Ricky, cowok cantik berambut putih itu natap galak ke arah Kevin, si cowok yang dengan watadosnya malah nyengir-nyengir gak jelas.
"Galak amat sih meng,"
"Lu-nya yang minta digalakin terus!"
"Nanti kalo lu darah tinggi terus meninggal duluan, gue jadi kesepian meng."
"LU DOAIN GUE MENINGGAL GITU?!"
"Ya kan semisalnya, meng."
"Bodo ah! Ngomong sama lu bikin energi gue abis!"
"Mau charge energinya pake makanan gak? Nih, gue ada sari roti, susu stroberi, ciki, coklat, pokoknya segala ada. Lu mau apa?"
"Susu deh, seret gue dari tadi neriakin lu mulu."
"Nih,"
Kevin ngasih susu kotak rasa stroberinya dan langsung diminum sama Ricky.
"10k ya, meng."
"Uhuk! Uhuk!"
"Aduh, hati-hati dong, meng."
Kevin dengan hati-hati nepukin punggungnya Ricky. Setelah acara keseleknya selesai, Ricky langsung mukul tangan Kevin kenceng.
Plak!
"Wah gak tau terima kasih lu, meng! Udah gue bantuin malah dipukul!"
"EMANG ANAK MONYET LU KEVIN!!! INI SUSU BASI!!"
"BJIR? IYAKAH?"
"RASAIN SENDIRI TUH!"
Ricky ngasih susu kotak itu dengan kasar terus langsung pergi dari kelas. Udah kesel tingkat akhir dia sama oknum Kevin itu.
Dan dengan polosnya, Kevin malah nyobain susu itu.
"Emang agak asem sih, tapi gak papa, soalnya sedotannya bekas meng-iky. Ciuman gak langsung nih, ahay!"
Setelah senyum-senyum gak jelas, Kevin beranjak buat ngejar Ricky yang udah pergi ke kantin duluan.
"MENG TUNGGUIN PANGERAN!!"
"Kevin sehari waras kayaknya gak bisa ya?" tanya Hellen.
"Kalo dia waras, berarti dunia sedang tidak baik-baik saja." jawab Mikaila.
"Kevin emang love language-nya bikin crush-nya kesel kayaknya."
"Kasian banget Ricky harus disukain sama cowok modelan Kevin. Stres tiap hari kayaknya dia,"
━
"Meng, lu masih marah kah sama gue?"
Ricky diem. Males banget dia harus berurusan sama cowok yang sayangnya temen kecil sekaligus tetangganya itu.
"Meng, jangan diem aja dong. Lu masih marah ya?"
"Masih perlu gue jawab ya?!"
"Lu marah-marah, berarti udah gak marah."
"Terserah lu aja deh, capek gue sama lu kalo boleh jujur."
"Bohong aja kalo gitu,"
"KEVIN!!!"
"IYA-IYA GUE DIEM."
Seketika pun keadaan jadi hening, tapi kalo ada Kevin, gak ada tuh keheningan yang lama. Dia hobinya membuat suasana penuh dengan huru-hara soalnya.
"Meng, lu tau kan kalo gue cinta sama lu, terima gue jadi pacar lu lah. Bosen gue jomblo terus, pengen juga punya pacar yang bisa gue peluk, gue elus, gue celupin."
"Lu pikir oreo?!"
"Jadi pengen oreo deh. Lu mau gak meng? Nitip ke gue aja ya belinya, dijamin amanah tapi ada ongkirnya."
"Vin, stop it please, sebelum gue jambak rambut lu."
"Mau dong dijambak kamu,"
"Stres!"
Buru-buru Ricky jalan menjauhi Kevin. Orang itu bisanya bikin Ricky marah-marah terus.
"Lu kalo suka sama Ricky, deketinnya yang wajar bisa gak sih?" tanya Mika yang juga mau pulang bareng Hellen.
"Emang cara gue gak wajar?"
"MASIH NANYA?!?"
Seketika Hellen sama Mikaila rasanya pengen ngejambak cowok virgo depan mereka itu. Dilihat dari segi manapun, cara PDKT Kevin itu diatas batas normal.
"Udah ya, gue gak bisa ngobrol lama-lama sama kalian. Nanti pacar gue cemburu. MENG TUNGGUIN AA!!"
Kevin langsung buru-buru ngejar Ricky. Baik Hellen maupun Mikaila ngeliat kepergian Kevin dengan raut wajah kesel.
"Mik, si Kevin udah gak ketolong kayaknya."
"Iya, kasian banget. Mana masih muda, tapi udah gila."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
meet the cast!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.