0.00

242 19 1
                                    

Mentari berada tepat di atas kepala, namun panas tidak menjadi alasan baginya untuk beranjak dari tempatnya berpijak. Pria berambut putih dengan kacamata bulat hitam yang bertengger di atas hidungnya itu, sebut saja Gojo Satoru. Sudah hampir 3 jam ia di sini, memandang sendu tanah bertabur bunga di hadapannya.

Tiba-tiba bayangan payung melindunginya dari paparan sinar matahari. Satoru menoleh ke belakang, melihat siapa yang datang memayunginya. Itu Nanami Kento.

"Lo ngapain di sini? Kenapa ditelepon ga di angkat? Utahime nyariin noh!" ucap Nanami yang masih memayungi sahabatnya.

Satoru kembali menghadap makam yang telah ia pandangi sejak jam 9 pagi tadi. "Gue masih mau di sini. Mau ngobrol sama Suguru. Mau minta izin buat nikahin Utahime besok."

Nanami menghela napas, setelahnya ia ikut jongkok di samping Satoru. "Suguru emang udah ga di sini, tapi Suguru di atas sana juga ga mau liat lo terus-terusan sedih kayak gini," ucapnya berusaha membujuk sahabatnya.

Satoru tidak mengharukan ucapan Nanami, ia hanya diam memandang batu nisan bertuliskan nama orang yang dicintainya.

"Kata Hime dari kemaren lo ga makan. Kenapa? Lo kepikiran sama pernikahan lo besok? Tenang aja, semuanya udah gue atur, dijamin lancar," kata Nanami. Namun, lagi-lagi Satoru tidak menggubrisnya, pikirannya hanyut menuju kenangannya bersama Suguru.

"Nanami," panggil Satoru setelah sekian lama membisu.

"Iya, kenapa?"

"Suguru sakit ga ya kalo liat gue nikah sama Hime? Nanti dia marah ga?"

Nanami mengusap wajahnya kasar. "Sekarang gue tanya sama lo. Kalo lo masih cinta dan belum bisa ikhlasin Suguru, kenapa lo malah lamar Hime? Dengan lo kayak gitu, yang ada lo itu malah nyakitin Hime, juga nyakitin diri lo sendiri."

Satoru terdiam sesaat, sebelum akhirnya tersenyum dan berkata dengan lirih, "Gue ga bisa lupain Suguru ...."

"Ga ada yang nyuruh lo buat lupain Suguru. Segala yang lo lakuin bareng Suguru akan jadi kenangan berharga buat lo berdua. Lo cuma harus ikhlas, terima kalo sekarang Suguru udah ga ada di sini. Kelak di kehidupan selanjutnya, lo berdua akan dipertemukan lagi."

Satoru masih memandangi makam Suguru, berusaha mencerna dan membenarkan apa yang dikatakan Nanami, bahwa dirinya harus merelakan Suguru.

"Sekarang lo pulang ya. Kasian Hime khawatir sama lo." Dengan beberapa bujukan akhirnya Satoru mau diajak pulang. Nanami pun menyetir mobilnya, membawa Satoru menemui tunangannya.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Note
Prolog dulu ya ges:)
Caoek gw tiap buka tiktok diserang au angst jjk mulu anj
I'am fine:)
Voment nya ges

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Untuk SuguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang