PROLOG

10 1 0
                                    

Seorang anak berusia 10 tahun tertidur resah. Deruh napas tak beraturan. Tampaknya anak tersebut sedang mimpi buruk.

"Engga! Jangan pergi! Engga, gak boleh pergi. JANGAN PERGI!!" Zela terbangun dengan air mata membasahi pipinya.

"Engga, itu gak akan terjadi. Gak boleh terjadi pokoknya." Ucap Zela berbisik.

Zela berusaha menstabilkan tangisan saat ini dan akan mencari seseorang yang ada di mimpi itu.

"Gak boleh pergi... Zela masih membutuhkannya ya allah"
Air mata kembali membasahi pipinya. Apa maksud dari mimpi itu? Entahlah, Zela tidak tahu.

Beberapa menit kemudian, keadaan zela mulai kembali normal. Ia beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

"Waduh ada yang baru bangun neh." Ucap mama Zela, Evana Anistya.

"Hm."

"Habis mandi makan ya ze. Mama mau keluar dulu."

"Ya."

Zela melakukan ritual mandi dengan begitu cepat. Setelah mandi, ia mengganti pakaian dan meranjak menuju dapur mengambil makan.

"Baru makan dek?" Tanya Kakak sepupu Zela, Rihanna Larasati.

"Iya mba. Mba udah makan?"

"Udah tadi bareng dek Ghina."
Zela mengangguk dan menyuapkan makanan ke mulut.

"Nanti habis makan ke warung bude fida ya. Mba duluan"

Hanna pergi meninggalkan dapur. Zela termenung mengingat mimpi yang hadir dalam tidurnya.

"Kira kira mau pergi kemana ya? Bawaannya banyak banget. Ah sudahlah paling juga mudik."

Zela melanjutkan makannya. Setelah selesai, ia segera menuju warung bude Fida.

Halo Zepren!
Menurut kalian bab 1 ini gimana sihh? Boring ya? Atau jelek banget? Yukk kasih saya pesan atau saran untuk upgrade bab selanjutnya!!
See you next chapter Zepren!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kepergianmu Baru Terasa Sekarang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang