Disclaimer
Cerita ini hanya fiksi.
Nama, karakter, instansi, tempat, dan plot adalah ide penulis. Jika ada kesamaan itu hanya sebuah kebetulan.
Tidak bermaksud menyinggung, menyindir atau menyerang pihak tertentu.
Sekali lagi, cerita ini hanya karangan yang terbentuk dari imajinasi penulis.
Content Warning // +21
***
Adisti. Perempuan yang tidak punya nama kedua seperti kebanyakan orang. Jika mencari nama pada daftar tertentu, Adisti harus memeriksa tanggal lahir atau keterangan identitas lain, untuk memastikan bahwa nama yang ditampilkan adalah miliknya.
Kehidupan Adisti biasa saja. Rekeningnya jarang menyentuh angka jutaan, hanya enam bulan sekali, itu pun harus disetor untuk membayar biaya semester. Sehari-harinya sekadar menjalankan tugas sebagai mahasiswa.
Sampai ketika dunianya nyaris hancur lantaran percaya pada satu pria, kepala Adisti mulai penuh. Serangan dari orang terdekat muncul; ekspektasi orang tua, omongan tetangga, saran dari sahabat, hinaan dari teman lama.
Lalu Adisti mendapat julukan wanita arogan hanya karena mengubah prinsip.
Meningkatkan standar pria, diprotes terlalu banyak memilih.
Punya pendapat berbeda dianggap sok pintar.
Bekerja sampai punya penghasilan tinggi, dicurigai hasil jual diri.
Pulang diantar teman pria, tetangga sibuk memasang telinga.
Siapa bilang perempuan selalu benar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Bilang Perempuan Selalu Benar
Literatura KobiecaAdisti adalah anak tengah. Bebannya tidak berat, hanya memikul ekspektasi orang tua serta tuntutan orang-orang sekitar. Kisah percintaannya biasa saja, hidupnya sungguh tidak menarik. Kalau bisa Adisti pindah saja ke dunia lain yang isinya hanya or...