Episode 1 : A guy named Jave

107 10 9
                                    

Welcome to the first episode! I hope you enjoy the story because this is my first time writing a story on Wattpad again!
Aku bakalan bawa cerita fantasi yang gak terlalu rumit so.. bonne rute!

Semak semak yang berbunyi ribut membuat derap langkah seseorang di tengah hutan semakin mengencang. Ia tahu, kalau ia diam saja, nanti pasti akan berakhir naas di kerajaannya sendiri.

Semakin jauh ia melangkah semakin gelap hutan yang Ia datangi, walaupun sesekali pipi putihnya itu tersapu oleh anak panah yang hampir akan membunuhnya. Ia tidak peduli, yang penting ia sekarang jauh dari kerajaannya sendiri. Entah hutan apa yang sedang ia masuki, yang ada di pikirannya hanyalah bertahan hidup.

Dua orang prajurit berkuda putih yang sedang mengejarnya dari belakang tidak membuatnya kewalahan untuk berlari. Karena ia yakin, di hutan ini ia pasti bisa bebas dari pengejaran mereka. Dengan langkah yang mulai memelan, matanya berpencar kesegala arah, mencari tempat untuknya bersembunyi.

"Hei putri Lucy! Berhenti!"

Dengan cepat Lucy menoleh, matanya menemukan sebuah gerobak terbalik di dekat kandang kuda. Tubuhnya ia loncatkan mendekat ke arah gerobak, lalu masuk bersembunyi di bawahnya. Nafasnya mulai tenang ketika ia sudah aman di bawah gerobak yang terbalik di tengah hutan itu.

Suara langkah kaki kuda yang mulai melewatinya membuat otot otot tubuhnya menenang, akhirnya ia bisa bebas dari mereka. Malam ini sungguh melelahkan untuknya, setelah ia melihat kakeknya sendiri mati di tangan seorang penyihir, keluarganya menyuruhnya untuk segera pergi dari kerajaan, karena kerajaannya sendiri sudah berpihak penuh pada si penyihir itu, dan ia berakhir di kejar prajurit yang kapanpun bisa membunuhnya.

Lucy berani meninggalkan keluarganya di kerajaan yang tengah bahaya hanya untuk menemui Kerajaan Jell. Ayahnya bilang, kalau Raja dari Kerajaan jell adalah teman dekatnya, beliau menyuruh Lucy untuk mencari bantuan ke kerajaan itu walaupun ia tidak tau arah untuk pergi ke sana.

Dalam diam ia menangis, khawatir dengan keluarganya yang masih berada di kerajaan. Ia takut kalau nanti mereka tidak akan hidup lebih lama seperti kakeknya yang di bunuh tepat di depan matanya.

"Hei nona, orang-orang berkuda itu sudah pergi, cepat keluar dari gerobak ku!"

Lucy langsung mengintip ke celah gerobak ketika mendengar ada seseorang yang sedang berbicara kepadanya dari luar "Siapa kau?!" Teriak Lucy

Orang itu segera mengangkat gerobak yang sedang Lucy tempati, membuat Lucy yang berada di bawahnya bersiap untuk melawan siapapun yang membuka gerobak nya.

Bugh!

Seketika pukulan Lucy melayang tepat di wajah orang itu, membuat sang empu meringis, Lucy benar-benar memukul nya setelah ia membuka gerobak terbalik itu.

"Siapa kau? Apa kau pesuruh dari penyihir itu?"

"Hey, calm down lil rebel," orang itu menurunkan tangan Lucy yang kini masih terkepal, Lucy benar-benar siap melayangkan pukulannya kapanpun ia mau. Ternyata pukulan Lucy lumayan juga, bisa terlihat dari bagaimana birunya pipi orang itu sekarang.

"How dare you called me like that!" Lucy menjauh, menatap orang itu dengan tatapan yang sinis. Lucy tidak ingin berurusan dengan orang lain di sekitar sini, karena bisa saja, kan, dia juga pesuruh dari penyihir itu dan membunuhnya di hutan belantara. Mengerikan sekali.

"Bukan itu maksudku, tapi tadi aku benar-benar melihatmu berlari dengan kencang lalu masuk ke bawah gerobakku nona. Bukankah itu salah satu pemberontakan?"

"Terserah." Lucy memutarkan matanya lalu berjalan menjauhi orang itu, berniat meninggalkannya dan pergi mencari jalan keluar dari hutan ini.

"Apakah kau butuh bantuan? Sepertinya kau kesusahan." Ucap orang itu sambil menatap Lucy dengan penuh tawaran.

Adventure of : Magician & The Princess - JAKE SHIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang