________________________________________________
"Charlotte! Apa yang kau lakukan?"
Aku yang sedang asyik membaca majalah dengan berbaring di atas ranjang dikejutkan dengan seseorang yang meraba kaki sampai ke pahaku dengan posisi menungging dan merangkak perlahan.
"Shhht!"
Charlotte, saudara kembarku, dia tidak menjawabku melainkan hanya menaruh telunjuknya di bibir seolah memintaku untuk diam.
Aku yang hanya memakai hotpants jeans berwarna biru muda bisa merasakan bagaimana dia menghirup area intim di antara dua kakiku. Seketika aku pun meletakkan majalah di samping tubuhku dan memperhatikannya yang terlihat begitu menikmati aroma tubuhku.
Sekarang dia duduk di atas pahaku dan menyentuh kancing hotpants yang ku kenakan.
"May I?"
"Hm?" Mataku melotot bingung dengan maksudnya.
Lalu tiba-tiba dia membuka kancing celanaku dan menurunkan resletingnya. Aku pun bangun dari baringan dan menahan tangannya.
"Charlotte, kau gila?!"
Tatapan matanya menyipit lalu menepis tanganku dan mulai menurunkan celanaku hingga terlihat celana dalam thong v berwarna hitam. Sontak aku mendorong tubuhnya untuk turun dari pahaku.
"Violette, sudah cukup." Nada bicaranya terdengar pasrah, lalu dia menyibakkan rambut panjangnya ke belakang hingga beberapa helai jatuh ke depan dengan begitu halus.
Tubuhku bergeser mundur hingga punggungku menyentuh kepala ranjang ketika Charlotte menatapku.
"Apa yang kau maksud?"
Dia menghela nafas berat lalu tiba-tiba naik ke atas pahaku lagi.
"Ini yang ku maksud." Tanpa permisi, Charlotte melumat bibirku, dan tangannya menangkup kedua pipiku. Ciuman itu semakin ganas hingga rambutku dibuat berantakan karenanya.
Awalnya aku terkejut, namun setelah aku merasakan gairah yang sama, aku membalas lumatan bibirnya. Karena reaksiku,. Charlotte mulai menjamah tubuhku. Tangan kanannya menyentuh dadaku dan perlahan turun sampai ke perutku. Ciuman kami semakin panas terlebih ketika saudara kembarku itu menelusupkan tangannya di balik tanktop hitam yang ku kenakan.
"Mmcchh..."
Charlotte memiringkan kepalanya untuk menghisap bibirku dan bermain dengan lidahku.
"Mmhhhh Cha.. mmmchhh....."
Tangannya menyentuh payudaraku dan dia mulai menjepit putingku dengan ibu jari dan telunjuknya lalu memilinnya pelan.
"Mmhh... Charh... Charlotte....!"
Aku mendorong tubuhnya setelah ku rasakan bagaimana dia menarik putingku. Tidak munafik aku memang menikmatinya, hanya saja ini cukup mengejutkanku.
"Kenapa kau menghentikannya?!" Dia tampak kesal.
"Aku tidak mengerti. Sejak kapan kau seperti ini?"
"Sejak lama. Dan ketertarikanku pada wanita semakin menjadi setiap kali aku bersamamu."
Mulutku menganga seperti orang bodoh sambil beberapa kali mengedipkan mata dengan tempo yang lebih cepat. Bagaimana mungkin, aku tidak mengetahui bahwa saudara kembarku menyukai wanita, dia seorang lesbian? Karena diriku?
"Kenapa kau tidak mengatakannya?"
Dia menggelengkan kepala. "Intinya kau sudah tahu sekarang. Kau juga menikmatinya, kan?"
Aku tidak bisa menjawabnya. Karena apa yang dikatakan Charlotte memang benar. Melihatku seperti orang yang kebingungan, Charlotte kembali naik ke atas pahaku. Dan kali ini, tidak ada penolakan dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Private
Teen Fiction𝐋𝐞𝐬𝐛𝐢𝐚𝐧 + 𝐁𝐢𝐬𝐞𝐱𝐮𝐚𝐥 𝐀𝐫𝐞𝐚 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐡𝐨𝐨𝐝, 𝐬𝐞𝐱, 𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐭, 𝐭𝐡𝐫𝐞𝐞𝐬𝐨𝐦𝐞, 17+ Two parts only. Enjoy!