K 21 3
  • Didedikasikan kepada R Rinaldi
                                    

sorry kalo jalan ceritanya aneh atau gimana.. soalnya gue amatiran x_x. ini sebenernya tugas sekolah gue yg nyuruh gue bikin cerpen dengan kata-kata yg disebutin oleh temen-temen sekelas secara random (dan kata-kata disebutkan itu yg aneh-aneh -_-). lalu digabung jadikan cerpen *kok jadi curhat?* tapi gw berpikir coba publikasiin ke WP.. maaf kalo masih berantakan atau gimana, hihi.

well, enjoy story :)

===========================================================

“Masa Willy selingkuh sama Giselle?!”

“I-iya..”

“Ya ampun! Teman macam apaan itu!”

“Ya.. Aku juga tidak menyangka, kok dia setega ini sama aku.”

“Jadi kamu putus dengannya, Lyn?”

“Iya.”

“Serius? Padahal, baru dua hari yang lalu kalian makan malam untuk berbaikan.”

“Iya aku serius, Febiiii.”

Aku baru putus dengan pacarku, Willy. Hubunganku dengannya hanya dua minggu saja. Itupun  sering bertengkar terus-menerus karena dia selalu tidak mengakui kalau ia bermain serong. Setelah itu kami baikan dua hari yang lalu. Dan ternyata, semalam aku mengecek handphone nya dia berselingkuh dengan temanku sendiri, Giselle. Dan saat itu juga, aku meminta putus karena sudah tidak tahan lagi.

“Sabar Lyn, masih banyak kok cowok diluar sana yang mau sama kamu. Untuk apa kamu memikirkan dia.”

“Tapi Feb.. mengapa dia seperti itu..”

“Sudah. Nggak perlu difikirkan. Nanti malam kita nonton yuk?”

“Nggak Feb, mood ku lagi tidak nyaman. Rasanya kepengen main Ayodance saja.”

Well.. Ayodance itu game online yang paling aku suka. Yah, aku memang gamers, tapi hanya Ayodance saja, hehe.

“Asal bikin kamu happy, aku mendukung aja.”

Suasana mendadak hening ketika Giselle masuk kelas, mungkin dia tahu apa yang terjadi aku dengan Willy, pikir ku. Dan ia pun memberikan senyuman yang kira-kira artinya: “Hahaha, bagaimana rasanya ditinggal Willy?”

Betapa bencinya aku dengan senyumannya itu. Dan hari itulah kami bermusuhan.

***

“Makan apa?”

“...”

“Allyn! Makan apa? Jangan bengong mulu dong!”

“Apa aja deh.”

“Meja? Kursi? Mikirin apa sih?”

“Nggak, cuma masih terfikir kejadian semalam aja.”

“Ngapain difikir, Lyn.. Lyn. Sudahlah, atau kau mau minum aja?”

“Oke deh.”

Pesanan minumku sudah datang, aku meneguknya sedikit saja. Aku benar-benar tidak berselera hari ini.

***

“Baik, pelajaran hari ini telah selesai. Kita akan bertemu lagi di pertemuan selanjutnya.” Kata Pak Agus, guru Bahasa Indonesia mengakhiri pelajaran jam terakhir,

“Aku duluan ya, Lyn.” Febi melambaikan tangan kepadaku.

“Iya.”

Sepulang Febi, aku masih diam duduk dikursi. Kakiku rasanya berat untuk digerakkan. Sampai kapan aku begini terus?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In AyodanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang